Selamat datang, selamat bergabung di blog ini. || Semoga bermanfaat..... ||

Senin, 12 April 2010

Endometriosis



Apa itu definisi Endometriosis ?

Endometriosis adalah salah satu penyakit kandungan dimana tumbuhnya kelenjar endometrium di luar rongga rahim. (Kelenjar endometrium ini normal berada di dalam rongga rahim/cavum intra-uterin) Kelenjar endometrium ini menghasilkan darah haid setiap bulannya pada seorang wanita yang mempunyai rahim yang normal. Kelenjar endometrium yang tumbuh di luar rongga rahim pada endometriosis (exo-endometrium) ini mempunyai sifat yang hampir mirip kelenjar endometrium di rongga rahim(eu-endometrium) yaitu sama-sama menghasilkan darah haid.

Bagaimana gejala-gejala klinis Endometriosis ?

Endometriosis ini secara garis besar mempunyai 3 macam gejala klinis yaitu; Pertama, nyeri (terutama nyeri haid/dismenore, selain itu dapat berupa nyeri saat senggama/disparenia bahkan nyerinya tidak khas kadang-kadang nyeri perut bagian bawah di luar haid). Kedua, gangguan kesuburan/infertilitas, sekitar 60-70% penderita endometriosis mengalami gangguan kesuburan. Dan yang ketiga, adanya kista yang disebut dengan nama kista endometriosis atau kista coklat atau endometrioma serta adanya tumor berupa adenomiosis (pembesaran rahim mirip dengan mioma uteri tetapi pada adenomiosis pembesaran rahimnya merata/difus sehingga sulit klo hanya mengangkat adenomiosisnya saja, hal ini berbeda dengan mioma uteri

Berbahayakah Endometriosis bagi seorang wanita ?

Sebagian besar (sekitar 90-95%) endometriosis ini bersifat jinak sehingga tidak mengancam nyawa namun penyakit ini mudah sekali kambuh selama wanita tersebut masih memproduksi hormon estrogen, dengan kata lain selama wanita tersebut masih haid teratur (selama masa reproduktif) karena endometriosis ini pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon estrogen (hormon pada wanita). Endometriosis ini akan berhenti tumbuh dan berkembang jika wanita tersebut sudah MENOPAUSE karena pada wanita menopause kadar hormon estrogen sangat rendah sekali sehingga tidak mampu untuk menstimulasi pertumbuhan endometriosis.
Selain menopause, ada keadaan lain dimana endometriosis juga terhenti perkembangan dan pertumbuhannya yaitu jika wanita tersebut menjadi HAMIL karena kadar hormon progesteron (yang dihasilkan oleh plasenta/ari-ari) pada wanita hamil cukup tinggi. Padahal hormon progesteron ini bersifat anti-estrogen yang dapat melawan/menghambat pertumbuhan endometriosis namun penghambatan pertumbuhan endometriosis ini hanya bersifat sementara yaitu selama hamil saja. Endometriosis akan dapat tumbuh dan berkembang lagi jika ibu tersebut selesai melahirkan. Berbeda halnya dengan menopause yang menetap hingga akhir hayat wanita tersebut. Sehingga pengobatan endometriosis ini dilakukan selama wanita tersebut belum menopause (jangka panjang).
Nyeri haid dan gangguan kesuburan serta adanya tumor merupakan masalah yang cukup mengganggu pada wanita yang menderita endometriosis terutama nyeri haid. Hal ini dapat mengganggu aktifitas wanita tersebut apalagi jika wanita tersebut seorang wanita karier, maka hal ini akan mengganggu 'quality of life' dari wanita itu.

