Selamat datang, selamat bergabung di blog ini. || Semoga bermanfaat..... ||

Minggu, 19 Januari 2014

LAPAROSKOPI HISTEREKTOMI (Angkat Kandungan)



HISTEREKTOMI adalah suatu tindakan pembedahan kandungan untuk mengangkat/mengambil rahim atau uterus sehingga setelah tindakan tersebut dilakukan maka wanita tersebut tidak bisa hamil atau tidak bisa haid lagi.
Di United Kingdom (UK) tindakan ini dilakukan sekitar 60.000 setiap tahunnya atau sekitar 20% wanita akan menjalani operasi ini. Wanita berusia antara 40-50 tahun pada umumnya menjalani tindakan histerektomi ini.
LAPAROSKOPI HISTEREKTOMI adalah tindakan pengangkatan atau pengambilan rahim dengan melalui pembedahan 'laparoskopi'. Dengan tindakan laparoskopi histerektomi ini maka tingkat rasa nyeri pasca operasi akan lebih rendah sehingga masa penyembuhannya juga lebih cepat dibandingkan histerektomi via laparotomi bahkan lama perawatan di rumah sakit juga lebih pendek.  
KENAPA PERLU DILAKUKAN LAPAROSKOPI HISTEREKTOMI ? Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi atau mengobati masalah-masalah yang terjadi pada kandungan seperti;
   - Perdarahan uterus/rahim abnormal
   - Mioma (miom ) Uteri - tumor jinak rahim
   - Endometriosis
   - Kista Ovarium ( jinak )
   - Nyeri Panggul Kronis
   - Kanker Rahim & Mulut Rahim ( stadium awal )
ADA BERAPA JENIS LAPAROSKOPI HISTEREKTOMI ? Didapatkan 4 (empat) jenis laparoskopi histerektomi yaitu;
Pertama, Laparoscopic Assisted Vaginal Hysterectomy (LAVH), histerektomi yang dilakukan dengan bantuan laparoskopi kemudian sebagian besar dilanjutkan  tindakan pengangkatan uterus melalui vagina. Kedua, Laparoscopic Supracervical Hysterectomy (LASH), histerektomi yang semua tindakannya dilakukan melalui laparoskopi namun mulut rahim (portio/cervix) tetap dipertahankan tanpa diangkat/diambil. Ketiga, Total Laparoscopic Hysterectomy (TLH), histerektomi yang semua tindakannya dilakukan melalui laparoskopi secara total termasuk mulut rahim (portion/cervix) ikut diangkat/diambil juga. Kempat, Radical Laparoscopic Hysterectomy (RLH), histerektomi yang dilakukan pada kasus kanker mulut rahim stadium awal dimana kedua indung telur dan kelenjar getah bening harus diangkat yang dilakukan secara laparoskopi.
PERLU DISKUSI LEBIH LANJUT, sebagian kasus histerektomi (termasuk laparoskopi histerektomi) diikuti dengan pengangkatan mulut rahim (portio/cervix) dan atau indung telur (ovarium). Keputusan pengangkatan mulut rahim dan atau indung telur saat histerektomi sangat tergantung pada perasaan/'feeling' seorang pasien, riwayat medis sebelumnya dan rekomendasi dokter. Oleh karena itu perlu diskusi lebih lanjut dengan dokter tentang apakah mulut rahim dan atau indung telurnya harus diangkat juga atau tidak saat dilakukan histerektomi nantinya.
Gb.1 Rahim yg dilakukan TLH karena endometriosis
Gb.2 Rahim yg dilakukan TLH karena miom dirongga rahim

332 komentar:

  1. Selamat siang Dok,

    Kenalkan nama saya Sak Toe dari Denpasar. Usia saya 39 tahun 7 bulan. Saya belum pernah hamil dan belum menikah.

    Saya beberapa minggu yang lalu ke dokter kebidanan dan kandungan karena perut bagian bawah saya membesar dan keras. Setelah USG, dokter mengatakan kalau saya ada miom besar sekali dan harus operasi yang disertai pengangkatan rahim.

    Saya kemudian pergi ke 2 dokter lainnya untuk mencari second opinion. Hasil 2 USG lainnya juga mengatakan kalau saya ada miom di rahim dan harus diangkat rahim saya.

    Saya tidak merasa sakit di perut saya, haid saya normal sampai sekarang, hanya memang selalu sakit pada hari pertama haid saja.

    Pertanyaan saya: apakah saya memang harus dioperasi dan diangkat rahim saya? Apakah tidak ada alternative lain? Mengingat Usia saya, apa manfaat operasi ini bagi saya? Apakah di lDenpasar ada dokter atau rumah sakit yang bisa melakukan laparoskopi?

    Terima kasih, dokter.

    BalasHapus
  2. Selamat siang mbak Sak Toe di Denpasar…..
    Memang penanganan miom itu ada 2 macam, pertama penanganan dgn obat-obatan/medikamentosa dan yg kedua dengan operasi. Obat2an dilakukan jika miomnya kecil dan atau miom yg tjd pada wanita yang hampir menopause karena miom setelah menopause akan mengecil dengan sendirinya.
    Miom dilakukan operasi jika; 1.ukuran miom besar (diatas 5cm) ataupun ukuran nya kecil (<5cm) jika miom tersebut letaknya mengganggu kesuburan seorang wanita atau menyebabkan perdarahan. 2. Miom yg menimbulkan keluhan seperti gangguan kesuburan, gangguan perdarahan dari vagina dan mengganggu organ vital lainnya spt gangguan pencernaan atau ggn saluran kemih karena penekanan miom tsb.
    Jika miom tsb dilakukan operasi maka tipe operasinya ada 2 (dua) macam, pertama operasi miom yg hanya mengambil/mengangkat miomnya saja (miomektomi) dan kedua miom diangkat bersamaan dgn rahimnya (histerektomi). Masing-masing punya keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri. Kedua metode operasi ini semuanya bisa dilakukan dengan laparoskopi tanpa harus laparotomi.

    Kembali ke kasus anda, jk tidak salah miom yg anda alami cukup besar (kayaknya ??? karena ukurannya tidak anda sebutkan). Jk miom ini dibiarkan maka akan bertambah besar dan berakibat penekanan thd organ2 vital lainnya di rongga perut spt saluran pencernaan dan saluran kencing. Selain itu anda sendiri belum menikah maka jk hamil nantinya dgn miom yg cukup besar akan mengganggu kesuburan anda.
    Maka saya sendiri menyarankan untuk dilakukan operasi yg hanya dilakukan pengangkatan miom nya saja (miomektomi) tanpa harus bersamaan angkat kandungan (histerektomi).
    Di Denpasar laparoskopi bisa di kerjakan di RSU Sanglah atau bisa juga dikerjakan di RS Royal Bros (dr.Putra Adnyana,SpOG(K) atau dr.Putu Doster SpOG(K)).
    Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

    BalasHapus
  3. Terima kasih, Dokter!

    Kata dokter yang pertama dan ketiga, miom saya terlalu besar ( seperti kehamilan 5 bulan) sehingga mesin USG tidak bisa mengukurnya lagi. Really?

    Saya sangat bangga dengan dokter karena bersedia untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan di blog ini, sesuai dengan pengetahuan dokter.

    Sangat jarang ada dokter yang bersedia melakukan hal ini, berbagi ilmu dengan pasien.

    Sekali lagi terima kasih dan tetap melanjutkan perbuatan baik ini.

    Sak Toe

    BalasHapus
  4. selamat sore dok...

    Usia saya 21th. 1 minggu yg lalu saya melakukan pemeriksaan ke dokter obgyn. Dr hasil usg menunjukan adanya kista di ovarium sebelah kiri. Dg saran dokter saya melakukan tes ca-125 di laborat dan usg. Hasil dr usg laborat menunjukan ada massa cytic di sebelah kanan dg diameter 7,7 cm berbeda dg diagnosis dokter yakni disebelah kiri sdgkan hasil ca-125 normal dan disarankan utk operasi.

    Utk lebih meyakinkan lagi, saya melakukan pemeriksaan ulang di dokter obgyn yg berbeda. Hasil dr dokter obgyn ke dua melihat ada kista endometriosis di kedua indung telur saya. Yg kiri dg diameter 7cm dan kanan diameter 10cm dan disarankan melakukan operasi dlm minggu ini. saat ini saya mengkonsumsi obat visane dienogest 2mg atas rekomendasi dokter tersebut dan meminum air rebusan daun sirsak.

    Yg membuat saya bingung adalah hasil yg berbeda dari dua dokter tersebut dan hasil dr usg laborat.
    --> yang ingin saya tanyakan adalah:
    1. Adakah cara lain/ alternatif medis lain utk mengobatis kista saya? selain dg operasi?

    2. Adakah kemungkinan terburuk kedua indung telur saya diangkat? :( umur saya baru 21th dan belum menikah.

    3. Efek apa saja yang timbul pasca operasi?

    dan saya takut di operasi.

    -----Terima Kasih :) -----

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mbak Puspitandiah….
      jangan dibingungkan apakah kistanya sebelah kiri atau kanan ataukah dua2nya….jika anda diketahui menderita kista karena jika kista > 5cm apalagi kista endometriosis maka sebaikanya dilakukan operasi karena jika tidak dilakukan operasi maka akan memperparah fungsi reproduksi anda di masa yang akan datang krn kistanya akan bertambah besar bahkan jika ternyata kista tersebut ternyata jenis kista ganas maka akan terlambat penanganannya.
      Kemungkinan terburuk jika ternyata kistanya ganas maka terpaksa kedua indung telur dan rahimnya harus diangkat agar kistanya tidak menyebar ke organ2 tubuh lainnya.
      Jika dilakukan operasinya berupa laparoskopi maka rasa nyerinya lebih sedikit drpd laparotomi, penyembuhannya lebih cepat. Jika dilakukan laparoskopi dlm 3-5hr pasca laparoskopi akan terasa nyeri dipundak/bahu kanan atau kiri ttp itu akan hilang dgn sendirinya.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  5. saya takut di operasi :( .. dokter relly ada rekomendasi dokter yang memang sudah ahli laparoskopi di solo? hasil ca 125 kemarin 15.

    BalasHapus
  6. Di Solo bisa konsultaai laparoskopi ke dr.Kandoeng SpOG (RS Dr.Oen) atau dr.Sofin SpOG (RS PKU Muhammadiyah)

    BalasHapus
  7. oh iya dok saya mau nanya juga, kelemahan dari operasi laparoskopi apa ya? kalo utk kista seukuran itu jika dilakukan operasi laparotomi plus minusnya apa ya? apakah nantinya juga indung telur saya harus di ambil? terima kasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Mbak Puspitaindah…
      Kelemahan operasi laparoskopi: biaya operasinya lebih mahal krn memang laparoskopi lebih banyak menggunakan instrumens/alat2 canggih, kedua kelemahannya pelaksanaan lamanya operasi dilakukan laparoskopi relatif lebih lama drpd laparotomi NAMUN masa penyembuhan pasca operasi jauh lebih cepat drpd laparotomi.
      Untuk ukuran kista sebesar itu jika dilakukan laparotomi maka kecenderungan dokternya akan mengangkat seluruh indung telur bersama kistanya tetapi jika dilakukan laparoskopi (krn pd laparoskopi ada pembesaran objek yg dilihat hingga 5-10x dr ukuran aslinya krn kamera yg digunakan) maka akan lebih jelas membedakan mana kista dan mana bagian indung telur yg masih sehat…sehingga dengan laparoskopi lebih cenderung hanya mengangkat kistanya saja TANPA harus mengangkat seluruh indung telurnya yg masih sehat.
      Pada kasus2 wanita yang belum punya anak dan masih muda maka seorang dokter harus mempertahankan indung telur yg masih sehat semaksimal mungkin. Jadi untuk kasus anda maka indung telur yg masih sehat seyogyanya harus kita pertahankan bukan harus diangkat/diambil/dibuang.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  8. selamat malam.

    maaf ya dok banyak nanya hehehe...

    kemarin setelah saya berkonsultasi dg dokter saya di malang, beliau menyarankan saya untuk operasi laparoskopi di dokter relly, yang mau saya tanyakan lagi:
    1. kira2 biaya untuk operasi laparoskopi dg kista seukuran 7-10cm seperti itu berapa ya dok? (kelas yang paling biasa)

    2. apakah ada perawatan pra operasi dan pasca operasi? atau bisa langsung operasi?

    3. dg laparoskopi atau laparotomi, apakah diantara kedua option tersebut bisa membersihkan kista 100% ? perlengketan dapatkah dilihat dari hasil usg aja?

    4. dokter prakter di graha amerta hari apa ya? apa harus by appointment?

    terima kasih sekali lagi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi mbak Puspitandiah…..
      Wah, anda ternyata mobilitas tinggi juga ya ? dulu minta rekomendasi dokter di Solo, kok sekarang anda periksanya di dokter di Malang…..!!!

      1.Biaya operasi kista di RS Surabaya rata2 sekitar 18-20jutaan (untuk kelas 3).
      2. Untuk kista endometriosis yg saya lakukan laparoskopi biasanya dilakukan perawatan pengobatan pasca laparoskopi sedangkan sebelum laparoskopi tidak ada pengobatan khusus.
      3. Baik dengan laparoskopi maupun laparotomi, untuk kista endometriosis, tidak bisa menghindari adanya kemungkinan kekambuhan karena sifat penyakit endometriosis seperti itu mudah kambuh meskipun sudah dilakukan operasi. Endometriosis akan sembuh dalam 2 keadaan yaitu keadaan menopause dan kehamilan. Selama kedua keadaan belum tercapai maka selama itu penyakit endometriosis mudah kambuh.
      Perlengketan tidak bisa dilihat dari USG/HSG ataupun dengan CT Scan/MRI sekalipun kecuali dengan laparoskopi.
      4. Saya praktek di Graha Amerta 'by appointment' tetapi jika anda ingin fixed waktu untuk konsultasi dgn saya bisa ketemu saya di RS.Darmo Surabaya (hari Selasa, Kamis jam 16-18.00 dan Sabtu jam 9-11.00)

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
      Tks

      Hapus
    2. Selamat siang dokter Relly, saya akan berumur 24 tahun belum menikah dan baru terdeteksi kista ovarium pada January 2014 (5 bulan lalu) melalui tes USG
      Saya berdomisili di denpasar dan berencana untuk melakukan operasi di kota Malang karena dekat dengan keluarga, setelah saya baca2 tentang laparoskopi sepertinya saya memilih operasi itu.
      Saya baru periksa 2 kali (rentan 2 bulan) dan kista berukuran sama, dokter Winda Andaka mengatakan bahwa ini kista jinak, tetapi beliau belum memastikan apakah kanan atau kiri.
      1. Menurut dokter apakah saya perlu periksa ke dokter lain?
      2. Rumah sakit apa di malang yang menyediakan laparoskopi?
      3. Dan apakah dokter bisa merekomendasikan siapa dokter di malang yang ahli/bagus menangani laparoskopi?
      Terima kasih, mohon bantuannya

      Hapus
    3. Dear Admin….(maaf namanya yg jelas tidak ada)

      1. JikA anda masih belum yakin dengan hasil pmemeriksaan USG yg menyatakan anda mempunyai kista maka silakan anda ke dokter lain untuk meminta 'second opinion' tentang hasil USG anda sebelumnya.

      2.Sepengetahuan saya RS yang bisa menyediakan laparoskopi adalah RS.Syaiful Anwar-Malang.

      3. Di Malang anda bisa mencari dr.Sutrisno.,SpOG(K) jk anda ingin dilakukan laparoskopi untuk mengambil kistanya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  9. iya terima kasih ya dok, hari selasa besok saya ke graha amerta utk konsultasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, sy skrg masih berada di luar kota. Baru praktek lagi di graha amerta tgl 3 April 2014. Tks atas atensinya

      Hapus
  10. oh begitu ya dok, ini tgl 3 besok saya langsung ke graha amerta atau mungkin konfirmasi by phone dulu?

    BalasHapus
  11. selamat malam dokter relly.

    mau nanya besok kalo saya mau konsultasi langsung ke graha amerta jam 6 sore gitu atau gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam juga….
      Kalau jam 6 sore besok, saya praktek di RS.Darmo di Jl.Raya Darmo no.90.
      Di Graha Amerta besok cuma s.d jam 14.00

      Hapus
  12. oke terima kasih banyak dokter relly :) besok saya langsung ke tempat praktek

    BalasHapus
  13. selamat siang dokter relly yg baik, nama saya wendy umur 30 tahun sudah menikah 4 tahun tp belum dikaruniai anak yg menurut dokter dikarenakan endometriosis di indung telur kiri 2,7 cm, dan kanan 2,4 cm. mens saya sangat tepat waktu dan tidak pernah telat. tp saat ini saya sedang terapi obat hormon visanne dienogest 2mg dan mens saya jadi telat 6 hari.

    pada bulan januari 2014, saya pernah test pack disaat belum telat mens dan hasilnya ada 2 garis, yg 1 garis tebel, dan 1 nya garis tipis. tapi ternyata mens saya tetap datang, di bln maret juga terjadi hal yg sama, dan kembali mens saya datang di waktu y tepat. bulan ini saya sudah telat 6 hari dan sedang terapi obat dienogest dihari yg ke 18, dan juga testpack sensitif yg saya coba juga menghasilkan 2 garis, 1 nya samar. saya harus bagaimana dok ? apakah telat mens ini karena saya konsumsi dienogest? terima kasih ya dokterrr atas jawabannya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar Wenny…..
      Terjadinya haidnya yang telat ini bisa disebabkan karena anda mengkonsumsi Dienogest yg digunakan untuk mengobati endometriosisnya.

      Kemudian tentang test 'pack' yg 2 garis tsb bisa saja itu terjadi kesalahan hasil. Test pack yg semula 1 garis, jk dibiarkan lama2 di udara terbuka hasilnya bisa garis 2 tetapi garis ke2 biasanya samar, hal ini terjadi karena terjadi reaksi oksidasi dgn udara luar thd test pack nya shg hasilnya bisa 2 garis (garisnya satunya jelas, sedangkan yg lainnya samar). Jadi test pack tersebut tidak 100% akurat…don't worry.

      Saran saya, jika anda ingin hamil maka lebih baik dilakukan laparoskopi untuk membersihkan endometrioisisnya dan sekaligus memeriksa saluran tuba anda buntu atau tidak. Jika endometriosis anda hanya diberi obat endometriosis saja spt dienogest, pil KB atau suntikan Tapros sekalipun….maka anda tidak bisa hamil2 karena kesuburan anda tertekan oleh obat2an tersebut.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  14. selamat siangdokter Relly yang baik, nama saya Wenny umur 30 tahun sudah menikah 4 tahun dan blm mempunyai anak dikarenakan endometriosis di ovarium kiri 2,7 cm dan kana 2,4cm

    dokter, saat ini saya sedang terapi obat hormon namanya visanne dienogest 2mg (hari ke 18), dan saya telat mens 6 hari. perlu diketahui selama ini kens saya selalu tepat waktu dan tidak pernah telat.
    saya sudah coba testpack dgn sensitif dok, hasilnya 1 garis tipis dan 1 garis tebal. hal seperti ini sudah pernah terjadi dibulan januari dan bulan maret. kebetulan saya testnya sblm telat mens.

    pada bulan januari, begitu mendapati testpacknya 2 garis walaupun yg 1 nya samar saya ke dokter dan dokter menyatakan benar saya hamil, walaupun blm terlihat kantong rahim. dokter menyatakan saya hamil karena ada penebalam dinding rahim dan hasil tp yg 2 garis.