Berdasarkan luas organ reproduksi wanita bagian dalam(genitalia interna) yang rusak akibat endometriosis maka Endometriosis dibagi atas; Endometriosis Ringan, Sedang dan Berat. Endometriosis Ringan jika hanya didapatkan fokus-fokus/bintik-bintik endometriosis pada daerah sekitar organ genitalia interna. Endometriosis Sedang jika (selain didapatkan fokus2 endometriosis) sudah ada perlekatan-perlekatan diantara organ genitalia interna dengan jaringan-jaringan sekitarnya seperi usus, dinding rongga panggul dan kandung kencing, akibat perlekatan-perlekatan tersebut dapat merusak anatomi organ genitalia wanita seperti tuba/saluran telur, rahim ataupun indung telur. Dan Endometriosis Berat jika sudah didapatkan kista endometriosis/ kista coklat/endometrioma yang melekat dan menutupi dinding dasar rongga panggul (cavum douglas/cul de sac). Derajat ini tidak ada korelasi dengan keluhan nyeri pasien. Dapat saja terjadi penderita dengan endometriosis berat tetapi tidak ada keluhan nyeri demikian pula sebaliknya.

Bagaimana menegakan diagnosa Endometriosis ?

Sebagai standar baku ("gold standard") untuk menegakkan adanya endometriosis adalah dengan melakukan laparoskopi pada seorang wanita yang diduga menderita endometriosis. Karena dengan laparoskopi banyak informasi yang didapat tentang penyakit ini tertutama endometriosis ringan dan sedang dimana pada endometriosis derajat ini hanya didapatkan fokus-fokus endometriosis dan perlekatan-perlekatan yang tidak bisa dideteksi hanya dengan periksa dalam/pemeriksaan fisik dan USG saja.


Sedangkan jika sudah didapatkan kista endometriosis/kista coklat/endometrioma sudah dapat dideteksi hanya dengan USG vagina sehingga untuk mendeteksi adanya kista ini tidak perlu dengan laparoskopi cukup dengan USG saja, namun operasi kista saat ini juga dapat dilakukan dengan operasi laparoskopi. Jadi peran laparoskopi disini tidak hanya sebagai alat diagnostik ('diagnostic laparoscopy') tetapi juga dapat sebagai suatu metode untuk mengobati/mengangkat/mengoperasi endometriosis ('operative laparoscopy').

Bagaimana penanganan/pengobatan Endometriosis ?

Penanganan endometriosis tergantung pada keluhan yang menonjol pada wanita endometriosis atau dengan kata lain pengobatan endometriosis ini tergantung pada tujuan wanita tersebut datang ke dokter, apakah tujuannya untuk menghilangkan nyeri haidnya ataukah tujuan untuk ingin punya anak (IPA) / mengatasi gangguan kesuburan.
JIka tujuannya untuk menghilangkan nyeri maka pertama-tama daoat diberikan obat-obatan anti-nyeri seperti; analgetik (Asam mefenamat, NSAID/non steroid anti inflamasi drug) selain itu diberikan pula obat-obatan untuk menekan agar hormon estrogen wanita tersebut tidak tinggi seperti obat-obat minum (oral) berupa pil kontrasepsi oral, preparat turunan progesteron (seperti danocrine) atau pil progesteron sintetis (seperti noretisteron, medroxy progesteron asetat). Selain itu dapat juga diberikan obat suntik seperti injeksi progestagen (injeksi depo provera/KB suntik), injeksi GnRHa (seperti Tapros, Endrolin,dsb). Jika dengan obat-obatan tersebut tidak dapat mengatasi rasa nyerinya yg hebat maka tindakan operasi/pembedahan berupa histerektomi/angkat kandungan merupakan alternatif terakhir bagi seorang wanita endometriosis dengan keluhan nyeri hebat. Sebagai catatan, obat-obatan hormonal yang menekan produksi hormon estrogen ini dapat menekan proses pembuahan/ovulasi bagi wanita tersebut sehingga wanita-wanita yang dalam terapi hormonal ini tidak akan terjadi kehamilan.
Jika tujuan wanita endometriosis ini adalah ingin punya anak maka wanita endometriosis ini sebaiknya dilakukan program kehamilan baik dengan cara alamiah (tanpa teknologi reproduksi bantuan/'assisted reproduction technology') ataupun dibantu program hamilnya dengan teknologi reproduksi bantuan (TRB) seperti inseminasi intra-uterin atau bayi tabung ('invitro fertilization'/ivf). sebaiknya wanita endometriosis yang melakukan program kehamilan harus diawasi oleh dokter ahli atau sebaiknya dilakukan di klinik-klinik infertilitas karena obat-obat penyubur dapat memicu timbulnya kembali/kambuh endometriosis wanita tersebut. Sehingga wanita dengan endometriosis yang mengikuti program ingin punya anak mempunyai risiko kambuh kembali endometriosis sekitar 30% oleh karenanya perlu perhatian/penanganan khusus bagi wanita endometriosis yang ingin mendambakan seorang anak.