    BalasHapus
  15. trus dok, kejadiannya saat ini juga sama, dimana sya to hasilnya 2 garis tp 1 nya samar, tp kali ini disertai dgn telat mens 6 hari. tp say tidak senang2 dulu, karena kejadian 2 kali terakhir itu sempat bikin saya kecewa hehehe jadinya saat ini saya cuek saja. saya curiga apakah telat mens ini kemungkinan karena minum dienogest 2 mg teesebut? dan kenapa hasil testpack saya bisa 2 garis walaupun 1 nya samar. saya jadi takut ada penyakit aneh2 di dalam tubuh saya dok...tolong bantu saya ya dokkk....terima kasih yang sebesar besarnya dokk

    BalasHapus
  16. pak dokter saya mau nanya, senin besok saya kan operasi, setelah operasi apakah gak ada perawatan lagi ? apa sebaiknya saya rawat inap saja? saya tadi telpon ke kliniknya tidak bisa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo memang pasca operasi pulangnya harus ke luar kota Surabaya, nggak apa2 klo rawat inap 1-2 hari tetapi biasanya jika operasi laparoskopinya lancar maka pasien-pasien kita bisa pulang langsung tanpa harus opname di RS pasca operasi laparoskopi.
      Namun, 1 mgg pasca operasi baru kontrol kembali untuk melihat luka kecil pasca laparoskopi dan melihat saat operasi laparoskopi berlangsung dgn melihat rekaman videonya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  17. selamat pagi dok
    saya eko dari bandung mau tanya, istri saya setelah konsultasi dengan dr. firman yang praktek di apotik bona farma diharuskan untuk operasi karena menurut diagnosa dari beliau ada kista cuma tidak menyebutkan kista jenis apa.
    yang mau saya tanyakan, apakah operasi laparoskopi tersebut bisa hanya mengangkat kistanya tanpa harus mengangkat rahim?
    kira-kira biayanya kalo dioperasi di bandung dimana dan berapa biayanya apabila menggunakan keanggitaan bpjs?
    terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi juga P Eko di Bandung….

      Dengan laparoskopi hampir semua kelainan kandungan bisa dikerjakan termasuk pengangkatan rahim, pengangkatan kista dan pengangkatan miom.
      Jadi tidak masalah jika yg diangkat hanya kistanya saja tanpa harus mengangkat rahim dgn menggunakan metode laparoskopi, selama jenis kista tersebut termasuk kista jinak bukan kista ganas. Jika kista ganas maka mau tidak mau, harus dilakukan pengangkatan rahim bersama2 pengangkatan kistanya.

      Untuk biaya operasi laparoskopi di Bandung, maaf saya kurang tau karena sangat tergantung daftar tarif masing2 RS termasuk jika menggunakan BPJS.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.Tks

      Hapus
  18. Selamat sore dok
    saya eko dari bandung mau nanya, apakah bisa operasi laparoskopi hanya untuk mengangkat kista saja tanpa diangkat rahim?
    kalo bisa, berapa biaya operasi tersebut apabila menggunakan bpjs dan kalo di bandung dimana tempatnya
    terima kasih dok sebelumnya

    BalasHapus
  19. Pak Dokter, saya Yuanita di Surabaya.
    13/01/2010 saya operasi belah diperut melintang 15cm karna ada kista kiri&kanan (6&8cm).
    05/01/2013 saya menikah, hingga kini belom dikaruniai keturunan.
    Saya cek ternyata ada kista 5cm kanan, saya cek d dokter lain memang benar ada kista endometriosis lagi di kanan 6cm & ada perlengketan & saya dsuruh laparascopy utk menyembuhkan kista, saluran tuba, buluh getar,dll, krn sy mau program hamil.
    Tp sy terus terang kendala biaya.
    Saya akhirnya ikut saran dokter kandungan yg 1nya utk hidrotubasi.
    21/04/2014 Sy hidrotubasi, hdokter bilang k suami sy kalo hasilnya parah. Aduh dok, sy merasa putus asa.
    Dokter, apa yg harus sy lakukan?
    apa mungkin program bayi tabung kalau saua ada kista endometriosis & perlengketan.
    Kalu sperma suami bagus (normo, hasil cek maret 2014).

    mohon penjelasan & bantuannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Yuanita di Surabaya….

      Jika akan menjalani bayi tabung selama didptkan kista endometriosis >4cm maka angka keberhasilan bayi tabung sangat rendah, tetapi jika kista endometriosis yang sekarang dioperasi lagi juga tidak akan meningkatkan keberhasilan bayi tabung karena cadangan sel telur anda akan jauh berkurang karena adanya operasi kista yang berkali2.
      Saran saya, coba dilakukan pengecekan AMH (cek darah) untuk mendeteksi seberapa banyak cadangan sel telur anda saat ini. Jika cadangan telur anda rendah, maka angka keberhasilan bayi tabung anda juga rendah.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  20. Selamat siang dok sy Anita 41 thn , menyimak pertanyaan ibu yuanita di atas dan tentang saran dokter untuk cek AMH terlebih dahulu utk mengetahui cadangan sel telur biasanya nilai tinggi rendahnya persediaan sel telur itu berapa sih dok ? Dan selain cek AMH apa ada cek darah yg lain lagi untuk mengetahui masih bisa mengikuti program batab atau tdk mengingat usia dan rahim yg bermasalah , tks atas bantuannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Anita…..

      Hasil AMH nya di atas 1,3 ng/dl maka cadangan sel telurnya masih ada dan untuk proses bayi tabung masih bisa mendapatkan sel telur yang memadai (min.5 sel telur yg diperoleh saat proses bayi tabung) tetapi jika kadar AMH <1,3 maka telurnya didapatkan sedikit sekali dan ini mempengaruhi keberhasilan bayi tabung.
      Selain cek AMH, juga ada pemeriksaan USG transvagina saat haid hari ke2 atau ke3 dengan melihat AFC (antral follicle count). Jika AFC <5 follikel antral maka cadangan sel telurnya rendah, kemudian selain itu juga pemeriksaah hormon FSH pada hari ke2 atau ke3. Bila kadar FSH >12 maka cadangan sel telurnya juga mulai berkurang.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  21. Siang dok, Saya wanita usia 27 tahun,sudah menikah 2 tahun 6 bulan dan belum memiliki keturunan tanggal 26 April saya memeriksakan diri ke dokter Kandungan dan ternyata mengejutkan Dokter menemukan myom tidak 1 tapi 2 dengan ukuran masing2 8cm dan 5cm. sehingga di simpulkan diameter menjadi 9cm,tanpa panjang lebar dokter menyarankan untuk operasi dengan tahap 2x stelah hari haid ke-3 di lakukan injeksi untuk mengelupas bagian luar myom dengan biaya sekali injeksi +- 3jt rupiah, baru setelah bulan ke 3 bisa di lakukan operasi ,bagaimana menurut dokter? saya sedikit stress mendengarnya apalagi biaya operasi yang di luar kemampuan saya dan suami.. apakah memang perlu tahapan seperti itu dok?
    apakah makanan mempengaruhi besar kecilnya myom tsb? jadi makanan apa yang mesti saya hindari atau yang bagus untuk dikomsumsi?
    Mohon bantuannya Dok. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ibu yang saat ini menderita miom (maaf nama anda tidak tercantum)…..

      Memang ada berpendapat jika diberikan injeksi sebelum operasi tujuan utk mengurangi perdarahan, tetapi saya sendiri selama ini tidak p.ernah memberikan injeksi hormon sebelum operasi miom karena buat saya masih ada cara lain (tidak dengan suntikan terlebih dahulu) untuk mengurangi perdarahan saat dilakukan operasi miom. Selain biaya suntikan tersebut tergolong mahal.

      Yang mempengaruhi besar kecilnya miom bukan dari makanan tetapi adanya hormon wanita (estrogen) dpt memperbesar ukuran miom. Oleh karena itu tidak makanan khusus yang harus dihindari penderita miom.

      Demikian yg dapat saya sampaikan Tks

      Hapus
  22. Pagi Dokter Relly,

    Melihat jawaban dokter di atas sangat membantu setiap pasien yg bertanya, saya ingin bertanya setelah laparascopy maret 2014 dan di kasi resep vissane yg harus diminum 3bln dr awal haid saya 3 april 2014 dan ini bln kedua saya mengkonsumsi vissane dan ternyata tdk haid hanya flek kecoklatan saja tetapi sedikit sekali, apakah ini efek dr vissane dok? krn saya sudah tespeck ternyata negatif ):
    Dan satu hal lg leukosit saya melebihi batas normal yaitu 14,1 yg seharusnya 11 apakah ini berbahaya untuk saya memiliki keturunan? krn saya sudah menikah 1thn dan blm pernah hamil, demikian yg dpt saya sampai kan, terima kasih dokter Relly.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Farah….

      Jangan khawatir bu, memang jika mengkonsumsi vissane akan berdampak haidnya lebih sedikit bahkan tambah lama tidak terjadi haid. Tetapi jika vissanenya dihentikan maka siklus haidnya seperti biasanya.

      Ttg leukosit yang 14,1 ribu, angka tsb masih normal. Leukosist ini tidak berhubungan dgn masalah kesuburan.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  23. Selamat pagi pak dokter
    Perkenalkan sebelumnya nama saya robby

    Saya ingin bertanya
    Jadi, pada awalnya saya dengan istri saya melakukan konsultasi dengan dokter riyanda wong di RS alam sutera Omni, di saat itu dokter tersebut melakukan USG dan hasilnya adalah adanya kista yg berukuran 6cm. Lalu, dokter tersebut menyarankan:
    1. Operasi
    2. Hamil dengan nantinya akan dilakukan sekaligus pengangkatan kistanya.

    Lalu, dengan rasa kekhawatiran yg dialami istri saya, istri saya langsung ke tempat dokter yg lain (Tangerang jg) untuk pemeriksaan usg, hasilnya adalah sama yaitu adanya kista yg berukuran 6cm (endometriosis?) dan dokter tsb menyarankan untuk melakukan operasi. Tapi, sebelum melakukan operasi diberi obat Visanne No 28, untuk melihat perkembangan kista tsb dan jg disarankan untuk tidak hamil terlebih dahulu.

    Jadi yang ingin saya tanyakan:
    1. Apakah tetap dilakukannya operasi?
    2. Jika iya, apakah harus menunggu dlm konsumsi Visanne no 28 tsb terlebih dahulu dan tdk boleh hamil dulu?
    3. Jika menurut dr Relly menyarankan untuk operasi, apakah operasi konvensional tetap bs atau boleh dilakukan? Karena melihat operasi laparaskopi harganya cukup mahal

    Anyway, istri saya skrg berumur 26tahun

    Terimakasih ya dok
    Salam,
    Robby

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Pak Robby….di Tanggerang.

      1. Jika anda & isteri anda hingga saat ini belum punya anak atau ingin program hamil maka sebaiknya jika ditemukan kista endometriosis berukuran >4cm maka sebaiknya dilakukan operasi, idealnya dan pilihan utama metode operasinya seyogyanya dengan laparoskopi. Karena dengan laparoskopi kita bisa melakukan evaluasi sekalian saluran tuba isteri anda apakah masih baik atau tidak. jika saluran tubanya masih baik maka kemungkinan isteri anda bisa hamil spontan (tanpa bayi tabung) akan lebih besar pasca pengangkatan kista endometriosisnya.

      2. HIngga saat ini dari penelitian2 di dunia, pemberian obat sebelum operasi (termasuk pemberian Visanne) tidak memberikan dampak yang berarti baik dari segi operasi bagi operator/dokter bedahnya maupun keberhasilan kehamilan bagi pasiennya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  24. Sore Dokter Rully, saya Lany WA usia 30tahun dan belum menikah. Setahun yg lalu saya merasakan panas di pinggul bagian kanan, saya USG ternyata ada kista di rahim, saya konsultasikan ke Dr.Kandung BL Sp.OG katanya itu kista fungsional, dan disarankan untuk segera menikah, saat itu saya hanya diberi obat hormon semacam pil KB.Setelah meminumnya saya merasa tidak nyeri lagi. Dan itu berlangsung selama setahun, baru kemarin mens hari ke-2 tgl 16Mei2014 saya merasakan nyeri di perut bagian bawah yg tak bisa saya tahan. Akhirnya saya memutuskan untuk opname dan paginya dilakukan USG. Di ovarium kanan kiri ditemukan kista 3-4cm. Diberikan resep : Buscopan Plus 3x sehari 1tablet.
    Kaltrofen Ec 50mg Tab 2x sehari 1tablet.
    Kaltrofen Supp 3x sehari 1tablet
    Visanne.
    Yang saya mau tanyakan apakah pengobatan saya harus secara oral Dok, lebih efisien mana secara harga obat oral dan suntik Dok ? Kista saya ini kategori apa Dok ? Saya takut operasi Dok, apa harus minum obat rutin ya atau hanya minum obat disaat nyeri datang ? Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar Lany….

      Kemungkinan besar anda menderita kista endometriosis dimana penyakit endometriosis ini merupakan penyakit kronis dan progesif artinya penyakit ini termasuk penyakit menahun dan jika tidak diobati dengan baik keadaannya akan menjadi lebih parah.

      Pengobatan endometriosis ini harus jangka panjang hingga penderita tersebut menopause oleh karena obat2an yang digunakan seyogyanya efektif dan efesien serta aman bagi penggunanya (yaitu pasien endometriosis).

      Tuk pengobatan endometriosis berupa suntikan saat ini yg paling baik adalah dgn suntikan GnRHagonis-depo (nama dagangnya spt Tapros/Endrolin/Daprolin dsb) tetapi suntikan ini aman jk diberikan max 6 bulan lebih dari itu akan menyebabkan kemungkinan tjdnya osteoporosis lebih besar.
      Obat2an endometriosis yg diminum spt pil KB atau Visanne adalah obat yg relatif aman dan efektif mengurangi nyerinya pasien endometriosis, kemungkinan tjdnya osteoporosis tidak ada.
      Obat2an ini diminum secara kontinyu setiap hari meskipun tidak haid ataupun tidak nyeri.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  25. selamat siang dokter, saya wanita berumur 42 tahun, tinggal di balikpapan. saya di diagnosa myoma sejak empat tahu n yang lalu waktu hamil anak ke empat, akhirnya saya melahirkan dengan operasi dengan harapan bisa diangkat juga myomanya. ternyata tidak bisa diangkat semuanya krn lebih di anjurkan histerek tomy.
    Terakhir saya periksa 3 minggu yang lalu myoma saya yang besar ada 3 dengan diameter masing-masing 5 cm. Jenisnya intramural, dan di periksa CEA =3, 08 ( nilai normal <5). Apakah itu memang sudah merupakan indikasi histerktomy ? Setelah membaca artikel di atas ttg laparoskopi histerektomy saya tertarik , karena terus terang saya paling takut operasi dok . kira 2 berapa ya biaya dari laparaskopi histerektomy dan persiapan apa saja yang harus saya lakukan. kapan saya bisa konsultasi langsung dengan dokter dan di rumah sakit mana ?. Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Yasmin….di Balikpapan.

      Jika miom yg ibu alami sudah 5cm yg jumlahnya sudah 3 buah maka itu merupakan indikasi untuk dilakukan operasi karena bisa saja akan bertambah besar miomnya dan memang jika ibu sudah tidak ingin hamil lagi dan tidak ingin kambuh lagi miomnya maka sebaiknya dilakukan histerektomi/pengangkatan rahim sekaligus bersama miom.

      Sebenarnya operasi laparoskopi histerektomi persiapannya tidak ada perbedaan dengan histerektomi laparotomi, yaitu sebelum operasi ada pemeriksaan2 darah, jantung dan foto rontgen paru2 yg dilakukan sehari atau beberapa hari sebelum operasi dilakukan.
      Sehari sebelum operasi, akan diberikan obat urus-urus untuk membersihkan usus agar secara teknik operasinya lebih mudah kemudian 6-8 jam sebelum operasi sudah harus puasa. Operasi laparoskopi histerektomi pembiusannya dilakukan secara pembiusan umum/bius total.

      Untuk biayanya operasi secara keseluruhannya untuk operasi laparoskopi histerektomi kira2 berkisar antara 30-40jutaan tergantung RSnya.

      Saya praktek di RS Darmo Surabaya: Selasa, Kamis (jam 16-18.00) dan Sabtu (jam 09-11.00), RS.Bedah Surabaya: Senin dan Rabu (jam 19-20.00) serta di Klinik Fertilitas-RS Graha Amerta Surabaya: Senin s.d Jumat (jam 08-14.00 dengan perjanjian)

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  26. Halo dok, saya ingin tanya apakah dokter bisa sedikit "meramalkan" apakah miom tsb ganas atau tidak berdasarkan hasil USG dari pengalaman2 dokter atas hasil2 USG miom yang pernah dokter lihat. Maksud saya, sel ganas atau tidak memang harus dilihat dari hasil PA, akan tetapi apakah tidak bisa dicirikan dari gambar hasil USGnya? Yang pernah saya dengar, jika gambar hasil USG nya batasnya jelas maka kemungkinan besar jinak, akan tetapi jika gambar hasil USG nya sangat tidak beraturan maka kemungkinannya ganas. Please advice.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga Lisa….

      Saya setuju sekali dengan anda bahwa utk kepastian tumor rahim (termasuk miom) jinak atau ganas hanya dengan pemeriksaan PA. Namun untuk membedakan apakah ini mioma uteri (tumor jinak rahim) ataukah leiomyosarcoma (tumor ganas rahim) sebelum operasi dilakukan tidaklah mudah, namun untuk memprediksinya 'mungkin' bisa. Salah satunya dengan pemeriksaan USG, jika pada USG batas tepi tumor tsb berbatas tegas, teratur dan regular serta tidak ada peningkatan vaskularisasi pada intra tumor maka kemungkinan besar tumor tersebut adalah mioma uteri (tumor jinak) tetapi sebaliknya jika batas tepi tumor tidak jelas, irregular dan ada peningkatan vaskularisasi intratumor maka bisa saja suatu leiomiosarcoma tetapi keadaaan terakhir ini bisa dan sering terjadi pada 'adenomiosis' (varian endometriosis yg merupakan tumor jinak bukan tumor ganas) dan adenomiosis ini lebih banyak dijumpai dari leiomyosarcoma karena prevalensi leiomyosarcoma sangat kecil sekali. Untuk membedakan leiomyosarcoma atau adenomiosis perlu pemeriksaan tambahan yg bisa mendukung diagnosa kita spt CT scan / MRI / tumor marker namun sekali lagi pemeriksaan2 tsb tidak bisa menyingkirkan atau memastikan apakah tumor tsb jinak atau ganas kecuali jika telah dilakukan pemeriksaan PA.

      Demikian yg bisa sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
    2. Selamat pagi dok , saya diani 39 thn blm memiliki keturunan pernah MRI dan terdeteksi adanya mioma uteri multiple dengan ukuran terbesar 40,3 x 24,3 mm ini termasuk dalam varian endometriosis yg mana ? keluhannya nyeri haid pd hari 1- 2 atau di luar haid pun kadang2 sakit bahkan sakitnya sampai ke paha dan itu berlangsung sampai 3 hr.terimakasih atas jawabannya

      Hapus
    3. Dear bu Diani…..

      Jika ibu merasakan adanya nyeri baik saat haid maupun diluar haid maka miom dari MRI tsb ada kemungkinan suatu adenomiosis (yg mrp varian dari endometriosis)

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  27. selamat malam dok, nama saya vivi usia saya 35 tahun. dari sejak pertama haid tahun 1991 sy selalu mengalami rasa sakit yang hebat, bbrp thn sy dberikan obat penahan sakit dan itu berhasil menghilangkan sakit mens shg sy bs beraktivitas. sejak tahun 2003 obat penahan sakit yg saya minum tdk ngefek lg dok kcuali sy minum 2tablet 3x 1hari. itupun sangat perih untuk lambung saya.
    dok thn 2005 saya divonis ada kista di ovarium kanan dan kiri masing masing ukurannya 7 dan 5cm. lalu saya operasi secara laparotomi di rs.borromeus bandung. thn 2006 sy menikah dan baru thn 2007 alhamdulillah sy berhasil hamil walaupun dengan susah payah, hampir setiap bulan sy dirawat krn perut selalu sakit, kontraksi dan kluar flek. maret 2007 sy melahirkan anak sy secara caesar krn prematur 32minggu dan gagal induksi. setahun setelah melahirkan anak pertama sy kembali hamil dok, tp keguguran pd bln ke empat dan dikuret, 8bln kmudian sy hamil lagi dok, tapi keguguran lg kali ini blighted ovum dan kuret lagi pada usia kehamilan 3bln. 1tahun kmudian kembali sy hamil untuk keempat kalinya tp BO lagi dan kuret pada bln keempat. setelah itu sampai skrg sy tidak hamil2 lg dok, dan sakit pd saat menstruasi msh terus sy rasakan.

    thn 2012 sy merasakan sakit diperut dan punggung bawah padahal saya tdk sedang menstruasi, saya periksa k dokter katanya adenomyosis, dan sy diberikan obat (lupa namanya tapi harganya mahal banget dok 2jutaan) harus diminum tiap hari selama 1bln, stelah 1bln konsumsi obat sy usg dan ternyata tdk ada pengaruh jadinya hrs laparoscopy.
    bln februari 2014 saya lapaaroscopy di RS. Bunda menteng jakarta. dan hasilnya katanya tidak ada adenomyosis, yang ada perlengketan berat antara rahim dan usus.

    sebulan setelah laparoscopy ketika saya menstruasi ternyata msh terasa sangat sakit. karena sy pindah kota lg jd sy kontrol k dokter obgyn yg lain dan katanya msh ada adenomyosis dan saya harus terapi suntik endrolin selama 3x.

    selama suntik endrolin sy tdk mens, tetapi 2 bln kemudian setelah terakhir terapi endrolin sy mens lagi dan tetap terasa sakit.. hasil usg katanya adenomyosisnya sdh tidak ada tapi mungkin msh ada perlengketan..

    yang ingin sy tanyakan pada dr.relly harus bagaimana lagi mengobati sakit mens ini dan apakah sy msh bisa hamil lagi? maaf ceritanya terlalu panjang... trimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Vivi….

      Jika membaca cerita anda dimana pd laparoskopi di bulan Peb 2014 maka kemungkinan bisa hamil secara spontan kecil sekali kemungkinannya karena didptkan perlekatan hebat/berat antara rahim dan usus…oleh karena itu jika ingin hamil maka pilihannya harus bayi tabung.

      Tetapi jika bayi tabung bukan pilihan anda yg artinya anda sudah tidak mememikirkan kehamilan lagi maka pilihan utama untuk menghilangkan nyeri selamanya karena adenomiosis adalah dilakukang pengangkatan kandungan/rahim/histerektomi.
      Tetapi jika anda ingin mempertahankan rahimnya maka alternatif lainnya adalah penggunaan obat IUD yang mengandung hormon yaitu namanya LNG-IUS (merk dagangnya 'Mirena').
      Pemakaian LNG-IUS ini digunakan untuk menghindari pengangkatan rahim namun untuk bisa hamil tidak bisa.

      Namun jika dgn pemakaian LNG-IUS ini anda tetap nyeri maka jalan terakhir rahim anda harus diangkat untuk mengatasi nyerinya yang kronis ini.

      Demiikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  28. Ass dokter yg baik, saya berumur 42 th dan memiliki miom sbesar 11 cm.kt dokter harus di angkat.yg ingin saya tanyakan,bisakah pengangkatan miom yg sudah cukup besar ini dengan laparoskopi?saya sebernarnya ingin rahim saya diangkat saja karena saya tidak ingin punya anak.tp setelah membaca d atas biayanya sangat mahal.bisakah hanya miom saja yg di angkat dengan alasan biaya.pembiusannya sebaiknya bius lokal atau keselurahan jika laparoskopi ya dok.terimakasih bnyak atas kebaikan dokter menjawab pertanyaan saya ini.desi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb..

      Dear bu Desi,
      Miom ukuran 11cm tersebut bisa saja dilakukan pengangkatan miom saja dengan laparoskopi, insyallah tidak ada masalah.

      Semua tindakan laparoskopi termasuk laparoskopi pengangkatan miom dilakukan dengan pembiusan total bukan bius lokal/regional.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  29. assalamualaikum...
    dok,, sy mau tanya, sy punya endometreosis 5 cm an dan juli 2013 sy oprasi laparotomi , lalu kista sy udh diteliti hasilnya jinak. kista sy tidak bulat tpi merambat seperti jaringan yg menempel gitu... pasca oprasi 3 bln sy suntik hormon untuk menekan biar gak tumbuh lagi dgn suntik daprolin selama 6 bulan. terakhir suntik bulan februari dan ctscan untuk memastikan bersih bulan februari hasilnya bersih.
    sy dinyatakn sembuh dan sekarang mau program hamil tpi haid sy skr jdi tidak teratur..malah bulan ini junu sy haid dan flek trus wrn pink gitu darahnya...
    yg mau sy tanyakan apakah haid sy gak lancar krn masih pengaruh hormon itu atw krn stress ingin pny anak .. sy takut kista sy tumbuh lagi .
    kenapa yah dok??
    apa sy ke doktr ahli hormon yah.sy di medan dok.
    makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb…

      Haid yg sekarang kurang lancar, bisa saja masih sisa2 pengaruh suntikan hormon ('daprolin') selama 6 bulan itu, memang butuh waktu sekitar 3-4 bulan dari suntikan daprolin terkahir untuk haidnya kembali teratur.

      Jika 6 bulan dari suntikan daprolin terakhir, ibu masih haidnya kacau maka ada sebab lain yg menyebabkan haird anda kacau al.l bisa karena stress, bisa juga karena cadangan sel telur ibu sudah mulai sedikit, atau yg lainnya.

      Saya menyarankan agar ibu bisa konsultasi lebih lanjut ke dokter SpOG-KFER (Konsultan Fertilitas Endokrinlogi Reproduksi) di kota anda.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Hapus
    2. Makasih dok, atas jawabannya.
      Sy terakhir suntuk bulan februari.. berati sudah 4 bulan yah.
      Iya dok sy memang sedang stress berat mungkin jdi pengaruh ke haid sy ini.
      Mengenai sel telur yg mulai sedikit itu penyebabnya apa dok?? Sy jdi takut krn sy ingin sekali hamil. Apa gejalanya dok?
      Oya .. untuk doktr spoG-KFER di kota medan ada rekomendasi gak dok.. Makasih dok.

      Hapus
    3. Dear bu Neni….

      Salah satu penyebab sel telur yg berkurang adalah penyakit kista endometrioisisnya itu sendiri atau bisa juga proses pengangkatan kista endometriosisnya.
      Gejala sel telur yang berkurang bisa saja adanya gangguan haid tetapi bisa saja haidnya masih teratur. Untuk mengetahui cadangan sel telur ibu masih bagus atau berkurang salah satunya bisa dilakukan pemeriksaan darah hormon AMH (anti mullerian hormone).

      Untuk dokter SpOG-KFER di Medan, ibu bisa menemui dr,Hendry Salim Siregar.,SpOG-KFER

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
    4. maaf dok sy mau tanya kira2 mahal gak yah cek hormon AMH itu?
      ada tips atw saran makan apa yg gak boleh atw apa yg bagus biar endometreosis sy gak kambuh cepat atw bahkan gak tumbuh kistanya lagi..
      makasih dok jawaban dan saranya.

      Hapus
    5. Klo di Surabaya, pemeriksaan AMH berkisar sekitar 500ribuan.
      Makanan bukan penyebab pasti timbulnya endometriosis, meskipun ibu sudah menjaga pola makanan dgn ketat dan baik, kemungkinan timbulnya endometriosis bisa saja terjadi. Penyakit ini hanya hilang klo wanita tersebut sudah menopause, selama belum menopause selama itu juga kemungkinan bisa kambuh lagi.

      Namun ada beberapa faktor makanan yg bisa memicu timbulnya endometriosis spt makan makanan yg mengandung bahan pengawet, makanan kolesterol tinggi.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  30. Asslamualaikum. Dear dr. Relly...
    Sya iin. 25th. Sdh menikah 1th tp blm dikaruniai seorang anak.
    8bln stlh menikah sy mencoba periksa di dr. Kandungan krn sy tdk juga hamil. Ternyata vonis dr. Sy punya miom 3 cm. Tp tdk dianjurkan operasi. Kmudian cek up lg 3bln lgi. Ternyata dr bilg bukan miom. Tp endromiosis. Ukuran sama di dalm rongga rahim.
    Kmudian sy di kasih obat visanne 2mg. Alhamdulillah nyeri nya sedikit berkurang. Dan bisa beraktifitas. Krn biasanya nyeri pada saat haid ke 1 dan ke 2 tdk bsa akfttas krn perut nyeri...
    Yg sya tanyakan.
    Knp haid saya maju. Biasanya hari ke 28. Tp ini ke 24 sdh haid. Dan haid nya sangat banyak... sampai 7-8 hr. Biasanya cuma 5hr.
    Menurut dokter. Apa yg hrs sy lakukan??? Sya ingin sekali segera punya momongan....
    Berapa ya... kira2 biaya LO?? Terima kasih dok.... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb

      Dear bu Iin,

      Haid anda maju dan banyak bisa saja karena pengaruh obat Visanne yang diberikan oleh dokter anda. Memang dgn obat tersebut nyeri haidnya akan berkurang tetapi haidnya akan berubah siklusnya…dan lama2 akan sedikit jumlah haidnya seiring dengan lama penggunaan obat tersebut.

      Klo ibu ingin hamil maka saran saya, lebih baik dilakukan Laparoskopi untuk mengetahui keadaan kedua saluran tuba anda dan untuk mengetahui apakah ada endometriosis atau tidak.

      Biaya LO sangat bervariasi bu, sangat tergantung RSnya masing-masing.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  31. Selamat pagi dr,
    Pada 16 June saya diminta untuk USG abdomen complete oleh dokter internist dan hasilnya sbb :
    1. Fluid collection minimal di cavum douglasi dan daerah adnexa kanan, serta diantara loop usus pada abdomen kiri bawah
    2. Kista ovarium kanan
    3. Suatu lesi kecil di dinding anterolateral kiri uters, susp.small adenomiosis, DD// small mioma uteri.
     
    Apa yang di maksud dengan hasil tersebut dr ?
    Bahayakah dengan kista ovarium tersebut dengan ukuran 4,2 cm X 3 cm ?  Haruskah di operasi ?
     
    Sebagai informasi, saya saat ini usia 36 thn. Tgl 14 Mei 14 keguguran dengan usia kandungan 15 minggu karena inkompeten serviks. Setelah keguguran di rujuk ke dr internist dan di lakukan rotgen dada (paru) - (tgl 15 Mei) , USG abdomen complete (tgl 23 Mei) dan CT Scan Abdomen (tgl 26 Mei) dari ketiga nya dinyatakan bagus hasilnya, hanya saja pada hasil CT scan dinyatakan ada cairan pada rongga perut. Diberikan terapi albumin karena pada saat itu albumin saya di bawah normal.

    Mohon advice nya dokter.

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi juga ibu…..(maaf tidak ada namanya)

      Jika usia ibu sudah 36thn dan masih belum punya anak/momongan maka saran saya sebaiknya dilakukan laparoskopi thd diri ibu, yg tujuannya pertama untuk mengetahui keadaan tuba anda kmd untuk mengetahui apakah ada endometriosis atau tidak pada diri anda dan yang terakhir untuk mengangkat kista anda.

      Karena kita harus mengambil keputusan dengan cepat karena usia ibu sudah >35thn…. Keputusan tsb adalah apakah ibu bisa hamil secara normal ataukah harus bayi tabung sebelum usia ibu bertambah tua.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  32. assalamualaikum dr Ryelly, saya mau tanya apakah laparaskopi histerektomy bisa dilakukan di RS Mitra keluarga dan RS husada Utama surabaya? kebetulan Yakes telkom kerja sama dengan RS tersebut, Jika memang ada siapa dr ahli yang disana.? atau mungkin dr Ryelly dapat mengerjakan operasi di sana. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummussalam wr.wb

      Dear Bu Yasmin Khoirul,

      Maaf, saya tidak praktek dan merawat pasien lagi di RS Husada Utama atau RS Mitra Keluarga Surabaya. Jadi saya tidak bisa lagi mengerjakan operasi di kedua RS tersebut.
      Sepengetahuan saya, belum ada lagi yang mengerjakan laparoskopi histerektomi di kedua RS tersebut.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  33. selamat siang dok perkenalkan nama saya ibu retno dari pati.4 th lalu saya melahirkan secara caesar dan rahim saya diangkat tapi indung telurnya masih.dan 2 bln lalu saya opname dirumah sakit karena perut bawah saya sakit,demam tinggi dan sering buang air kecil diagnosa awal isk tapi setelah 3 hari perawatan perut saya masih sakit kemudian di usg ternyata saya terkena kista coklat ukuran 4 cm dan batu ginjal kiri 1mm dan diberi visanne. menjelang menstruasi kepala sangat pusing sekali mual,muntah dan kembung dan hilang setelah darah keluar. yang mau saya tanyakan sering buang air kecil dan badan meriang apa karena kista atau batu ginjal? karena sangat mengganggu. kista ukuran 4 cm harus dioperasi atau diobati dok? makasih atas jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang juga bu Retno….

      Nyeri perut dan sering meriang bisa disebabkan oleh kista coklatnya atau bisa juga oleh batu ginjalnya tetapi klo batu ginjal biasanya nyerinya lebih di daerah pinggang atas belakang.
      Untuk kista coklatnya yg 4 cm itu bisa diobati dulu dgn obat2an salah satunya visanne, namun jika dengan obat2an tsb masih tetap nyeri atau bertambah nyeri maka tidak ada pilihan lain kista coklat tersebut harus diangkat.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  34. Selamat sore dok....kbetulan saya menemukan web ini..
    Istri saya tadi baru keluar dari rumah sakit...dan mendapat rujukan untuk laraskopi di solo atau surabaya...
    Mengingat biaya yg mahal untuk kndisi kami,bisakah laparaskopi menggunakan bpjs dok?.... terimakasih untuk respectnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Bapak yg isterinya baru keluar RS….. (maaf tidak ada identitasnya…pak)

      Untuk laparoskopi di RSUD Dr.Soetomo Surabaya, selama tindakan laparoskopi nya dilakukan untuk mengatasi penyakit kandungan spt kista/miom insyallah ditanggung oleh JKN- BPJS pak.
      Jadi monggo klo bapak ingin memanfaatkan fasilitas BPJS silakan datang ke RSUD Dr.Soetomo Surabaya…..TETAPI jika laparoskopi hanya bertujuan untuk mengecek/memeriksa kesuburan seorang wanita saja maka BPJS tidak menanggung.

      Demikian yg dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  35. Selamat pagi dok... tanggal 2 juli 2014 ini saya melakukan operasi pengangkatan rahim, miom (ukuran 9cm) serta pengangkatan ovarium kiri karena ada kista (jadi yang tersisa masih ovarium kanan) dan menyisakan leher vagina.
    Setelah lebih 1 bulan melakukan operasi tersebut saya mendapati ada bercak darah dan seperti lendir yang berwarna kecoklatan.
    pertanyaan saya apakah hal ini normal? mengapa bisa keluar bercak darah dan lendir kecolatan spt itu, bukankah setelah operasi yang saya jalani tersebut saya tidak bisa mengalami menstruasi lagi?
    apakah dengan aktivitas saya sebagai guru yang harus banyak bergerak mempengaruhi hasil operasi tersebut (proses pemulihan apakah lebih lama)?

    mohon jawabannya ya dok...terima kasih

    BalasHapus
  36. Selamat pagi juga Ibu Guru di sana…. (maaf tidak ada namanya)

    Bisa saja pasca operasi pengangkatan rahim dengan meninggalkan mulut rahim (serviks, bukan menyisakan leher vagina spt yg ibu sebutkan) akan menimbulkan bercak2 atau bahkan timbul haid spt biasanya (namun jumlah haidnya sedikit) jika mulut rahim yg disisakan saat operasi pengangkatan rahim masih banyak yg ditinggal. Oleh karena itu ibu silakan berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter yg mengoperasi ibu untuk mengetahui apakah bisa timbul haid lagi atau tidak ?
    Untuk aktifitas sebaiknya ibu harus lebih banyak bergerak agar proses penyembuhannya lebih cepat.

    Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

    BalasHapus
  37. selamat sore dok.. beberapa hari yang lalu saya periksa dan setelah usg ternyata saya menderita kista coklat ovarium di sebelah kanan dengan diameter sekitar 12-13cm.
    saat ini saya berusia 23thn dan belum menikah. yang ingin saya tanyakan :
    1. apakah harus operasi? dan apakah biaya laparoscopy dapat menggunakan bpjs?
    2. apakah ada kemungkinan kambuh setelah operasi? dan apakah saya akan mengalami kesulitan memiliki momongan saat telah menikah?
    trima kasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak di sana (maaf tidak ada namanya)

      Jika kista coklat lebih dari 4-5cm apalagi seperti yang anda alami hingga kista coklatnya berukuran 12-13cm maka tidak ada pilihan lain seyogyanya kista anda tersebut dilakukan operasi dan akan lebih baik lagi jika operasi laparoskopi.
      Operasi laparoskopi di RSUD Dr.Soetomo Surabaya bisa menggunakan asuransi JKN/ BPJS.

      Kista coklat atau kista endometriosis atau penyakit endometriosis pada umumnya adalah penyakit 'kronis progresif' artinya penyakit ini adalah penyakit menahun yang harus diobati secara terus menerus hingga anda menikah dan berencana punya anak, selesai punya anak pun penyakit ini harus diobati juga dgn baik, jika tidak diobati dengan baik maka penyakit ini mudah sekali kambuh.
      Progresif, artinya penyakit ini akan bertambah parah (terutama dalam hal mengganggu fungsi reproduksi wanita) jika endometriosis ini tidak diobati/ditangani dengan baik.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  38. dr Relly yang baik saya mau tanya...saya terkena adenomiosis 9cm. Dan juga ada daging yang keluar dari vagina, apakah perlu operasi pengangkatan rahim? Apakah daging yang keluar itu berbahaya? Sekian dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Nina Sulistya di tempat,

      Jika tidak keberatan usia ibu berapa ? apakah sudah mempunyai anak ?