Bagaimana jika wanita endometriosis ingin mengatasi nyeri & gangguan kesuburan bersama-sama ?

Ini merupakan pertanyaan yang sulit untuk dijawab karena pengobatan untuk mengatasi nyeri & pengobatan untuk mengatasi gangguan kesuburan saling bertolak belakang. Pengobatan untuk atasi nyeri akan menekan kesuburan sedangkan pengobatan atasi kesuburan akan menstimulasi pertumbuhan endometriosis sehingga nyerinya sulit sembuh. Untuk itulah perlu diskusi bersama antara wanita tersebut sebagai pasien endometriosis, suami/keluarga dan dokter yang menanganinya untuk memilih dan menentukan mana yang paling prioritas bagi pasien & suami/keluarganya apakah atasi nyerinya ataukah ingin punya anak?

284 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Sore dokter,

    Saya josua dari tapanuli, sumatera utara

    Saya mau minta pendapat dari dokter,
    Saya berumur 29 tahun, istri saya berumur 30 tahun, kami sudah menikah 1 tahun 8 bulan dan belum punya anak. Skitar bulan 8 thn 2010 kami berobat ke dokter SpOG, analisa sperma saya kata dokter normal namun dari hasil USG trans-V istri saya divonis memiliki kista berjenis kista coklat (endometriosis) dengan ukuran 4,8 cm di sebelah kiri, namun pada saat itu istri saya belum siap operasi. Singkat cerita dengan berbagai masukan dari teman dan keluarga, beberapa bulan kemudian mental istri saya sudah siap untuk operasi.
    Akhirnya tgl 13 Juni 2011 kemarin istri saya operasi kista dengan tindakan laparoskopi (sebelumya haid istri saya mulai tgl 3 Juni 2011 dan bersih tgl 8 Juni 2011). Saya menyaksikan sendiri operasi kista tersebut dari awal sampai akhir. Dalam proses operasi saya melihat kista memang betul berukuran skitar 5 cm di sebelah kiri, kemudian dokter operator memecahkan kista dan keluarlah cairan coklat kental, dan kemudian dokter menyedot cairan coklat tersebut sampai bersih. Kemudian membran kista dirobek-robek dan dikeluarkan sebagian kecil saja. Membran kista yang lengket di sebahagian dinding indung telur kiri berlahan-lahan dikikis, tetapi tidak semua membran kista dikikis/diambil dari indung telur. Kemudian saya lihat dokter operator membakar-bakar/memanaskan sisa membran kista yang tinggal dengan alat khusus, dimana membran yang dibakar tersebut sperti melepuh-lepuh gt dok (kurang tau istilah medisnya dok), tetapi memang indung telur kiri tersebut tidak terganggu/tidak robek atau tidak dipecahkan/tidak diangkat. Dan tindakan terakhir dokter melalukan tes saluran tuba dengan menyemprot cairan berwarna biru dari vagina dan saya melihat di monitor cairan biru tersebut keluar dengan deras dari kedua saluran tuba istri saya, dokter bilang saluran tubanya bagus. Setelah operasi selesai, saya bertanya langsung dengan dokter SpOG tsb, saya tanya kenapa membran kistanya tidak dikikis semua dan tidak diambil semua, dokter menjawab “membrannya tidak dikikis/diambil semua karena kita menjaga agar dinding indung telur tidak rusak/robek sehingga indung telur kiri bisa kita pertahankan, jadi solusinya kita sudah membakar2 membran yang tinggal tsb agar jaringan membran kistanya mati”. Pasca operasi istri saya demam selama 3 hari dan batuk-batuk namun di hari 4 dstnya demam sudah hilang tetapi msh ada batuk kering dikit-dikit, singkat cerita kita pulang dari RS tgl 17 Juni dan obat yang dibawa pulang al cefat 500, sanadril dan becom-C. Kemudian tgl 21 Juni kami kontrol ke dokternya lagi, trus dilakukan USG trans-V dan dokter bilang semuanya baik2 saja dan selanjutnya dokter blg “saya tidak kasi obat lagi, jadi kita hanya menunggu bagaimana pengaruh operasi tsb terhadap siklus haid anda (istri saya), kita biarkan secara alami dulu proses kerja keseluruhan organ rahim, mudah2an haidnya teratur”