      Jika usia ibu sudah diatas 40 tahun atau ibu sudah tidak mengharapkan punya anak lagi atau rasa nyeri yg hebat akibat adenomiosis tsb MAKA pilihan yang tepat adalah operasi pengangkatan adenomiosisnya beserta rahimnya atau dengan kata lain sebaiknya angkat rahim karena jika tidak adenomiosisnya bisa kambuh lagi.

      Sedangkan adanya daging yang keluar dari vagina tsb saya masih kurang jelas, apakah daging itu asalnya dari vagina ataukah berasal dari rahim.
      Jika daning itu asalnya dari vagina maka bisa saja itu adalah kista bartholin tetapi jika daging tsb adalnya dari rahim maka bisa saja itu adalah polip mulut rahim atau miom submukus yang bertangkai.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  39. Dear dokter Relly,

    Saya ingin bertanya soal sperma suami yg normal tetapi sedikit sekali yang artinya muncratanya tdk bagus (maaf bahasa saya yg kasar), kalo saya liat sangat sedikit keluarnya, apakah ini berpengaruh ? krn saya sudah 1,5thn blm pny momongan.

    Terima kasih atas perhatianya.


    Farah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Farah,

      Keadaan sperma baik atau normal tidak bisa hanya dilihat secara mata telanjang harus dilihat dengan bantuan mikroskop yaitu diperiksa melalui pemeriksaan analisa sperma di Laboratorium.
      Karena yang terlihat secara fisik dengan mata telanjang itu adalah campuran sperma + air mani, sedangkan untuk kesuburan yg dibutuhkan adalah sperma bukan air mani.
      Bisa saja air maninya banyak tetapi spermanya sedikit (konsentrasi sperma rendah/sedikit) atau bisa saja sebaliknya air maninya sedikit ttp konsentrasi spermanya tinggi.

      Demikian yang dapat saya sampaikanl…Tks

      Hapus
  40. Dear dr Relly.. sy berusia 32th dan sdh menikah 2th blm pernah hamil. Sy cek ke dokter terdekat sy terkena mioma uteri multiple sebyk 4 dg uk. 4cm, 3cm, 2cm, 2cm... tindakan yg di lakukan adlh laparoskopi mioma ya dok. Untuk biaya operasi dan rawat inap di graha amerta brp ya dok? Tks, sani - sda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Sani di Sidoarjo,

      Untuk biaya laparoskopi miom di Graha Amerta berkisar 16-18 jutaan (tanpa rawat inap, 'one day care')
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  41. Assalamualaikum wr.wb
    Dok, umur sy 40 th dg 2 anak .pada th 2001 pernah LO dg hasil PA kista coklat dan endometriosis bilateral. berdasarkan hsl USG transvaginal th ini didiagosis adenomiosis dan kista ovarium.Mohon saran :
    1.Utk pemeriksaan lebih lanjut sy harus konsul ke dr kandungan sub spesialis apa?
    2. Bisakah laparoskopi dengan kondisi puser nyeri dan keras menonjol?
    3. Seandainya angkat rahim dan kedua ovarium apakah pengaruhnya bagi kesehatan sy lebih lanjut?
    4. Mhn rekomendasi dr kandungan di Jakarta yg dpt melakukan laparoskopik hysterektomi
    Dokter sy mohon bantuan sarannya,atas bantuannya diucapkan trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb

      Dear ibu yang di sana (maaf tidak ada namanya)

      Pengobatan definitif/utama pada endometriosis apalagi spt yg ibu alami (global endometriosis) adalah dengan melakukan angkat rahim total dan angkat kedua indung telurnya sehingga tidak kambuh lagi endometriosisnya dan tentunya tidak nyeri haid lagi. Memang ada dampaknya jika kedua indung telurnya diangkat yaitu risiko terjadinya osteoporosis akan meningkat, kulit jadi kering, lendir vagina juga kering tetapi hal2 tersebut dapat diatasi dengan olah raga yang teratur dan mengkonsumsi obat2 terapi sulih hormon dalam waktu 6-12 bulan pasca operasi.

      Jika ibu berkeinginan tindakan angkat kandungan+indung telur secara laparoskopi maka ibu harus datang ke dokter yang ahli laparoskopi karena tidak semua dokter subspesialis KFER bisa mengerjakan angkat kandungan dengan laparoskopi.

      Tidak masalah jika di daerah pusar ibu ada tonjolan utk dilakukan laparoskopi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  42. Sore Dokter Rully, saya dian usia 29tahun dan sudah menikah 7bln. saya menderita endeometrosis dan sudah suntik endrolin selama 3 bln dan sudah kembali haid lagi namun masih sakit kemudian periksa kembali ke dokter kandungan di USG ada kista ovarium 3 cm dan endeometrosis sudah hilang dan diberi obat visanne. apakah mengkonsumsi obat tersebut tdk boleh berhubungan dan kapan saya bisa cepat hamil? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Dian,

      Jika ibu menkonsumsi obat visanne maka tidak ada larangan/pantangan ibu melakukan hubungan senggama dengan suaminya cuma selama minum obat tersebut ibu sulit (red.tidak) bisa hamil meskipun ibu melakukan hubungan senggama karena obat tersebut menekan ovulasi/kesuburan ibu.

      Untuk bisa hamil, saran saya ibu harus dilakukan laparoskopi untuk membersihkan endometriosisnya dan mengurangi nyerinya serta untuk melihat keadaan saluran tuba/saluran telur ibu apakah buntu atau tidak. Jika pada laparoskopi kedua saluran telur ibu buntu, maka untuk bisa hamil ibu harus melalui bayi tabung sebaliknya jika saluran telurnya tidak buntu dan masih bagus maka ibu masih bisa hamil secara alami atau paling tidak bisa dilakukan inseminasi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  43. Dear dokter Relly,

    terima kasih atas jawabanya, suami sudah melakukan pengecekan sperma di lab dan hasilnya normal tp yg saya liat itu sedikit sekali dok makanya jika habis brrhubungan terkadang keluar lg, apakah sedikitnya sperma yg keluar mempengaruhi msknya k indung telur dok? tube valopi saya pun sudah di buka dan sudah lancar kembali. terima kasih atas perhatianya.

    farah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Farah,

      Jika hasil pemeriksaan analisa spermanya menunjukan jumlah/konsentrasi sperma sedikit (apalagi <10juta/ml) maka akan mempengaruhi keberhasilan terjadinya pertemuan (fertilisasi) sperma dengan sel telur…meskipun saluran tuba Fallopii nya sudah tidak buntu.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  44. Siang Dokter
    Saya telah menjalani operasi pengangkatan rahim pada bulan Februari 2011 yang lalu dikarenakan adanya adenomiosis. Dan separuh dari sebelah indung telur dibuang karena adenomiosis.
    Saat ini saya memeriksa kembali dan hasil usg menunjukkan adanya 2 buah tumor sebesar 1,2 cm dan 1,3 cm di daerah perut bawah bekas jahitan.
    Apakah saya harus menjalani operasi kembali?
    Mengapa masih bisa tumbuh tumor? Sedangkan setelah operasi saya tidak pernah haid lagi dan tidak pernah mengkonsumsi obat/hormon.
    Apa yang harus saya lakukan saat inni?
    Jika dibiarkan apakah bisa berbahaya?
    Terima kasih atas informasinya.
    Chandrawaty

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Chandrawaty….

      Ibu dulu operasi pengangkatan rahimnya dengan metode LAPAROSKOPI atau LAPAROTOMI (yg perutnya di'belah' seperti orang bedah sesar) ?
      Klo metodenya adalah laparotomi maka bisa saja tumor di bawah bekas jahitan tersebut adalah jaringan parut/keloid yg timbul karena bekas irisan laparotominya.
      Klo tumor tersebut tidak nyeri dan tidak bertambah besar maka tidak perlu dilakukan tindakan apa2…hanya diobservasi aja bu

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  45. assalamualaikum dr.Relly..sy santi, usia 36 thn, blm menikah,domisili di purwokerto, namun saat ini sdg studi s3 di bogor. setahun lalu, kala haid, sy rasakan nyeri dan sakit tak tertahankan. stlah cek usg, ternyata terdeteksi kista dan mioma uteri.. tiap bln, kondisi kista dan miom slalu sy pantau, pengobatan medis dan herbal sy tempuh.. saat ini, kista sy telah hilang, namun mioma uterinya membesar dan berukuran pd kisaran 9x8 cm (hasil usg tiap2 dokter sdkt berbeda)...dokter di purwokerto menyarankan agar rahim sy diangkat krn seluruh permukaan rahim sy sdh membengkak..ada dokter yg memberikan obat nevox dan bbrp vitamin mineral dan bioactive compound agar miom tdk membesar dan rahim dpt dipertahankan... dokter lain berikan sy visanne dan asam traneksamat... masalahnya, semakin hari, khususnya dlm 3 bulan terakhir ini, sy pendarahan tiap waktu, baik dimada haid maupun tdk haid...jmh hari haid sekitar 14 hari, selebihnya pendarahan saja...yg bisa dibedakan antara darah haid dan bukan haid adl rasa nyeri sakit yg tak tertahankan... tiap hari saat haid, sy rasakan sakit yg tak tertahankan hingga sy hrs selalu mengkonsumsi pronalgest via dubur krn penahan nyeri oral sdh tidak mampu atasi rasa sakit saya..jmh darah haid jg sgt amat banyak. hari terakhir sy haid bln lalu adl tgl 10 agustus...tgl 16 agustus, sy kembali kesakitan luar biasa dan hingga saat ini tiap hari sakit dan pendarahan terus keluar dlm jmh banyak.. kala sakit, sy tdk bisa bergerak, bedrest...hb sy 8, terdeteksi anemia,dan tiap hr konsumsi maltofer... obat yg msh rutin sy konsumsi dlm masa 2 minggu ini adl visanne, asam traneksamat dan maltofer. dokter sarankan untuk konsumsi danocrine untuk kurangi pendarahan... dokter, mohon saran dan pencerahan...sy takut operasi, takut rahim diangkat krn sy msh ingin memiliki anak..apakah bisa diambil tindakan laparoskopi untuk mioma (mioma uteri, adenomiosis) ? klo sy domisili di purwokerto, dimana kota terdekat untuk sy bs laparoskopi ? jika sy ingin melakukan laparoskopi dgn dr Relly, apakah bs dilakukan di Rs Dr.Soetomo shg sy bs memanfaatkan bpjs atau hrs dilakukan di Rs darmo ato Rs Graha Amerta ? apakah tindakan laparoskopi dpt dilakukan segera meski kondisi hb sy rendah ? mohon informasi nya, .. kemungkinan sy akan menemui dr Relly di surabaya segera setelah kondisi sy membaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak Santi,….

      Menyimak tulisan dan keterangan anda di atas, ada kemungkinan nyeri haid dan perdarahan yang lama ini disebabkan oleh ADENOMIOSIS.
      Jika memang adenomiosis tidak bisa dilakukan laparoskopi (kecuali MIOMA UTERI). Salah satu pemeriksaan yang membantu untuk membedakan apakah ini suatu ADENOMIOSIS ataukan MIOMA UTERI adalah dengan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) Pelvis. Dari pemeriksaan MRI tsb, jika adenomiosis maka harus dilakukan laparotomi untuk mengangkat adenomiosisnya tetapi jika hasil MRI berupa Mioma UTeri maka bisa dilakukan laparoskopi untuk mengangkat mioma uteri saja tanpa harus diangkat kandungannya.

      Jadi untuk memastikan apakah anda bisa dilakukan laparoskopi ataukah laparotomi seyogyanya dilakukan pemeriksaan MRI Pelvis dulu.

      Jika di Purwokerto, di Yogyakarta sudah bisa melakukan laparoskopi untuk angkat miom uteri saja.
      Sedangkan tindakan laparoskopi di RSUD Dr.Soetomo bisa dgn memanfaatkan BPJS sedangkan di RS Darmo tidak bisa menggunakan BPJS saat ini, sedangkan di RS Graha Amerta bisa memanfaatkan BPJS tetapi ada tambahan biaya yang harus di bayar pasien selain sebagian dibayarkan BPJS.

      Jika kadar Hb anda rendah (<8g%) maka sebelum operasi harus dinaikan dulu kadar HBnya dengan transfusi darah (agar cepat kenaikan Hb nya) untuk persiapan operasi.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  46. Selamat malam dokter Relly ,

    Saya Lia dari Sidoarjo, saya mau bertanya mengenai HIPERPLASIA
    Bulan juni saya kuret pa karena selama 3 bulan tidak menstruasi (menstruasi tetapi tidak tuntas) dan di USG terdapat darah menstruasi, kemudian dilakukan kuret dengan hasil :
    Makroskopis : Jaringan bentuk teratur coklat padat kenyal ± 0.8cc
    Mikroskopis : Tampak jaringan endometrium dengan kelenjar fase proliferasi yang tersusun padat, beberapa tampak melebar sehingga membentuk Swiss Cheese Pattern, tidak ada specific proses. Tidak ada tanda keganasan dalam sediaan ini.
    Kesimpulan : Bahan Kerokan.
    SIMPLE HIPERPLASI WITHOUT ATIPIA
    kata dokter spog saya tidak ganas tetapi satu bln kemudian di USG ternyata rahim masih ada darah menstruasi yang tidak mau keluar dengan bersih. Dokter menyarankan untuk angkat rahim . Yang saya tanyakan apakah hiperplasia bisa disembuhkan tanpa harus angkat kandungan ? Apa yang harus saya lakukan?
    Terima kasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Lia di Sidoarjo…..

      Yang menjadi pertanyaan saya sebelum menjawab pertanyaan anda, apakah setelah kuret apakah anda masih bisa haid atau tidak ?

      Sebenarnya suatu 'simple hyperplasia without atypic' terapinya tidal selalu harus dilakukan penangkatan kandungan, kecuali jika wanita tersebut sudah punya anak cukup dan terjadi gangguan haid (haid tidak berhenti2) maka sebaiknya dilakukan pengangkatan kandungan.
      Simple hyperplasia w.o atypic ini bisa diterapi dengan obat2an salah satunya obat pil KB atau suntik KB yang 3 bulan. Jika dengan obat pil KB atau suntik KB tersebut haidnya teratur dan dievaluasi dengan USG tidak ada penebalan dinding dalam rahim, maka rahimnya tidak perlu diangkat.

      Memang simple hyperplasia w.o atypic ini suatu keadaan jinak, namun jika tidak diobati dengan baik maka bisa berubah menjadi keganasan/kanker rahim. Oleh karena itu dgn pengangkatan rahim risiko terjadi keganasan/kanker rahim sudah tidak ada lagi dan tidak perlu harus mengkonsumsi obat pil KB/suntik secara kontinyu.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  47. Ass dr. Relly, saat ini saya berumur 24 tahun, sudah menikah dan belum pernah hamil. Saya cek usg dan ternyata ada kista 4cm dan saya diberi visanne 1 strip. Saya sempat haid namun hanya seperti flek. Saya kembali cek , ternyata kista saya berkurang menjadi 3,5cm. Dan akhirnya saya diberi visannne 2 strip. Dibulan selanjutnya saya cek, ternyata tdk ada perubahan pd ukuran kista saya (tetap 3,5 cm). Sampai saat ini saya masih minum visanne sesuai anjuran dokter saya konsul. Yg saya ingin tanyakan: 1. Setelah ditambah dosisnya, kenapa tidak ada perubaha ? Apa sebabnya ? Kemudian apakah benar dok, kista saya harus berkurang sampai 2 cm dulu agar dianggap aman untuk memiliki keturunan. Apakah itu benar ? Terakhir, saat ini saya juga sedang mengonsumsi ace max, apakah itu berpengaruh untuk penyakit kista ? Tolong jawabannya dok, sebelumnya trimakasih . Wass.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam mbak Sabiexclusive….

      Sebelum menjawab pertanyaan anda, apakah anda ada keluhan nyeri haid atau nyeri saat senggama saat sebelum diberi obat visanne?

      Obat2an tidak bisa menghilangkan kista endometriosis kecuali kista fungsional/kista simplex secara 100% tetapi hanya mengecilkan ukuran kista endometriosis sekitar 30% dari ukuran semula (meskipun dosis obatnya ditingkatkan) namun jika obat2an nya dihentikan maka ada kemungkinan kistanya membesar kembali ke ukuran semula atau bahkan lebih besar lagi. Padahal, obat2an endometriosis ini (termasuk Visanne) adalah obat2an yang menekan kesuburan sehingga selama mengkonsumsi obat2an tersebut kemungkinan hamil kecil sekali (dgn kata lain; tidak bisa hamil jika mengkonsumsi obat2an endometriosis).
      Kista endometriosis ukuran <4cm masih bisa diprogram hamil cuma program hamil yang bagaimana yang dianjurkan jika didptkan kista endometriosis (<4cm)???
      JIka didptkan kista endometriosis <4cm maka bisa saja dilakukan program hamil tetapi secara bayi tabung !! tetapi jika anda belum siap tuk program hamil bayi tabung maka sebaikan dilakukan laparoskopi terlebih dahulu meskipun didptkan kista endometriosis <4cm karena meskipun kista endometriosisnya kecil maka bisa saja terjadi perlengketan disekitar organ reproduksi bagian dalam (termasuk perlengketan sekitar tuba), nah perlengketan ini akan mengganggu kesuburan dan perlengketan ini hanya terdeteksi dengan laparoskopi saja TIDAK BISA dideteksi dgn USG saja.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  48. Selamat siang Dok.
    Saya sudah 2 tahun menikah tp belum mempunyai anak,terdeteksi kista sebelah kiri 8cm,rencana mau operasi dg laparoskopi.pertanyaan saya :
    1. Jadwal praktek dokter di Graha Amerta (kalau bisa malam atau weekend soalnya weekday kerja)
    2. Berapa biaya operasi laparoskopi di Graha Amerta?
    3. Apakah bisa saya menggunakan asuransi Prudential untuk tindakan operasi itu?