    Tgl 27 Juni kmrn, istri saya ternyata haid dok dan menurut perkiraan istri saya haidnya ini jatuh pada hari ke 25 (haid terakhir tgl 3 Juni kmrn berarti 27 – 3 = 24 + 1 hari pertama haid = 25), biasanya siklus haid istri saya 28 hari dok.

    Yang saya tanyakan dok :
    1. Bagaimana tanggapan dokter dengan membran kista yang dibakar tersebut dan tetap tinggal di dalam. Apakah sisa membran tersebut berbahaya dok walaupun sudah dibakar-bakar? apakah kista berpotensi tumbuh lagi dengan adanya sisa membran tersebut?
    2. Bagaimana dengan siklus haid istri saya pasca operasi ini dok? yang ternyata haid di hari ke 25, biasanya istri saya haid mulai hari ke 28. apakah ini normal secara ilmu obgin dok?
    3. Bagaimana tanggapan dokter melihat keseluruhan proses operasi laparoskopi sampai kepada haid istri saya yang jatuh pada tgl 27 juni tersebut dok?

    Sebelumnya mohon maaf dok apabila saya mengganggu. Saya mohon dokter berkenan menanggapi cerita/keluhan saya ini. Jawaban dokter akan sangat membantu saya dan istri. Terima kasih dok

    BalasHapus
  7. Buat P Josua di Tapanuli....
    Kista Coklat atau kista endometriosis itu adalah salah satu bentuk penyakit endometriosis. Penyakit ini mempunyai keluhan biasanya nyeri haid/nyeri senggama dan gangguan kesuburan. Memang klo ada wanita yg belum punya anak dan ingin punya anak kmd juga mempunyai kista coklat/kista endometriosis sebaiknya harus dibersihkan/diambil kistanya tersebut. Namun harus diingat bahwa operasi bukan akhir segalanya, artinya bukan berarti selesai operasi maka pengobatan endometriosis nya selesai...karena endometriosis tsb penyakit kronis yang perlu pengobatan jangka panjang. Endometriosis ini sembuh dalam 2 keadaan, keadaan pertama jika wanita tersebut hamil (sembuh selama hamil saja, selesai hamil klo tidak diobati scr teratur maka bisa kambuh lagi). Kedaan kedua, endometriosis sembuh jika wanita tsb sudah menopause karena org menopause hormon estrogen sudah 'habis' shg endometriosisnya jarang bisa tumbuh lagi.
    Melakukan operasi kista endometriosis pd wanita yg blm punya anak kita/dokter operator harus hati2 jangan sampai indung telur yg terkena endometriosis ikut teraangkat krn indung telur yg masih sehat sgt diperlukan tuk kebetuhan telur/oosit wanita. Jadi kadang2 kita terpaksa meninggal sebagian ddg kista pd indung telur yg terkena tuk mem'preserve' telur wanita tsb.
    Haid wanita normal siklusnya berkisar 21-35 hari, selama siklus wanita tersebut masih dalam kisaran sekian maka masih normal. Saya rasa ister P Josua masih dlm normal siklus haidnya meskipun sebelumnya siklusnya 28 hari. Faktor stress pasca operasi juga bisa mempengaruhi siklus haid seorang wanita.
    Demikian tanggapan dari saya. Terima kasih P Josua atas partisipasinya di blogg ini.

    BalasHapus
  8. Trimakasih dokter u jwbannya.Trus biasany klo u pasien dkter yg kasusnya spt istri saya program hamlnya gmn dok?? apa dibiarkan proses scr alami dlu ato minum obat dok?? dokter obat clovertyl itu u apa yah?? trus ada efek sampingnya ga.tks ya dokter.

    josua, tapanuli

    BalasHapus
  9. Klo sy tergantung kondisi pasien pd pasca operasi endometriosis. Jika pasiennya/isterinya usianya msh muda <30 th maka bisa kita coba program hamil alami dulu asalkan kondisi saluran telur/tuba baik, tidak buntu. Tetpi klo uasia pasien>35th atau saluran telurnya jelek dan buntu kedua2nya maka lebih baik ikut prog bayi tabung.
    Obat clovertyl saya tida tau isinya apa, ttp klo obat profertil itu adalah obat2 penyubur, jika pemakaian obat tsb lebih dari 1th berturut maka akan meningkatkan kemungkinan tjdnya kista ovarium.

    BalasHapus
  10. Dear dr. Relly.
    Saya, Mawar, 34 th, menikah 1,5 tahun, belum pny anak. 7 jan 2011 melakukan LO, dilanjutkan suntikan tapros 3x (7 feb+7mrt+7aprl). Ditemukan Kista endometriosis kanan 4 cm dan kiri 3.5 cm. Terjadi perlengketan di usus dan juga diangkat mioma jinak di dinding rahim 6 mm. Sejak SMA sy cenderung obesitas. Sy perokok sejak SMA tp skrg intensitas sgt kurang dlm sehari sdh 4 batang (menuju proses berhenti). Suami perokok berat dan sdh test sperma bulan Jan, dg kondisi 10% normal-aktif. Berat badan suami naik 15kg sejak menikah. Sy naik 5 kg sejak LO.

    A. Tgl 20 Juni sdh alami mens lagi diawali dgn keluhan keputihan selama k/l 2mgg sblm mens. Diberi obat oral dan keputihan gugur spt bedak kental. Sejak itu keluhan keputihan teratasi mskpn masih datang setiap hendak mens dg jumlah yg sedikit, agak gatal, tidak berbau, warna putih bedak. Info: sejak masa Kuliah s/d. 2 th lalu seb menikah sy rutin alami keputihan yg mengganggu (gatal dan berbau)
    Ask: 1. Batasan apakah utk menyatakan bhw keputihan ini msh wajar atau sdh mempengaruhi fertilitas?

    B. Mens pasca LO tidak teratur tanggalnya. Tgl 18 Juni, 13 Juli dan 8 Agustus ini sdh alami keputihan pra-menstruasi (dugaan akan haid). Dulu sebelum LO siklus haid sgt rapi (28 hari).
    Ask: 2. Apakah LO mempengaruhi siklus haid dok? Wajarkah ini?

    C. Sy menggunakan Ovutest Scope serta analisa thd suhu basal, sekresi lendir vagina utk memperhitungkan jadwal koitus dg suami pd masa subur. Hal yg belum sy pahami, jarak atr hari terakhir masa subur sy (dilihat dr ovuteat scope) dgn menstruasi relatif dekat. Misal: Bila hr ini masih subur, besok sudah saya alami "gejala" haid spt perut bagian bawah kram, kembung dan mual.
    Ask: 3. Normalkah situasi C yg sy alami?
    4. Test apakah yg diperlukan utk memastikan kondisi sel telur yang baik dan subur?
    5. Apakah kami berdua harus diet? Jenis diet bgmn yg tepat utk kami?
    6. Dengan Situasi B dan C, dgn asumsi sy mengabaikan Ovutest scope sbg panduan, maka menrt dokter pada hari keberapakah sy mengalami "masa subur"?

    Mohon dokter mberikan info tambahan yg sy perlu tindak lanjuti.
    Sy tugas di Ranai-Natuna, sdg suami di medan, shg penting bagi kami utk menetapkan jadwal yg pas. Disini juga tdk ada fasilitas utk hal ginekologi, seklpun ada dokter SpoG. Supaya ketika sy ke medan, sy bs menghdp dokter SpoG kami dgn wawasan yg lbh baik dan tindakan lanjutan yg tepat. Terima kasih dokter utk waktunya. Mohon bantuan.