    Terima kasih banyak Dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ibu yang ada kista 8cm….. (maaf tidak ada nama anda)

      1. Klo di Graha Amerta mmg saya prakteknya hanya di jam kerja (office hour) saja yaitu Senin s.d Jumaat (jam 08-14.00) dengan perjanjian. Tetapi jika Sabtu (jam 9-11.00 pagi) saya praktek di RS Darmo atau di RS Bedah Surabaya: Senin dan Rabu (jam 19-20.00)

      2.Untuk biaya operasi laparoskopi di Graha Amerta silakan kontak di Bu Diah (08175250330), klo di RS Darmo (085607376943) dan RS Bedah Surabaya (0315998414)

      3.Selama ini pasien2 yang menggunakan asuransi Prudential ditanggung dalam menjalan operasi laparoskopi kista ovarium (termasuk kista endometriosis) tapi untuk jelasnya sebaiknya anda kontak pihak/agen Prudential anda.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  49. Assalamualaikum wr,wb. Saya pernah menjadi pasien dokter utk laparoskopi endometriosis 3 thn lalu dg ukuran kista 8 dan 9 cm (pd saat itu saya blm menikah). Skr kista itu muncul lg dg uk yg lbh besar, yaitu 11,8 cm di ovary sblh kiri dan 3 serta 2 cm di ovary sblh kanan dg disertai perlengketan di sblh kiri dan adnexa. Karena saya skr ikut suami saya di jakarta, minta rekomendasinya ya dokter, kira2 dokter rujukan utk laparoskopi di Jakarta itu di mana. Makasih bnyak dokter Relly

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Rachma,

      Jika di Jakarta silakan cari dr.Herbert Situmorang, SpOG di RS YPK Menteng atau di RS.St.Coroulus

      Tks

      Hapus
    2. Terima kasih banyak atas jawabannya dokter...tapi sepertinya ortu dan suami lbh senang kalau saya pulang di Sby dan ditangani oleh dokter lagi. Saat ini dokter msh praktek di RS Darmo kn dok? Krna dlm waktu dekat saya akan periksa kesana. Makasih banyak dokter Relly

      Hapus
    3. Terima kasih banyak atas jawabannya dokter...tapi sepertinya ortu dan suami lbh senang kalau saya pulang di Sby dan ditangani oleh dokter lagi. Saat ini dokter msh praktek di RS Darmo kn dok? Krna dlm waktu dekat saya akan periksa kesana. Makasih banyak dokter Relly

      Hapus
  50. Hi dokter,
    saya sazi, kemarin saya operasi laparoskopi untuk kista endrometris sekitar 4cm..
    Setelah operasi saya disarankan dokter (KFER) di daerah saya untuk suntik daprolin selama 4 siklus...
    Saya khawatir dok, karena usia saya masih 24 tahun. Kira2 kista ini menghambar proses saya hamil nantinya ga? makasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Sazi,…..

      Kista endometriosis jika tidak ditangangi/diobati dgn baik maka akan menyebabkan gangguan kesuburan. Oleh karena itu pengobatan endometriosis harus telaten dan sabar karena penyakit ini termasuk kronis dan mudah kambuh serta mengganggu kesuburan.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  51. Halo dok, saya berumur 30 thn blm menikah mau tanya ttg penggunaan obat. Riwayat saya 1bln yg lalu direkomendasikan oleh dokter masuk RS utk transfusi darah karena hb saya cuman 2,2 shg tranfusi 4kantong darah dalam waktu 24 jam shg hb 6,4 dan 4 kantong lagi.
    Selama masa itu saya dirujuk ke dokter kandungan yg setelah memeriksa 2-3mnt mengatakan ada miom tepat ditengah rahim saya dan harus dioperasi setalh hb saya naik menjadi 10 dan memerlukan 10 kantong darah selama proses operasi yg membuat keluarga besar saya panik. Dokternya tidak memperlihatkan hasil usg yg dilihat dan besar serta btk miomnya.
    Seminggu stlh keluar dari RS saya diajak ke jakarta utk mencari opini lain. Dokter pertama hasil pemeriksaannyà miom di tengah rahim ukuran 6x6,43 , pemberian suntikan taproz 1bln x1 selama 3 bln berturut2 kemudian operasi. Karena saya bukan berasàl dari jkt opsi ini lumayan repot, biaya besar dan keluarga jg lumayan khawatir.
    Kemudian kami ke dokter kedua yg berkata sama miom ukuran 6,5 dan harûs dioperasi tapi dengan alternatif pengobatan utk mengwcilkan miomnya antara suntikan atau obat.
    Obat yg diberikan adalah visanne 2mg dan lutenyl 5 mg. Diberikan untuk 1 bln pertama, jika tidak terjadi masalah dpt diteruskan hingga 3bln (resep utk 1bln dan dpt dicopy utk bln selanjutnya) setelah itu baru konsultasi balik.
    Karena satu dan lain hal resepnya baru ditebus 3hari pas siklus mens saya. Yg menjadi masalah adalah lupa menanyakan kapan dan bagaimana penggunaan obat yg diberikan. Visanne dan lutenyl nya yg dibeli sesuai resep masing2 sebanyak 18 butir, sedangkan katanya untuk 1bln. Sya langsung minum masing2 1 butir.
    Jadi saya mau tanya cara minum visanne dan lutenyl bersamaan atau vissane dulu setelah habis baru lutenyl? Terus karena cuman 18 butir bagaimana bisa untuk 1 bln dan kapan saya hàrus mulai lagi untuk resep bln selanjutnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga buat ibu /mbak ….di atas (maaf tidak disebutkan identitas anda)

      Klo saya minum obat visanne dan lutenyl dapat diminum secara bersamaaan….dan mmg betul sebaiknya dilihat dulu responnya dgn minum obatnya selama 1 bulan.
      Coba anda kontak lagi ke dokter yang meresepkan obat tersebut…kok diberi obatnya cuma 18 butir.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  52. Malem Dok,

    Istri sy terdapat miom dengan ukuran 13 cm, bisakah dengan laparoskopi dok (cukup besar). Kata dokternya posisi miom di depan kandungan (atau mendesak rahim ke dalam).
    Terima kasih

    Mr X

    BalasHapus
    Balasan
    1. Malam juga Mr.X….

      Insyallah, miom ukuran seperti itu masih bisa kita laparoskopi di Surabaya.
      Kasus miom yang terbesar kita lakukan laparoskopi adalah ukuran 16cm.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  53. selamat siang dok, nama saya diany umur 19 tahun. saya posisi masih kuliah di purwokerto.
    saya kemarin dpriksa oleh salahsatu rumahskit terkenal disini di diagnosa terkena kista ovarium di indung telur sebelah kiri. ukurannya 3*4 dok. nah saya di sarankan untuk operasi. tapi di rumahsakit ini operasinya adanya yang biasa karena belum ada laparoskopi, dan kemungkinan indung telur saya diangkat ntah 1 atau 2nya. yang mau saya tanyakan, sebenarnya kalau menggunakan laparoskopi, apakah meminalkan risiko angkat indung telurnya ? atau gimana ? saya belum jelas tentang laparoskopi itu dok. mohon di jelaskan ya dok. dan untuk saya yang masih kecil dengan usia sekrang..baiknya operasi memakai metode laparoskopi atau yang biasa ? terimakasih dok. mohon bantuannya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar Diany....di Purwokerto.

      Jika anda belum menikah, meskipun ada kista yg ukurannya kecil (<4cm) tetapi anda tidak ada keluhan nyeri sama sekali maka saya lebih cenderung kistanya tersebut diobati saja, TIDAK PERLU harus dilakukan operasi baik itu operasi laparoskopi apalagi operasi laparotomi (operasi konvensional spt operasi sesar). Kecuali keluhan anda nyeri sekali dan telah dilakukan pemberian obat2 an termasuk obat2an hormon tetap ada keluhan nyeri maka tidak ada pilihan lain sebaiknya dilakukan operasi. Adapun operasi yang dianjurkan untuk pasien2 yang belum punya anak (apalagi belum menikah) maka sebaiknya operasi laparoskopi BUKAN operasi laparotomi.... karena operasi laparoskopi akan meminimalkan kerusakan sel telur yang masih sehat dibandingkan laparotomi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  54. Selamat malam dr. Relly. Saya widia di Tangerang. Skrg saya sedang kebingungan dan butuh pendapat dokter. Kemarin ibu saya didiagnosa memiliki miom (kata dokter bentuknya merata spt buah pisang) kemudian ada radang servictis dan tumor vulva. Dokter menganjurkan agar dioperasi miom, mulut rahim dan tumor vulva. Tapi ibu saya berpikir lebih baik diangkat keseluruhan rahimnya. Apakah solusi tersebut lebih baik? Skrg umur ibu saya 50thn. Dokter mengajukan tindakan histerektomi totalis dan vaginaplasty. Apakah jenis operasinya sama dengan operasi yg dijelaskan oleh dr. Relly diatas? Kemudian dok apakah dokter punya referensi dokter yg bagus di Tangerang? Saya sangat takut dng operasi ini karena sebelumnya ibu saya belum pernah dioperasi. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar Widia di Tanggerang,....

      Jika miommnya besar dan teraba di perut apalagi jika ada keluhan spt nyeri atau gangguan haid maka saya setuju dengan ibu anda untuk dilakukan operasi angkat kandungan seluruhnya. Angkat kandungan atau angkat rahim atau histerektomi yang saya lakukan dengan metode laparoskopi bukan laparotomi. Jika laparoskopi maka tidak perlu melakukan sayatan lebar di perut tetapi hanya ada sayatan kecil ('lubang' sebnyak 4 buah) sehingga penyembuhan pasca operasinya lebih cepat dan nyeri pasca operasinya lebih sedikit dibandingkan operasi laparotomi (dgn sayatan lebar, sktr 10-15cm di perut).

      Maaf saya belum punya rekomendasi dokter yang mampu melakukan laparoskopi histerektomi/ angkat kandungan dgn metode laparoskopi di daerah Tanggerang.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat

      Tks

      Hapus
  55. Selamat Pagi dr. Relly. Saya widia dari Tangerang. Saat ini saya sedang kebingungan dan butuh saran dari dokter. Kemarin ibu saya didiagnosa memiliki miom (kata dokter tersebar seperti pisang), tumor vulva dan radang di serviks. Dokter menyarankan agar untuk operasi buang miom, tumor vulva dan serviksnya. Namun ibu saya bilang lebih baik diangkat semua saja rahimnya. Apakah solusi ini lebih baik dok? umur ibu saya skrg 50 thn.
    Dokter akhirnya menyarankan tindakan operasi histerektomi totalis dan vagina plasty. apakah tindakan operasinya sama seperti tindakan operasi yang dr. Relly jelaskan di atas?
    Apakah dokter punya referensi dokter yang bagus di daerah Tangerang?

    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar Widia di Tanggerang,....

      Jika miommnya besar dan teraba di perut apalagi jika ada keluhan spt nyeri atau gangguan haid maka saya setuju dengan ibu anda untuk dilakukan operasi angkat kandungan seluruhnya. Angkat kandungan atau angkat rahim atau histerektomi yang saya lakukan dengan metode laparoskopi bukan laparotomi. Jika laparoskopi maka tidak perlu melakukan sayatan lebar di perut tetapi hanya ada sayatan kecil ('lubang' sebnyak 4 buah) sehingga penyembuhan pasca operasinya lebih cepat dan nyeri pasca operasinya lebih sedikit dibandingkan operasi laparotomi (dgn sayatan lebar, sktr 10-15cm di perut).

      Maaf saya belum punya rekomendasi dokter yang mampu melakukan laparoskopi histerektomi/ angkat kandungan dgn metode laparoskopi di daerah Tanggerang.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat

      Tks

      Hapus
  56. Dear dr Relly,

    maaf jika pertanyaan saya yg kurang jelas, yg saya maksud di sini bahwa volume sperma suami saya yg sedikit dan muncratnya sperma tdk hebat krn volumenya yg sedikit, saya pernah pny kista dan sudah laparascopy 1bln lalu cek k dokter bahwa kista saya sudah bersih dan saluran indung telur pun sudah bagus tp saya blm kunjung hamil? sangat sedih menanti hal ini, saya hanya mau menanyakan perihal volume sperma suami saya yg cenderung sedikit dan sprti air setetes kalau jatuh );

    Terima kasih dr Relly, selamat malam.


    Farah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar Farah....

      Sekali lagi kualitas dan kuantitas sperma tidak bisa hanya dilihat dari kasat mata tetapi harus dilihat di lab dengan mikroskop.
      Meskipun secara kasat mata, air mana yang keluar sedikit tetapi dilihat dibawah mikroskop spermanya banyak maka hal ini nggak menjadi masalah meskipun air maninya sedikit.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  57. Ass dokter, perkenalkan saya dita umur 26thn belum menikah.
    Dok wkt bln juli kmrn saya k dokter kandungan dan katanya saya kena pco (kalo ga slah deh namanya hehe) Memang sih dok saya ini obesitas. Waktu itu saya dikasih obat inclacin 50mg 1x sehari dan ternyata topcer itu obat dok akhirnya saya mens tgl 11juli hny berlangsung 5hari saja mensnya. Dan dr mens saya trakhir itu saya memutuskan utk minum obatnya krn kwatir mnm obat trus2an. Namun sampai saat ini saya ga mens kembali dok klo dr hitungam saya sdh 78hari.
    Yg saya ingin tnyakan, obat itu berbahaya kah utk d konsumsi terus menurus??
    Dan apakah ada terapi dok utk mngobati pco tsb? (Jujur saya dok susah sekali diet dan memang saya agak stress bnyk pikiran)
    Ohiya lupa dulu pas saya ke dokter sudah usg alhamdullh sih ga ad apa2.
    Mohon bantu dok sarannyaa ya. Terimakasih bnyak ya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam....dear mba Dita,

      PCOS adalah penyakit kronis dimana sel telur penderita ini tidak terjadi pematangan dengan baik alias telurnya kecil tidak bisa besar2 sehingga siklus haidnya menjadi tidak teratur, biasaya 1-2 bulan sekali baru haid.
      Pengobatannya juga harus jangka panjang, salah satunya adalah menurunkan berat badan. Sedangkan Inlacin adalah salah satu obat PCOS juga yg harus dikonsumsi jangka panjang. Obat ini termasuk obat dari tanaman kayu manis, jadi cukup aman digunakan untuk jangka panjang.

      JIka PCOS ini tidak ditangani/diobati dengan baik maka akan menyebabkan gangguan kesuburan dan jika usia >40th akan mudah terjadi penyakit diabetes melitus dan hipertensi serta hiperkolesterolemia.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  58. Siang dokter relly,

    Saya terdiagnosa hiperplasia simple non atipia sejak thn 2011, sempat dikuret thn 2013, terapi hormon 6 bln tp hasilnya tetap sama... masalah haid tidak lancar ini sudah terjadi sejak 2007... sempat ada kista 4cm, namun hilang sendiri.. selama itu berganti2 kadang tidak haid 2-3bln, kadang haid sedikit, kadang haid banyak sekali .

    Saya berusia 40 thn dan sudah memiliki 2 anak. Faktor genetik dr keluarga ibu banyak yg menopause dini... sekitar usia 40 thn. Menurut dokter apakah mungkin ini adalah gejala pramenopause? Sempat disarankan histerektomi namun saya takut efek sampingnya dan masalah biaya juga jadi kendala.
    Apakah menurut dokter jg sebaiknya saya melakukan histerektomi? Saya hanya memiliki bpjs , adakah rekomendasi dokter di bandung yang bisa membantu saya dgn bpjs vila harus melakukan histerektomi? Mungkinkah dgn bpjs melakukan laparascopy histerektomi?
    Sejak juli 2014 haid saya berkepanjangan dok... kalau berhenti cm 2-5 hari kmdn haid lagi , kadang banyak kadang sedikit. Mohon sarannya

    Terima kasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ibu yang di Bandung (maaf tidak menyebutkan namanya).....

      Memang sebaiknya jika ibu menderita hiperplasia simple berulang dan terjadi haid yang kacau adalah dilakukan histerektomi/angkat kandungan.
      Maaf saya tidak tau apakah di RS di Bandung, tindakan laparoskopi histerektomi ditanggung oleh BPJS...sebaiknya ibu tanyakan aja ke RS di Bandung yang melayani BPJS.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. TKS

      Hapus
  59. Siang dokter relly,

    Saya terdiagnosa hiperplasia simple non atipia sejak thn 2011, sempat dikuret thn 2013, terapi hormon 6 bln tp hasilnya tetap sama... masalah haid tidak lancar ini sudah terjadi sejak 2007... sempat ada kista 4cm, namun hilang sendiri.. selama itu berganti2 kadang tidak haid 2-3bln, kadang haid sedikit, kadang haid banyak sekali .

    Saya berusia 40 thn dan sudah memiliki 2 anak. Faktor genetik dr keluarga ibu banyak yg menopause dini... sekitar usia 40 thn. Menurut dokter apakah mungkin ini adalah gejala pramenopause? Sempat disarankan histerektomi namun saya takut efek sampingnya dan masalah biaya juga jadi kendala.
    Apakah menurut dokter jg sebaiknya saya melakukan histerektomi? Saya hanya memiliki bpjs , adakah rekomendasi dokter di bandung yang bisa membantu saya dgn bpjs bila harus melakukan histerektomi? Mungkinkah dgn bpjs melakukan laparascopy histerektomi?
    Sejak juli 2014 haid saya berkepanjangan dok... kalau berhenti cm 2-5 hari kmdn haid lagi , kadang banyak kadang sedikit. Mohon sarannya

    Terima kasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ibu yang di Bandung (maaf tidak menyebutkan namanya).....

      Memang sebaiknya jika ibu menderita hiperplasia simple berulang dan terjadi haid yang kacau adalah dilakukan histerektomi/angkat kandungan.
      Maaf saya tidak tau apakah di RS di Bandung, tindakan laparoskopi histerektomi ditanggung oleh BPJS...sebaiknya ibu tanyakan aja ke RS di Bandung yang melayani BPJS.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. TKS

      Hapus
  60. Dok saya berusia 28 tahun belum menikah dan menderita miom uteri 11 cm. Saya sudah konsultasi ke 5 dokter kandungan di bandar lampung. Dan kelima dokter itu mengatakan yang sama kalau saya menderita miom uteri. Tapi para dokter bilang kemungkinan rahim saya diangkat karena miomnya sudah lebih dari 5 cm tetapi dari pemeriksaan hari haid ke 2 hasilnya kalo saya subur dok. Jadi tindakan apa yang tepat untuk saya. karena saya tidak mau kehilangan rahim. Terima kasih dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar Marisa,

      Pada penderita2 yang belum menikah apalagi belum punya anak, maka saya menyarankan untuk dilakukan pengangkatan miomnya saja TANPA harus dilakukan angkat kandungan/histerektomi.
      Sebaiknya pengangkatan miom tsb dilakukan dengan laparoskopi BUKAN laparotomi tetapi harus dipastikan dulu apakah penyakit anda memang betul miom atau bukan dengan pemeriksaan MRI terlebih dahulu.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  61. Siang Dok,

    Saya menikah sudah 1th dan belum memiliki momongan, saya sudah 2x konsul di graha amerta, dan nanti suruh datang lagi pada saat haid karena ada yg di curigai apa ada kista atau tidak, dan jika memang saya ada kista apa harus laparoskopi, dan saya memang berat dg biaya yg katanya besar, saya ikut Bpjs kelas 1, kira kira berapa persen yg harus di bayarkan tunai, dan jika program bayi tabung di graha amerta apakah bisa memanfaatkan bpjs saya, terima kasih dok,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbar yang sudah periksa di Graha Amerta,
      (maaf namanya anda tidak ada)

      Untuk masalah kesuburan, laparoskopinya tidak ditanggung oleh BPJS kecuali jika ada tumor kandungan spt kista/miom. Memang klo mau laparoskopi di Graha Amerta harus ada tambahan biaya ('cost sharing') karena semua kamar di Graha Amerta tidak ada kelas 1 tetapi kelas kamarnya : kelas kamar utama (setingkat VIP).

      Sedangkan untuk program Bayi Tabung hingga saat ini TIDAK DITANGGUNG oleh BPJS karena bayi tabung adalah masalah gangguan kesuburan.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  62. Mlm dokter, saya ika, usia 31 thn, blm menikah. Saya di diagnosa mioma uteri, hasil MRI menunjukan tampak lesi solid dlm cavum pelvis sampai cavum abdomen ukuran 16 x 8 x 24 cm (RLxAPxSI) yg melekat dan mendesak uterus ke anterior kiri dan mendesak buli ke anteroimferior, tak tampak perlekatan massa pada dinding buli. Selama ini haid saya normal dan lama haid biasanya 3-4 hari, tp setelah haid perut terasa nyeri. Dokter menyarankan untuk operasi pengangkatan miom dan ada kemungkinan rahim saya diangkat. Yg ingin saya tanyakan: dgn ukuran miom yg sangat besar apakah mungkin operasi pengangkatan miom dgn metode laparoskopi atau harus dgn operasi besar / laparotomi? Apa rahim saya harus diangkat? Jika miom nya tdk diangkat apa resiko nya?
    Terima kasih atas bantuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Ika,

      Jika miom sebesar itu tidak diangkat, maka miomanya akan membesar dan kemungkinan untuk bisa hamil akan bertrambah kecil kemungkinannya, selain itu akan terasa lebih nyeri....jika sudah terlalu besar untuk mengangkat miomnya saja akan tambah sulit sehingga kemungkinan harus angkat kandungan akan lebih besar.

      Untuk miom tersebut apakah bisa dilakukan laparoskopi....sangat tergantung pada pemeriksaan saya, tidak bisa hanya dari cerita di blog ini kemudian saya putuskan laparoskopi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  63. Siang dokter. Saya sansan unur 34th sudah menikah 9th dan belum py anak. Dibulan apr saya kedokter pertama dan diblg kista di ovarium kanan sebesar 4x5x3cm dan retrofleksi. Saya kedokter kedua dibulan juli dan ngak ada kista. Di suruh hsg. Kedua tuba paten. Uk normal. Suspek polip.dan antefleksi Dan saya kedokter kedua. Hasil hsg saya lihatin. Tapi setelah usg dokter blg tidak ada polip dan retrofleksi. Yg saya mau tanyakan apakah dengan usg transvagina lebih akurat drpd hasil hsg? Mana yg harus saya jadikan acuan. Makasih dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Sansan.....

      Untuk memastikan adanya polip di dalam rongga rahim (polip endometrium) maka pemeriksaan USG vagina lebih akurat dari pada USG abdomen (USG dari perut), sedangkan USG vagina dibandingkan HSG akurasinya hampir sama, tetapi untuk memastikan apakah ada polip atau tidak ? ada satu pemeriksaan yang paling akurat yaitu dilakukan pemeriksaan histeroskopi diagnostik. Histeroskopi diagnostik adalah pemeriksaan dengan alat endoskop/teropong yang dimasukan lewat vagina hingga ke dalam rongga rahim. Pemeriksaan ini menggunakan endoskop/teropong yang diameternya <4mm sehingga pemeriksaan ini tidak perlu pembiusan. Jika memang ada polip, maka histeroskopi diagnostik akan mendeteksi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  64. Assalamualaikum dok.. Sy vivi umur
    29 tahun. Tahun 2004 sy ceacar ank pertama di karna kan terlilit tali pusat. Tahun 2006 sy ceacar lg anak ke dua. Tahun 2011 sy menikah lg krn suami pertm meninggal. Tp sampai skrg kami blm dikaruniakan anak. Tahun 2013 pernah cek usg kt dr sy ada kista coklat.. Dan semua dr menyarankan sy utk LO. Yg ingin sy tanyakan berbahaya LO bagi sy mengingat sy sdh dua kali ceacar?
    Kalo tdk berbahaya apa sy bs ceacar lg mengingay sy masi ingin punya anak.
    Atau apakah ada kemungkinan untuk lahir normal. Anastesi yg bagus utk LO apa ya dok? Dan apa standart LO suami bs di izinkan melihat proses nya melalui audio?
    Trimksh sblmnya dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr wb.

      Dear Vivi,

      Sangat tergantung pengalaman dokter yang melakukan LO. Jika dokternya sudah berpengalaman, meskipun sudah pernah operasi sesar 2X, Insyaallah tidak ada masalah melakukan LO pda penderita spt ibu.
      Jika ibu hamil lagi maka kehamilan ke tiga nantinya harus dilakukan sesar lagi mengingat anda telah dilakukan sesar 2X, risiko tjdnya robekan rahim jika melahirkan normal pada mereka yang telah sesar 2X lebih tinggi..oleh karenanya saya tidak menyarankan utk melahirkan normal pada penderita yg sudah pernah sesar 2X atau lebih.
      Anastesi LO yang dianjurkan adalah dengan anastesi total / atau bius total. Selama LO biasanya saya lakukan rekaman jalannya operasi sehingga pasca LO, penderita dan suami bisa melihat jalannya LO (jadi berupa rekaman video)

      Demikian yg bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  65. Assalamualaikum wr. wb. Dok, saya 40 tahun, sudah menikah 7 tahun, belum pernah hamil. Saya didiagnosa POF. Sejak usia 30 tidak bisa haid teratur, hanya 3 kali setahun, itupun sedikit. Saat ini tidak bisa haid sama sekali kalau tidak minum obat. Saya pernah diterapi dengan Yasmin, Microgynon, Provera, Gynaecosid, dll oleh SpOG yang berbeda-beda di Semarang. Sejak 2 tahun terakhir saya tidak ke dokter, tidak minum obat.

    Terakhir saya konsultasi dengan SpOG KFer, ditest FSH 2 kali, nilainya 67,70 dan 44,10 mIU/mL. Hasil USG, ovarium saya ukurannya kecil, uterus normal, tidak ada kista. Keluhan fisik sih tidak ada, cuma tekanan darah saya sering rendah sampai 90/66.

    Sampai sekarang saya belum paham penyebab kondisi ini, dok. Kira-kira ada harapan ovarium saya bisa berfungsi lagikah, dokter?

    Terima kasih atas waktunya dok, Insya Allah saya ingin konsultasi langsung. Dokter praktek pagi hari di RS mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb

      Dear ibu 'Orange'

      Jika melihat hasil lab FSH ibu yang tinggi tersebut maka kemungkinan bisa hamil dgn sel telur ibu sendiri amat sangat kecil kemungkinan...Satu2 nya jalan utk bisa hamil adalah dengan donor sel telur, namun di Indonesi TIDAK diperboleh melakukan donor sel telur dan donor sperma.

      Saya praktek pagi hari di Klinik Fertilitas- RS.Graha Amerta Surabaya (Senin s.d Jumat, jam 08-14.00 dg perjanjian)

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  66. assalamualaikum dokter relly.. nama saya mitha, saya di diagnosa menderita miom sebesar 5cm.. dan disarankan untuk laparoskopi.. yang mau saya tanyakan, apakah laparoskopi miom bisa menurunkan cadangan sel telur? mengingat saya 6thn menikah, tp belum mempunyai anak.. umur saya skrg 28thn.. terimakasih dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam Wr.Wb…

      Dear Mitha,

      Pengangkatan Miom dengan laparoskopi TIDAK mengganggu cadangan sel telur karena miom letaknya di rahim bukan di indung telur (ovarium)…berbeda dengan Kista Ovarium maka pengangkatan kista ovarium bisa mengurangi cadangan sel telur karena kista ovarium letaknya di ovarium (indung telur)

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  67. Assalamualaikum, salam kenal Bapak dokter Relly, saya rani usia 22tahun di Jember.
    pada bulan mei lalu saya di diagnosa endometriosis dan tidak ditemukan kista dari hasil USG. dokter memberikan antibiotik Otto Trogyl 500, dismeno 2xsehari selama 10hari, dan obat kimia curcuma yang saya lupa nama obatnya. selama mengkonsumsi obat tersebut, ketika haid saya masih merasaka nyeri yang cukup hebat seperti biasanya. setelah selesai haid nyeri itu masih terasa dan saya kembali konsultasi dokter memberi antibiotik yang sama untuk 10hari. 3hari kemudian saya periksa ke dokter yang lain dan hasil USG menunjukkan adanya kista ukuran 3,6cm dokter menyarankan untuk check up setiap 3bulan untuk sekarang tidak diambil tindakan karena masih dalam batas normal dan tidak diberi obat, dokter juga menghentikan konsumsi antibiotik dari dokter yang sebelumnya.
    setelah itu ketika haid saya merasakan nyeri yang lebih hebat dari biasanya dan tidak meminum obat apapun. satu minggu setelah haid saya merasakn nyeri yang cukup hebat diluar haid, saya konsultasi dan dokter memberi obat mefinal dan visanne. namun menurut beliu sakit kista dan endometriosis hanya muncul ketika haid dan mungkin nyeri yang saya rasakan itu dari penyakit yang lain.
    sejauh ini saya belum mendapatkan obat visanne tersebut dan setiap nyeri haid hanya mengkonsumsi mefinal.
    setelah 3bulan kemudian saya check up dan ukuran kista saya bertambah menjadi 4,5cm, dokter memberi resep mefinal lagi dan belum diambil tindakan.
    akhir-akhir ini diluar masa haid saya sering merasa nyeri seperti nyeri haid, yang saya ingin tanyakan :
    1. apakah nyeri kista endometriosis hanya timbul ketika haid saja atau tidak? karena saya pernah membaca artikel bahwa nyeri yang disebabkan kista dapat muncul diluar masa haid.
    2. apakah ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah pembesaran kista?
    3. ketika saya berusia 5tahun, Almarhumah ibu saya meninggal satu hari setelah operasi karena hamil diluar kandungan dengan usia janin 2bulan. ibu saya menikah diusia <20tahun dan sebelum menikah sempat terdiagnosa radang rahim. apakah penyakit saya merupakan turunan? dan apabila nanti saya punya anak perempuan apakh akan terkena penyakit seperti saya juga?
    4. bagaimana prediksi dokter mengenai masa depan saya apakah saya masih bisa menjadi perempuan sempurna dengan riwayat penyakit seperti ini.
    5. apakah saya masih harus mencari obat visanne untuk mengatasi penyakit ini?
    dokter yang pertama sempat menyarankan bahwa obat yang ampuh hanyalah segera menikah dan punya anak. tetapi saat ini saya masih terikat kuliah dan belum terpikirkan untuk menikah. bagaimana pendapat dokter mengenai hal tersebut?
    mohon penjelasannya dok. Terima kasih banyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam Wr.Wb.

      Dear Rani,

      1. Nyeri endometriosis (kista endometriosis) pada awal2 nyerinya hanya muncul pada menjelan/saat haid saja namun jika endometriosis tersebut tidak diobati dengan baik maka nyerinya akan bertambah sakit intensitasnya dan durasi nyerinya semakin lama serta akhirnya nyeri diluar haid juga.

      2. Penyakit endometriosis (termasuk kista endometriosis) adalah penyakit kronis-progresif artinya penyakit ini adalah penyakit menahun yang (jika tidak diobati dgn baik) akan bertambah parah serta akan mengganggu kesuburan nantinya. Penyakit ini sangat "hormonal (estrogen) dependent" artinya selama wanita tersebut masih menghasilkan hormon estrogen maka selama itu pula penyakitnya akan bisa tumbuh/muncul/kumat/kambuh lagi, oleh karenanya pengobatan ini harus telaten dan konsisten….artinya harus mengkonsumsi obat2an hormon yang menekan estrogen. Pada kasus anda untuk mencegah / mengurangi pembesaran kistanya dan nyeri adalah mengkonsum obat hormon (salah satunya 'visanne'). Jika dengan obat2an hormon tersebut kistanya tambah besar atau nyerinya bertambah parah maka tidak ada pilihan lain adalah operasi laparoskopi untuk mengangkat kista endometriosis anda.

      3. Memang penyakit ini penyebab pastinya belum diketahui namun adanya faktor genetik/keturunan bisa terlibat munculnya penyakit ini….sekitar 60% penyakit endometriosis ini ada hubungannya dengan faktor genetik. Sehingga bisa saja jika anda punya anak perempuan maka probablitas anak perempuan anda menderita endometriosis lebih besar dibandingkan anak perempuan lainnya yang tidak punya keturunan endometriosis.

      4. Jika penyakit kista endometriosis anda tidak ditangani dengan baik maka kista endometriosisnya akan bertambah parah dan jika bertambah parah maka akan mengganggu kesuburan anda di masa yang akan datang.

      5. Iya sebaiknya anda tetap mencari obat visanne untuk salah satu pengobatan endometriosis anda. Jika dengan obat tsb, respon endometriosis anda (artinya nyerinya berkurang, besar kistanya tetap/berkurang) maka harus tetap diminum visanne nya, namun sebaliknya jika tidak berespon dengan baik maka tidak ada pilihan lain anda sebaiknya dilakukan laparoskopi untuk angkat kista dan membersihkan endometriosis anda.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  68. Dear dr. Relly,

    Saya Sri dan usia saya 41th. Saya menderita hyperplasia endometrial berulang. Sudah 2x kuret dengan hasil PA non atipik dan selama tiga bulan terakhir ini saya menjalani terapi suntik Depo Geston, tapi hasil USG terakhir kemarin (5/11/2014) menunjukkan masih ada endrometriosis sebesar 3cm yang terbentuk kembali sehabis kuret per 28 Agustus lalu. Dokter yang merawat saya akan melihat hasil kontrol bulan depan dan jika masih ada maka akan dilakukan kuret lagi dan akan diberikan treatment obat yang berbeda dari yg sebelumnya utk dipantau kembali sampai 3 bln berikutnya pasca kuret dan sudah diisyaratkan apabila hasilnya tetap berulang maka sebaiknya dilakukan pengangkatan rahim. Is there any other way doctor? Jujur saya masih ingin mempertahankan rahim saya dok, terpikir bagaimana kondisi tubuh saya yg harus mengalami menopause dini nanti dan juga kehidupan seksual kami pasca histerektomi, tapi saya tapi saya juga khawatir kalau nantinya berkembang jadi bakal kanker kalau tidak diambil tindakan. Please doc, I need your opinion. Thanks for your attentive reply.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Sri,

      Memang hyperplasia endometrial merupakan keadaan pra-kanker dari kanker rahim, ada hiperplasia endometrial yang respon dengan obat2an tetapi ada juga yang TIDAK RESPON dengan obat2an pada hyperplasia endometrial. Jika tidak respon dengan obat2an memang tidak ada pilihan lain (jika wanita tsb sudah punya anak dan usianya >40th) maka harus angkat kandungan. Ada alternatif pengobatan lain sebelum tindakan operasi/laparoskopi angkat kandungan dilakukan yaitu dilakukan pemasangan LNG-IUS ('MIRENA'). Mirena adalah suatu alat spt IUD yang mengandung hormon progesteron, spt halnya IUD maka Mirena ini dimasukan ke dalam rahim. Pemasangan Mirena bisa hingga 5 tahun. Selama pemasangan Mirena, tetap dipantau apakah tetap ada penebalan endometrium atau tidak, jika dg Mirena tidak terjadi penebalan maka Mirena bisa diteruskan pemakaiannya hingga 5 tahun tetapi sebaliknya jika tetap tebal maka jalan terakhir harus angkat rahim.

      That's all, I could give suggestion for U. Hopefully make you smile.

      Hapus
  69. Selamat Pagi dr. Relly. Saya christ di Bogor.
    Saat ini saya butuh informasi dari dokter Relly, dimana istri saya usia 40 tahun didiagnosa memiliki miom ada dua buah dengan ukuran sekitar 6 cm. Dari konsultasi dokter spesialis kandungan menyarankan untuk dioperasi, sebagai informasi istri saya dua kali dilakukan cecar, mohon informasinya dok :
    1. Untuk pengangkatan miomnya apakah bisa dilakukan dengan metode laparoskopi ?
    2. Sebelum dilakukan laparoskopi tahapan apa saja yang harus dilakukan.
    3. Berapa lama waktu untuk pelaksanaan laparoskopi pengangkatan dua buah miom tersebut
    3. Berapa lama waktu dibutuhkan untuk penyembuhannya
    Apakah dokter punya referensi dokter dan rumah sakit yang bisa melakukan laparoskopi untuk area Bogor dan Cibinong ?
    Terima kasih atas waktu dan informasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear P Christ,

      1. Pengangkatan miom pada penderita bekas operasi sesar 2X, insyallah, bisa dilakukan dengan metode laparoskopi TETAPI sangat tergantung keahlian & pengalaman dokter yang melakukan laparoskopinya.

      2. Seperti operasi2 lainnya, sebelum laparoskopi akan dilakukan pemeriksaan darah, jantung dan paru2nya. Jika hasilnya baik maka laparoskopi bisa dikerjakan…o ya sehari sebelumnya penderita2 yg dilakukan laparoskopi dilakukan urus2 agar ususnya kosong dan 6-8 jam sebelum laparoskopi harus puasa.

      3. Lama operasi laparoskopi sangat tergantung kondisi pasiennya. Jika pasiennya tidak ada perlengketan maka operasi miom berkisar antara 2-3jam….namun jika ada perlengketan bisa lebih lama. Memang operasi laparoskopi pd saat pelaksanaannya lebih lama daripada operasi laparotomi (spt operasi sesar) namun masa penyembuhan jauh lebih cepat daripada lapartomi

      3. Rata2 masa penyembuhan pasca laparoskopi berkisar 1-2mgg. Biasanya 2mgg pasca laparoskopi sudah bisa beraktifitas spt sebelum operasi.
      Mohon maaf saya tidak punya referensi dokter dan RS yang bisa melakukan laparoskopi di area Bogor dan Cibinonng.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  70. Malam dokter,
    Saya Erna di Denpasar, usia 44 thn, pada tanggal 11 Sept 2014 lalu saya menjalani pengangkatan rahim secara laparoskopi (LASH) karena ada multiple myoma dan kalau menstruasi perdarahan berlebihan dan lama, sehingga menyebabkan anemia kronis. Pada saat operasi kedua indung telur tetap dipertahankan, tidak diambil.
    Sesuai penjelasan dokter yg menangani, setelah operasi saya akan berhenti menstruasi. Namun yg ingin saya tanyakan, kemarin ada bercak darah pada saat saya buang air kecil (BAK). Tadi pagi jga masih ada perdarahan yang lebih banyak. Pada saat BAK jg ada lendir dan gumpalan-gumpalan kecil darah.
    Mohon penjelasan dokter, kemungkinan apa saya masih bisa menstruasi lagi? Apa penyebab pendarahan ini?
    Atas penjelasan dokter saya ucapkan terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Erna di Denpasar,

      LASH (Laparoscopic Subtotal Hysterectomy) adalah tindakan pengangkatan rahim yang masih meninggal sedikit bagian dari rahim spt mulut rahim atau bagian distal/ujung rahim ditinggalkan/tidak diangkat. Oleh karenanya bisa saja pasien yang dilakukan LASH/Subtotal Hysterectomy akan masih mengalami haid meskipun jumlah dan lamanya haid lebih sedikit dari biasanya.
      Berbeda jika dilakukan TLH (Total Laparoscopic Hysterectomy) yaitu mengangkat seluruh rahim termasuk mulut rahim/serviks juga diangkat, sehingga pasien yang dilakukan TLH tidak akan terjadi haid samasekali.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  71. Assalamu'alaikum...
    dr. Relly yang baik.
    Perkenalkan saya Lia 27 thn, menikah 1.5 thn dan belum pernah hamil. Setelah periksa ke dr kandungan, ditemukan kista endometriosis 8 cm dan disarankan untuk laparoskopi kemudian dilanjutkan suntik tapros di bulan berikutnya. Saya coba konsultasi ke dr kandungan yang lain disarankan untuk suntik 2x sebelum dilakukan operasi kista.
    1. Menurut dr. Relly tindakan mana yang lebih dahulu, operasi atau suntik?
    2. Jika menggunakan fasilitas bpjs di RS dr. Soetomo, apakah dr.Relly yang menangani operasi laparoskopi langsung dan apakah ada biaya tambahan (karena kami terkendala biaya operasi laparoskopi).
    Mohon bantuan dan saran dari dr.Relly.
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam Wr.Wb,

      Dear Mbak Lia,

      1. Menurut pengalaman saya, untuk kista endometriosis lebih baik diberikan pengobatan Tapros pasca laparoskopi daripada sebelum operasi karena jika diberikan sebelumnya tidak mampu mengurangi kekambuhan endometriosis daripada diberikan pasca laparoskopi

      2. di RSUD Dr.Soetomo Laparoskopi Operatif pengangkatan kista juga ditanggung oleh BPJS. JIka penderita Kelas 3 hingga Kelas 1 akan ditanggung total oleh BPJS (termasuk laparoskopi 0peratif)…cuma jika anda menggunakan BPJS belum tentu saya yang melakukan laparoskopi (LO) tergantung jadwal yang jaga saat itu dokter siapa…klo pas saya jaga, saya yang mengerjakan LO nya tetapi jika yg jaga dokter lain maka yg mengerjakan LO adalah dokter lain.

      Dmikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  72. Assalamualaikum wr wb. Dok nama sy Sri Wahyuni (45) sy ada miom di rahim sy bsarnya 8x6 kta dokter sy tidak prlu oprasi karna klw sdh menpause akan mngecil sndri ktnya. Jd sy cuma d kasi rsep untuk mnghentikan haid karna stiap haid selalu banyak dan waktunya lama lbih dri 10 hari. Apa tindAkAn sy ini benar dok mohon pencerahannya..
    Terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb

      Dear bu Sri Wahyuni,

      Memang benar bu, miom jika penderitanya sudah menopause maka akan mengecil karena hormon estrogen pada wanita menopause sudah sangat rendah sekali kadarnya…sehingga miom tidak berkembang bahkan mengecil.

      Untuk kasus ibu, meskipun ibu sudah berusia 45th namun kita nggak tau pastinya ibu akan menonpause kapan.
      Hal yang menarik dari kasus ibu, ibu sudah terjadi gangguan haid berupa haidnya banyak dan waktunya lama…maka saya pribadi lebih baik ibu dilakukan operasi/LO karena bisa saja sebelum ibu menopause, ibu akan kehabisan darah akibat miomnya masih masih ada.
      KECUALI ibu tidak ada keluhan sama sekali, haidnya teratur, jumlahnya sediit/normal dan tidak nyeri haid serta tidak tambah membesar maka masih ada tempatnya dilakukan tindakan TANPA pembedahan dgn terapi obat2an (tanpa angkat kandungan hingga ibu menopause.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. TKS

      Hapus
  73. Siang dok.. Saya sudah menikah selama 3th.. Saya sekarang berumur 31th.. Pada awal menikah saya periksa ke dokter ada kista sebesar -/+5cm di rahim.. Dokter menyarankan operasi tapi karena keterbatasan dana saya belum operasi. 1th kemudian saya periksa ke dokter lain tetap ada kista dirahim tpi dokter tidak menyarankan operasi.. Saat itu saya diminta periksa HSG saat itu lancar salurannya.. Tapi hingga saat ini saya belum hamil juga..
    Apa yang harus saya lakukan selanjutnya dok.. Saya baca diatas biaya laparoskopi cukup mahal.. Saya tinggal di surabaya dok.. Apa di RS dr Soetomo saya bisa menggunakan kartu BPJS itu dok.. Utk dapat info saya harus kemana dok? Terima kasih banyak pak dokter...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang juga mbak Anonim….(maaf tidak ada namanya)

      Di RSUD Dr.Soetomo tindakan LO ditanggung oleh BPJS, silakan ibu ke POLI OBGIN di RSUD Dr.Soetomo nanti akan diperiksa oleh dokter jaga di Poli tersebut dan akan diatur untuk penjadwalan LO namun jika ikut BPJS harus memenuhi syarat & ketentuan yang berlaku di BPJS dan RSUD Dr.Soetomo…dan yang jelas tidak bisa memilih dokter yang melakukan LO.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
    2. Terima kasih dokter relly atas infonya.. Ini saya sudah mulai prosesnya.. Habis dari puskesmas ini saya diberi rujukan ke RSI A yani.. Di RSI saya ditangani dokter aida.. Setelah dilihat hasil usgnya dokter aida memperkirakan kalo kista saya ini jenisnya kista coklat dan sekarang sudah sebesar 6,9cm.. Dokter aida menyarankan untuk tindakan laparoskopi di RS Dr. Soetomo.. Insya Allah minggu depan saya akan mulai ke RS Dr. Soetomo utk pemeriksaan selanjutnya.. Terima kasih banyak atas info yg sudah Dr. Relly sampaikan..

      Hapus
  74. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  75. Malam dok,
    Saya Dewi usia 29th menikah 6thn blm dikaruniai keturunan.
    3thn lalu saya HSG dan hasilnya hidrosalphing bilateral, dan kedua tuba non paten, disarankan LO tp belum dilakukan terkendala dana
    Yg ingin saya tanyakan, apakah setelah LO saya bisa hamil alami? Thx dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak Dewi,

      Harus dibuktikan dulu hasil HSG tersebut, apakah betul2 buntu atau tidak karena akurasi HSG untuk melihat keadaan tuba tidak 100% akurat.
      Jika dari laparoskopi menunjukan tubanya memang buntu dan mmg betul ada hidrosalping maka LO untuk memperbaiki tuba spt itu sangat kecil kemungkinannya untuk bisa hamil…lebih baik dilakukan bayi tabung jika kondisi tubanya buntu kedua2nya dan hidrosalping karena kemungkinan hamilnya lebih besar dgn bayi tabung daripada LO memperbaiki tubanya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan

      Hapus
  76. Selamat pagi dr. Relly, saya retno ,usia 48 tahun,saat haid sy mengalami rasa nyeri di rahim hg sy ke dokter spog. Melalui USG lewat vagina dokter mengatakan sy terkena kista endometriosis dengan ukuran kista 2,7cm.Dokter menyarankan kpd sy untuk dilakukan laparos.copy dan pengangkatan rahim di RS Graha Amerta. Yang ingin sy tanyakan besarnya biaya dan proses penyembuhan pasca laparoscopy serta dampak yang ditimbulkan dengan diangkatnya rahim (mis. Osteoporosis). Jika saya hendak berkonsultasi dengan dokter bisa membuat janji via telp di nomor berapa.Terima kasih Bp. dr. Relly atas perhatiannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Retno,

      Endometriosis ataupun kista endometriosis akan sembuh jika penderitanya sudah menopause karena itulah satu-satunya obat yang paling ampuh untuk endometriosis saat ini.
      Nah, melihat usia ibu sudah 48 tahun tetapi ibu mengalami nyeri haid maka memang ideal sekali untuk menyembuhkan endometriosis dengan angkat rahim.

      Biaya pengangkatan rahim dengan laparoskopi sangat tergantung kelas kamar di Graha Amerta.

      Setiap orang yang sudah menopause maka kemungkinan risiko terjadinya osteoporosis meningkat namun untuk memperlambat terjadinya osteoporosis bisa dengan olah raga teratur dan minum susu yang mengandung tinggi kalsium.

      Silakan kontak ke nomer-nomer dibawah ini jika ingin buat janji:
      - 0315023788 / 03170906307 (Klinik Fertilitas-Graha Amerta)
      - 085755023863 (RS Darmo)
      - 081615100388 / 081615100397 (RS Bedah Surabaya)

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  77. Dokter Relly, istri saya rencana mau operasi miom. Jika memakai metode laparoskopi, kira2 berapa hari diperlukan opname ? Untuk di RSUD dr. Soetomo sendiri, apakah semua SpOG yang dinas di situ bisa melakukan metode laparoskopi ?
    Demikian pertanyaan dari saya. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear P Hendra,

      Jika miom nya kecil <5cm dan jumlahnya kurang dari 3 buah maka operasi laparoskopinya bisa dilakukan tanpa opname ('one day care').
      Namun jika miomnya besar (>5cm) dan jumlahnya > 3 maka operasi laparoskopinya harus opname dimana lamanya opname berkisar 2-3 hari.

      Di RSUD Dr.Soetomo sendiri TIDAK semua SpOG bisa melakukan metode laparoskopi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  78. Dok selamat malam saya mau tanya walaupun ini tidak ada hubungannya. Dok saya pernah operasi miom dan saya masih gadis. Dan setelah op saya di pasang kateter, kateter itu bisa mempengaruhi rusaknya selaput dara atau tidak??? Yang saya tau kateter itu dimasukin ke saluran kemih saya takut secara tidak langsung akan mempengaruhi dok.he...trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Chacha,

      Pemasangan kateter untuk mengeluarkan kencing TIDAK MENGGANGGU selaput dara seorang gadis, baik secara langsung maupun tidak langsung karena saluran kemih berbeda dengan saluran/liang sanggama dimana selaput dara berada.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  79. selamat pagi dokter, saya mau bertanya, ibu saya 6 bulan yang lalu melakukan histerektomi dikarenakan ada myom. indung telur dan mulut rahim oleh dokter diangkat. usia ibu saya 60 tahun, beliau juga mengidap diabetes. sebelum operasi sudah dikontrol gula darahnya. pasca operasi sampai sekarang kondisi ibu saya makin lemah, kaki kiri membengkak dari telapak kaki sampai dengan paha. sementara itu dia merasakan nyeri amat sangat pada tulang punggungnya, khususnya didaerah bekas injeksi bius. yang mau saya tanyakan adalah :
    1. apakah setelah histerektomi tsb masih ada kemungkinan terkena kanker serviks (leher rahim juga diangkat beserta indung telur)
    2. apakah endometriosis yang menjadi penyebab nyeri tulang punggung atau hanya efek samping injeksi bius (nyeri sudah berlangsung lama lebih krg 4bulan pasca operasi) ?
    3. bolehkah pemberian obat anti nyeri endometriosis seperti DIENOGEST kepada ibu saya (pertimbangannya beliau belum tentu terkena endometriosis).? bila iya efek sampingnya apa ya dokter?

    mohon balasannya ya dokter. sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Anonim yang bertanya..(maaf tidak ada nama anda yang tercantum)

      1.Jika pengangkatan rahim saat itu juga dilakukan pengangkatan seviks/mulut rahim maka wanita tersebut (termasuk ibu anda) TIDAK ADA lagi kemungkinan terkena kanker serviks/kanker mulut rahim

      2.Wanita yang SUDAH MENOPAUSE (termasuk yang terjadi pada ibu anda) maka hampir sebagian besar tidak ada lagi pertumbuhan endometriosis. Selain itu endometriosis tidak menyebabkan nyeri tulang TETAPI sebagian obat2an untuk terapi endometriosis bisa menyebabkan kerapuhan tulang (osteoporosis). Osteoporosis hampir semuanya terjadi pada wanita yang SUDAH MENOPAUSE, oleh karenanya bisa saja nyeri tulang punggung yang terjadi pada ibu anda dapat disebabkan oleh karena osteoporosis akibat menopausenya

      3.Obat DIENOGEST bukan obat anti-nyeri tetapi adalah obat untuk pengobatan endometriosis berupa suatu obat hormon turunan progesteron. Pada diri ibu anda sudah menopause, maka TIDAK PERLU diberikan Dienogest karena orang menopause sudah tidak ada lagi pertumbuhan endometriosis.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  80. nama Saya Ana, tempat tinggla saya di Kab. Semarang dan saya memiliki kista UK 5 cm disebelah kanan dan berencana ingin untuk operasi LO, apabila saya berkeinginan operasi dengan Dokter apakah bisa langsung ditangani? mengingat saya tidak tinggal di Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Ana di Semarang,

      Selama tidak bertabrakan dengan jadwal kegiatan saya, Insyallah, akan segera ditangani kista anda dengan laparoskopi.

      Untuk keterangan lebih lanjut, silakan kontak nomer di bawah ini:Silakan kontak ke nomer-nomer dibawah ini jika ingin buat janji:
      - 0315023788 / 03170906307 (Klinik Fertilitas-Graha Amerta)
      - 085755023863 (RS Darmo)
      - 081615100388 / 081615100397 (RS Bedah Surabaya)

      Hapus
  81. Assalaamu'alaikum dok,
    Saya ira,usia 38 tahun,menikah sudah hmpr 13 tahun,belum mendapatkan keturunan. Sy didiagnosa mengalami endometriosis di ovarium kanan ukrn 3 x 4, adenomiosis ukrn 4 x 5, endometriosis subkutis di sekitar pusar. Dengan kondisi saya seperti itu,apakah memungkinkan untuk dilakukan laparoskopi?
    Terima kasih dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam, bu Ira….

      Meskipun didapatkan endometriosis subkutis di sekitar pusar, insyallah masih bisa dilakukan laparoskopi untuk mengangkat kista endometriosis anda.

      Demikian yang dapat saya sampaikan.

      Wassalammualaikum.wr.wb

      Hapus
  82. Selamat siang dokter. Perkenalkan nama sya ayudiah usia saya 21 tahun. Saya mahasiswi di jember. Seminggu yang lalu saya di dx oleh dokter kandungan menderita kista dermoid sebesar 10 cm.. oleh dokter sya disrankan untuk operasi laparoskopi. Yang ingin sya tnyakan dokter. Untuk rs dan dokter kandungan yang menurut dokter bisa melaksanakan operasi tersebut di denpasar apakah ada dok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Ayudiah…..di Jember.

      Silakan di Denpasar anda cari Dr.Putra Adyana.,SpOG(KFER) atau Dr.Putu Doster.,SpOG(KFER) di Bagian Obgin-RS.Sanglah.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  83. Selamat Siang Dr Rellyy...Saya ibu Putu dr mojokerto. Saya mau menanyakan penyakit ibu mertua saya. Dr hasil pemeriksaan dr pertama ibu saya di diagnosa adanya tumur jinak di servik(hasil biopsi). Dari dr kedua dr hasil lab di diagnoosa polip. Dan terakhir dr hsil usg ibu sy didiagnosa penebalan dinding dalam rahim. Usia ibu sy 63 tahun. Hejalanya tiap hari keluar keputihan dan terkadang disertai pendarahan. Menurut dr Rellyy sebenarnya yg diderita ibu sy itu penyakit apa. Dan apakah harus angkat rahim. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Putu di Mojokerto,

      Menurut saya sebaiknya ibu mertua anda perlu dilakukan biopsi dinding dalam rahim dengan cara dikuret atau histeroskopi (teropong rongga rahim) untuk memastikan penyebab penebalan dinding dalam rahim ibu mertua anda.

      Jika dari hasil kuret atau histeroskopi nanti menunjukan suatu keganasan/kanker maka tidak ada pilihan lain rahim ibu mertua anda harus diangkat.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  84. selamat sore dokter relly, saya claudia (25) belum menikah

    dok saya mau bertanya mengenai pembekuan sel telur. sebelumnya saya pernah mengalami operasi kista dan hanya tersisa satu indung telur dengan fungsi 50%. dokter spog saya menyarankan saya utk melakukan prosedur pembekuan sel telur demi menjaga sel telur yang masih sehat yg mau saya tanyakan adalah:

    1. haruskah saya melakukan prosedur tsb dengan kemungkinan 50% yg masih ada? sedangkan saya tidak berencana menikah dalam waktu dekat.

    2. Berapa biaya yang diperlukan untuk bisa melakukan prosedur tersebut?

    3. Dengan riwayat seperti itu menurut dokter apakah saya nantinya kemungkinan besar akan mengalami menopause di usia kurang dari 40th?

    Mohon sarannya. terima kasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat sore juga Claudia….

      1.Prosedur pembekuan sel telur tidak menjamin 100% sel telur anda akan baik selamanya. Bisa saja saat 'mencairkan' (thawing) sel telur anda nanti akan rusak sebagian…jadi tidak utuh spt sebelum dibekukan. Jadi menurut saya jika anda akan menikah dalam waktu yang masih lama (>3th yad) sebaiknya tidak perlu dilakukan pembekuan sel telur

      2.Ditempat kami belum ada fasilitas untuk proses pembekuan sel telur sehingga maaf, kami tidak bisa menentukan biaya utk proses tersebut.

      3. Selama sel telur anda masih bisa berfungsi, meskipun hanya 50% belum tentu anda menopause sebelum usia 40 th.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  85. Assalamualaikum Wr. Wb
    Dear Dr. Relly,
    Nama saya Noni dari Mojokerto. Umur saya 35 tahun
    Kemarin tanggal 22 November 2014 saya melakukan Embrio Transfer sebanyak 2 buah (sebenarnya 3 buah yang di Embrio Thawing, namun satunya kurang baik. Jadi yang ditanam Cuma 2) dari embrio saya yg sudah disimpan sebelumnya setelah kegagalan program bayi tabung saya di tahun 2013 lalu.
    Pada tanggal 2 des 2014 kemarin, adalah pengumuman hasil kehamilan saya. Namun, saya dinyatakan negatif, karena embrionya tidak nempel. Yang mau saya tanyakan :
    1. Sebenarnya apa faktor yang menyebabkan kedua embrio itu tidak mau nempel di rahim saya?
    2. Apa kondisi embrio yang disimpan, lalu di thawing, itu selalu bagus?
    3. Persiapan apa yang harus saya lakukan agar embrio itu bisa nempel kuat di rahim saya?(mungkin dari asupan makanan, atau dll)
    4. Apa saran terbaik dokter atas kondisi saya ini?saya ingin untuk tanam terakhir saya semoga berhasil. (mengingat Saya masih punya cadangan embrio sebanyak 3 buah)

    Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikummusalam wr.wb….bu Noni,

      1, Masih banyak yang belum diketahui manusia (red.dokter) mengenai faktor2 yg menyebabkan embrio tidak mau nempel di rahim. Hanya sedikit faktor yang diketahui menyebabkan gangguan penempelan embrio saat bayi tabung yaitu adanya polip di rongga rahim, adanya miom, adanya perlengketan di dalam rongga rahim dll. Oleh karena itu pada proses bayi tabung tidak ada jaminan 100% berhasil karena salah satunya masih banyak yang belum diketahui zat/senyawa apa yang bisa merekatkan nempelnya embrio di rongga rahim saat embrio transfer.

      2.Tidak selalu bagus embrio yang telah di'freezing' kemudian di 'thawing' akan bagus semuanya. Bisa saja hanya 70-8=90% embrio yang di thawing hasilnya bagus dan bisa ditanamnkan ke rahim.

      3.Sekali lagi makanan bukan sebagai zat/senyawa yang bisa merekatkan embrio yg di transfer o.k itu tidak ada makanan khusus agar embrio bisa menempel ke rongga rahim.

      4.Saran saya, sebaiknya sebelum dilakukan transfer embrio lagi, sebaiknya dilakukan histeroskopi terlebih dahulu untuk mengevaluasi rongga rahim dengan teropong.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  86. Assalamualaikum Wr. Wb
    Dear Dr. Relly,
    Nama saya Noni dari Mojokerto. Umur saya 35 tahun
    Kemarin tanggal 22 November 2014 saya melakukan Embrio Transfer sebanyak 2 buah (sebenarnya 3 buah yang di Embrio Thawing, namun satunya kurang baik. Jadi yang ditanam Cuma 2) dari embrio saya yg sudah disimpan sebelumnya setelah kegagalan program bayi tabung saya di tahun 2013 lalu.
    Pada tanggal 2 des 2014 kemarin, adalah pengumuman hasil kehamilan saya. Namun, saya dinyatakan negatif, karena embrionya tidak nempel. Yang mau saya tanyakan :
    1. Sebenarnya apa faktor yang menyebabkan kedua embrio itu tidak mau nempel di rahim saya?
    2. Apa kondisi embrio yang disimpan, lalu di thawing, itu selalu bagus?
    3. Persiapan apa yang harus saya lakukan agar embrio itu bisa nempel kuat di rahim saya?(mungkin dari asupan makanan, atau dll)
    4. Apa saran terbaik dokter atas kondisi saya ini?saya ingin untuk tanam terakhir saya semoga berhasil. (mengingat Saya masih punya cadangan embrio sebanyak 3 buah)

    Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  87. Assalamualaikum dr.Relly...
    Saya Ira, usia 27 tahun. Domisili Medan. Sudah menikah 3 thn blm pernah hamil. Sy didiagnosa kista coklat kiri n kanan dgn masing2 diameter <4cm. Salah 1 dokter t4 sy konsultasi menganjurkan sy utk program IVF. Mengingat sperma suami sy sangat sangat kurang. Bln 7 sy mulai utk konsultasi program ivf di Penang dgn dr.Ng Peng Wah. Sampai bulan 9 pas mau OPU, suami sy gak bs dtg krn tugas keluar kota mendadak yg tak bs dialih kan. Akhirny opu gak bs dipending krn sel telurny udh pecah semua. Akhir ny ulang dr awal lg program ny. Pd saat sy konsultasi, dokter mmg tdk menganjurkn sy buat operasi kista. Krn kesibukan dikantor, sy pending dl utk program selanjut ny. Yg ingin sy tanyakan:
    1. Sy rencana ingin laparascopy dl dok. Kira2 sy bs gak hamil alami stelah laparascopy dgn kondisi sperma suami yg sgt sedikit?
    2. Apakah ada terapi khusus utk pasien kriptorkidisme utk menambah jumlah Sperma? Sejenis terapi hormon atw yg lain sejenis vitamin. Terapi apa yg diberikan dok?
    Mohon penjelasan n informasiny dok, krn klo boleh hamil alami drpd melalui program IVF.
    Terima kasih dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Ira,

      Jika permasalahannya ada di sperma suami yang sedikit sekali maka harapan untuk hamil (secara medis) satu-satunya adalah dengan IVF.

      Menurut saya pribadi, jika sebelum IVF ditemukan kista endometriosis uk.>4cm maka sebaiknya dilakukan laparoskopi terlebih dahulu baru kemudian dilakukan IVF.

      Tidak ada terapi khusus untuk pasien dg kriptorkidisme untuk menambah jumlah sperma.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  88. Trma ksih dokter untuk informasi ya..
    yng ingn sya tnyakan lagi kalau sdh dilakukan operasi apakah ada kemungkinan kistanya akan tumbuh lagi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak Ayu Diah Anjani,….

      Anka kekambuhan yang tinggi sekali adalah jenis kista endometriosis/kista coklat….sehingga pada penderita dg kista endometriosis/kista coklat ini meskipun sudah dilakukan operasi maka sebaiknya dilakukan pengobatan untuk cegah kekambuhannya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  89. Assalamualaikum wr.wb
    Dear dr. Relly
    Nama saya widya dari padang,umur 24thn. Menikah tgl 2 februari 2013 alhmdllh bln depanny halangan saya tidak dtg d cek +,umur kndungan 3bln dkter blg ada kista dgan ukuran normal umur kndungan 4bln kista tdk terlihat lg tp tumbuh plasentanya dbawah dkter bilang msih ada kemungkinan tdk menutup jln lahir lihat perkmbgan smpai 7 atau 8bln ternyata sudah 8 bln menutup jln lahir n saya cesar umur kndungan 38mggu,slma hml cm mgalami flek hitam tidak ada pendarahan,pd saat anak lahir ketahuan rahiim saya lengket dan oprsi sempat tertunda beberpa menit mnjlg obat dtg,dkter menyuruh suami saya beli obat seperti cairan dgn harga 1,5juta katany untuk rahim saya,dkter blg sblmny apa saya prnah oprsi d bgian prut saya jwb tidak ada,tp slma hlgan perut terasa skt n keputihan tp tidak berbau n
    Dan tidak gatal,datang halangan tiap bln lncar siklus 28hari.
    Yg mau saya tanyakan fungsi obat itu buat apa y dok,apakh stlh diberi obat rahim saya tidak lengket lg atau ada dampak lain untuk rahim saya? Jika saya hamil lg apa kasus rahim lengket dan plasenta dibawah bs terulang kembali dokter?trima ksih sblmnya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb…

      Dear bu Widya,

      Ada kemungkinan obat yang ibu maksud adalah obat yg diberikan untuk mencegah perlengketan ulang…obat ini spt gel. Harapannya jika ibu terpaksa harus operasi lagi dikemudian hari maka perlengketannya tidak terlalu hebat sehingga memudahkan dokternya untuk melakukan operasi thd diri ibu.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
    2. Trimk dok,maaf saya mau nany lg apakah saya sulit untk hmil lg,krn dkter blg wkt cesar biasany rahim
      Lengket susah untk hmil,apa saya bs berpeluang utk melhrkan scra normal?penyebab plasenta dbwh apa dok?apa ini bs berulang tiap saya hamil?maaf ya dok saya terlalu bnyk tany

      Hapus
    3. jika perlengketan di rahim saat operasi sesar ibu itu dulu karena endometriosis, maka sebaiknya pasca melahirkan sebaiknya endometriosisnya dilakukan terapi agar endometriosisnya tidak kambuh dan bisa hamil lagi berikutnya.

      Jika hamil lagi, apakah bisa melahirkan normal pada pasien pasca operasi sesar? jawabannya bisa saja melahirkan secara normal selama prosesnya lancar namun jika proses persalinannya macet maka tidak ada pilihan lain harus operasi sesar lagi.

      Penyebab plasenta di bawah sampai saat ini belum diketahui secara pasti.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
    4. Trimks dok,tp bagaimana cara saya tau apakah endometriosisny kambuh atau tidak,semacam apa terapinya dok,apa ada tnda n gejala yg dirasakan?

      Hapus
    5. Tanda2 kemungkinan endometriosisnya kambuh lagi adalah adanya keluhan nyeri di bagian perut bawah terutama nyeri saat haid, bisa nyerinya saat menjelang haid, selama haid ataupun sesudah haid.
      Selain itu adanya keluhan nyeri saat sanggama juga merupakan salah satu ciri endometrioisisnya kambuh lagi

      Selain itu pada pemeriksaan USG transvagina, akan tampak gambaran kista endometriosis/kista coklat. maka jika demikian endometriosis anda kumat/tumbuh lagi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan .Tks

      Hapus
  90. Selamat siang dr. Relly..

    Saya 30thn dan sdh memiliki 2 org putra..
    Tepat 1 minggu yg lalu saya menjalani operasi angkat rahim dikarenakan saya mengalami pendarahan hebat saat kehamilan ke 3 dan menginjak usia 16w dan ternyata setelah dilakukan tindakan oleh dokter ternyata saya dinyatakan placenta percreta yg mengharuskan rahim dan janin saya hrs diangkat utk menyelamatkan nyawa saya.. operasi yg dilakukan adalah pengangkatan sampai ke leher rahim.. tapi tidak sampai membuang saluran indung telur..
    Yang mau saya tanyakan apakah setelah operasi ini ada perawatan/pemeriksaan rutin yg hrs saya lakukan?
    Terimakasih sebelumnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Melinda Siswoyo,….

      Jika ibu telah dilakukan pengangkatan rahim beserta leher/mulut rahimnya maka ibu tidak perlu melakukan pap smear lagi karena mulut rahim ibu sudah tidak ada lagi sehingga kemungkinan ibu terkena kanker mulut rahim sudah tidak ada lagi.

      Namun, indung telur ibu masih ditinggal/tidak diangkat, sehingga sebaiknya ibu melakukan rutin check up rutin dgn USG trans vagina untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya kista indung telur atau tidak. Minimal melakukan check up rutin tsb 1X setahun.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  91. dok mw tanya, klo kista 5cm di indung telur itu apa harus dipotong indung telurnya.... trs untuk kemungkinan punya anak gimana dok... mengingat usia saya udah 31th baru punya 1 anak... trs saya klo mw laparoskopi dengan dokter di graha amerta gimana cara membuat janji nya dok... makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Indah….

      Dengan adanya kista 5cm, dengan laparoskopi, tidak harus membuang/memotong semua indung telurnya. Yang kita ambil hanyalah kistanya saja, sedangkan indung telur yang masih sehat, dipertahankan/tidak diangkat.

      Untuk membuat janji, hubungi Klinik Fertilitas-Graha Amerta di no. 031-5023788 atau 085100906307

      Demikian yg bisa saya informasikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  92. Pagi dr. Relly.. saya tina umur 27 tahun, sudah menikah selama 1 tahun tapi belum diberi momongan dan terdapat kista 2,7 cm di sebelah kanan. Yang saya tanya di sini adalah apakah harus ada tindakan operasi karena dr. Saya bilang posisinya di ujung dan menghambat pembuahan atau harus terapi bagaimana...selama 2 bulan periksa saya di beri obat penguat kandungan dan bikin saya pusing sekali. Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Tina,….

      Untuk bisa hamil selain faktor isteri/wanita yang penting juga adalah melihat faktor suami/pria. Apakah suami anda sudah diperiksa keadaan spermanya ?
      Jika hasil pemeriksaan sperma suami anda tidak terlalu jelek maka sebaiknya anda dilakukan tindakan laparoskopi untuk mengetahui keadaaan saluran tuba anda (buntu atau tidak) ? Selain itu jika pd saat laparoskopi nanti, memang ada kistanya maka dilakukan tindakan biopsi/pengambilan kistanya.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  93. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Yuniasih….

      Klo di Yogyakarta, anda silakan ke Klinik Permata Hati di RS.Sardjito-UGM untuk menemui dr.Sofwal Widad.,SpOG(KFER) jika akan melakukan laparoskopi.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  94. Dear dr Relly,

    Saya dengan nana-29 th, saya dan suami sdh menikah selama 4,5 th dan sampai saat ini blm dikarunai keturunan. Kira" tahun 2012 saya dan suami melakukan pemeriksaan lengkap (hsg, hormon, SA ) didapat hasil saya
    Rahim: bagus, tidaknada kista ataupun miom, ukuran telur
    Juga bagus"
    HSG : kedua tuba patent namun nampak hydrosalpinx pada tuba kanan
    Pengobatan: dilakukan diatermi dan suntin antibiotik sebanyak 7x, kemudian dilakukan hydrotubasi 2x-namun saya hanya 1x saja karna trauma pad rasa sakitnya. Untuk prosedur hydrotubasi ini saya masi bertanya" sampai sekarang knapa mesti dilakukan kalau kedua
    Saluran tuba saya patent.

    Hasil suami: TERATO saya lupa detailnya yang pasti bentuknya tidak
    ada yang bagus (presentasinya saya lupa)

    2012-2014 saya lalui dengan mencoba usaha normal sambil memperbaiki gaya hidup suami ( banyak minus jus, clean eating dll)

    Mid 2014 saya kembali melakukan pemeriksaan (HSG DLL)

    Hasilnya: secara usg dan hormon saya dinyatakan sangat subur oleh dokter ( ukuran telur yg mencapi 21 mm padahal di H+10 haid ) namun hasil hsg saya tahun ini tuba kanan tersumbat dan masih ada hydrosalpinx di tuba kanan yang menurut dokter pengobatan saya 2 th lalu tdk berhasil menyebuhkan hydrosalpinx saya dan membuat tuba kanan saya malah jdi tersumbat.

    Hasil SA suami 2014- masih terato namun ada perbaikan : Bentuknya yang normal 3% ( standart WHO 4%) menurut dokter masi lumayanlah

    Yang ingin saya tanyakan:

    1. Dokter menyarankan saya LO untuk membuang tuba kanan saya krna dikhawatirkan infeksi tersebut bisa merembet ke yang kiri, dibuktikan dengan tertutupnya saluran saya yg kanan padahal sebelumnya patent. Apa iya bisa begitu?

    2. Apa dengan kondisi saya begini kans saya untul hamil alami tidak ada? Apa harus BT

    3. Membaca penjelasan dr mengenai tanggungan BPJS sepertinya kondisi saya yang seperti ini tidak mungkin akan ditanggung oleh BPJS ya dok?

    Terima kasih banyak atas bantuan dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak Nana di Tangerang….

      1. Tidak semua hidrosalping harus dibuang pada mereka yang akan menjalani IVF/Bayi tabung. Direkomendasikan jika diameter hidrosalping >2,5cm sebaiknya dibuang hidrosalpingnya atau disumbat hidrosalpingnya di bagian pangkalnya/proksimal hidrosalping. Jika pada USG transvagina tidak ditemukan hidrosalping, maka saya tidak melakukan pengangkatan tuba yg dicurigai adanya hidrosalping. Hidrosalping yg ditemukan pada HSG itu adalah bukan hidrosalping sesungguhnya tetapi karena adanya pembuntuan pada bagian ujung/distal tuba shg pada HSG cairan kontras tidak bisa keluar…sehingga pada HSG tampak kesan suatu hidrosalping, maka pada kondisi ini tidak harus diangkat hidrosalpingnya kecuali jika pda USG transvagina ada hidrosalping.

      2.Untuk memastikan apakah anda masih bisa hamil normal ataukah harus dengan BT maka sebaiknya dilakukan laparoskopi. Jika pda laparoskopinya didapatkan perlengketan hebat di tuba kanan/kiri atau terjadi pembutuan (non patent) pada kedua tubanya maka tidak ada pilihan lain, anda harus BT untuk bisa hamil.

      3.Laparoskopi yang TIDAK DITANGGUNG oleh BPJS jika tindakan laparoskopi tersebut tujuan untuk mengatasi masalah kesuburan…tetapi jika ada tumor kandungan spt miom atau kista ovarium maka laparoskopi untuk angkat tumor tsb ditanggung oleh BPJS.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  95. dear dr relly

    nama sy tyan umur 26thn dan blm menikah.
    dua thn yg lalu sy melakukan USG dan diagnosa dr sy terkena kista. tp sy tdk prn merasakan sakit dan mens sy lancar tiap blnx dok. tp perut sy membesar dan skrg udh tiga jari diatas pusat.
    jika sy lakukan operasi laparoskopi apa smpi angkat rahim y dok???
    sbnrx sy takut operasi dokter tp jika itu salah satux sy mw operasi asal tdk smpi angkat rahim dok,,,
    dan operasix jika sy lakukan di dr soetomo dg menggunakan layanan BPJS apa bisa y dok???

    demikian keluhan dari sy dokter mohon tanggapanx,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Tyan….

      Selama kista yang anda alami ini merupakan kista jinak maka tidak perlu harus diangkat kandungan anda….tetapi jika kistanya anda berupa kista ganas/kanker ovarium maka tidak ada pilihan lain maka harus diangkat kandungannya dan dilanjutkan pengobatan kemoterapi.

      Untuk memastikan kista anda termasuk kista jinak atau ganas adalah dengan cara kistanya diambil/dioperasi dulu baru kemudian kistanya diperiksakan ke labortorium untuk dilihat dibawah mikroskop. Dari hasil lab itulah baru dipastikan kista anda jinak atau ganas.

      Namun sebelum dilakukan operasi, bisa diprediksi/diperkirakan kista nya jinak atau ganas dengan melihat hasil USG dan pemeriksaan tumor marker (yg diperiksa melalui darah)

      Operasi laparoskopi bisa dilakukan dgn BPJS tetapi di RSUD Dr.Soetomo, namun harus sesuai dengan prosedur yg berlaku dan tidak bisa memilih dokter yg melakukan operasi laparoskopinya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
    2. makasih dokter atas tanggapanx,,,
      Sampai saat ini sy tdk prn mengalami keluhan sakit. keadaan sy sehat2 saja dokter hanya perut sy tambah besar. asupan makanan pun tdk ad gangguan.
      dan jika sy ingin melakukan operasi di tempat dokter relly praktek apa bisa dokter dg memakai layanan BPJS???

      Hapus
    3. Jika ingin operasi dgn saya dg menggunakan BPJS bisa saja tetapi bukan di RSUD Dr.Soetomo melainkan di Graha Amerta dengan syarat & ketentuan yg berlaku di Graha Amerta tersebut.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  96. Asw dr, saya ariyani 39th. Sy menderita adenomyosis, hydrosalping bilateral, pof dsn amh 3 th yg lsly 0.17.
    Sy ingin mengulang ivf dgn melakukan laparoskopi dulu utk membuang hydrosalping dan mengoreksi adeno sy.
    Saya 3 bln sekalu baru haid itupun terganggu krn adeno menyebabkan dy bleeding n anemia.

    Pertanyaan saya
    1. Apakah sia2 jika sy melakukan lapatoscopy? Dy takut setelah lo malah td bisa mendpt telur?

    2. Apakah sy lebih baik pasang spiral sj utk mencegah bleeding. Artinya sy hrs menutuo harapan ingin hamil.
    3. Mohon dok agar sy tdk salah mrngambil keputusan sy tkt setelah lo afa masalah baru yaitu monopos, tentunya sy hrs pertimbangkan agar jangka panjang sy tdk menyesali kputusan sy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Ani….

      Salah satu faktor penting yang menentukan sepasang suami isteri bisa mempunyai keturunan/anak adalah 'TELUR' dari seorang wanita/isteri/ibu. Jika telurnya sudah mulai habis, maka akan sulit untuk bisa punya keturunan meskipun dengan bayi tabung.

      Pada kondisi diri anda, dgn AMH 0,17 (<1,3ng/dl) maka menunjukan bahwa cadangan sel telur anda sudah sangat sedikit sekali, sehingga probabilitas kehamilan amat sangat rendah meskipun dengan bayi tabung.

      Oleh karena itu meskipun ibu dilakukan laparoskopi terlebih dahulu sebelum IVF/Bayi tabung maka tidak akan mengubah keadaan karena cadangan sel telur ibu sudah sangat sedikit (AMH < 1,3).

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  97. selamat pagi dr. relly

    nama saya sulis, 34 th, dan belum menikah
    tgl 18 november 2014 saya habis operasi laparatomi kista uk 14 cm. dari hasil Patologi Anatomi diketahui ada sel ganas ( kista ovari D ). saya melanjutkan pengobatan ke konsultan onkologi dan diberikan alternatif operasi kembali dan kemoterapi.
    saya takut operasi lagi dok, apalagi dengan pengangkatan rahim & kemoterapi. saat ini hanya dilakukan evaluasi per 2 bln untuk mengecek kadar CA-125.
    apakah ada alternatif lain dok, mohon masukannya..mengingat saya habis operasi.

    mohon tanggapannya dokter, terima kasih.

    BalasHapus