    BalasHapus
  11. Buat mbak Mawar di Natuna..... Wah banyak sekali nih pertanyaannya...qkqk
    1.Keputihan yg wajr/normal jika keputihan tsb tidak berbau, warna bening dan tidak nyeri/gatal serta keluarnya menjelang / sesudah haid. Selama keputihan sesuai dg kriteria tsb maka keputihannya msh dlm batas kewajaran/ normal.
    2.Siklus haidnya berubah drpd sebelumnya bisa jadi krn kistanya itu sendiri. Krn jika seorang wanita menderita kista, kmd dilakukan operasi pengambilan kista (dg LO apalagi dgn laparotomi/'open surgery') maka cadangan telurnya juga berkurang. Nah cadangan telur ('ovarian reserve') yg berkurang inilah yg dpt menyebabkan siklus haidnya berubah dr biasanya/sblm operasi.
    3.Siklus haid yg normal adalah sekitar 21-35hari. Jadi klo melihat siklus anda yg sekarang, siklus anda 24-25hr termasuk normal.
    4.Selain dgn pemeriksaan ovu test, tuk mengetahui masa subur dgn melakukan pemantuan diameter telur melalui usg vagina pada hari ke 10/12/14 haid. Jadi klo menentukan masa subur tanpa usg vagina/ovutest maka masa subur tjd sekitar 14 hari sebelum haid yg akan datang.
    5.Sebaiknya kalian berdua melakukan diet dan olahraga untuk menurunkan berat badan. Berat badan sebaiknya bisa turun 5-10% dr berat badan yg sekarang.
    Demikian jawaban yg bisa saya sampaikan. Terima kasih atas partisipasinya di blog ini.

    BalasHapus
  12. Salam kenal dok,
    Nama saya sheila usia 31th, saya sudah menikah hampir 2th dan belum dikaruniakan anak. Sebelum menikah saya mengetahui ternyata saya menderita hipertyroid,kemudian saya berobat dan terapi ptu. Setelah bbrp bulan menikah dokter bilang berdasarkan test lab kalo tyroid saya sudah normal dan saya sudah bisa hamil spt wanita normal. Tetapi dokter msh menyarankan utk ttp minum ptu. Sampai skr haid saya kdg2 sesuai perhitungan (28hr) tp kdg2 bisa smp 30hr-an. Saya belum jg hamil. Terus saya jg udh cek hormon2 lainnya dan hasilnya bagus.
    Yang ingin saya tanyakan bagaimana pendapat dokter,kira2 penyebab saya belum hamil jg apa? Apakah ada kemungkinan krn saya msh terapi ptu? Apakah mengkonsumsi ptu bisa membuat susah hamil? (Saya konsumsi 1xsehari). Mohon penjelasannya.terima kasih.

    BalasHapus
  13. Oh iya dok,apakah ada rekomendasi dokter kandungan di jakarta? Tnx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Sheila.....
      Jika penyakit hipertiroid ibu terkontrol dengan baik, sebenarnya tidak mempengaruhi kesuburan. Siklus haid ibu yang berkisar 28 hari hingga kdg2 30 hari, itu merupakan siklus haid yang normal, ibu tidak perlu khawatir.
      Yang penting untuk bisa hamil, bagaimana keadaan sperma suami ibu ? apakah sudah diperiksakan sperma suaminya ? Jika sperma suaminya normal, maka sebaiknya ibu melakukan laparoskopi diagnostik untuk mengevaluasi keadaan saluran telur/saluran tuba anda buntu atau tidak. Jika saluran telur / tuba ibu keduanya buntu maka ibu harus ikut program bayi tabung, tetapi jika saluran telur/tubanya tidak buntu maka ibu masih punya harapan bisa hamil secara normal (asalkan sperma ibu normal tau tidak terlalu jelek hasilnya).
      Obat PTU yang ibu minum hingga sekarang tidak mempengaruhi kesuburan, silakan diteruskan aja obat PTU nya.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat....

      Hapus
  14. Dok, saya ingin konsultasi, apa blh tau praktek dokter tmpt dan jamnya? Saya selama ini taunya di darmo aja. Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya praktek di RS Darmo, hari Selasa, Kamis (jam 16-18.00) dan Sabtu (jam 9-11.00) dan di Klinik Fertlitas-Graha Amerta, Senin s.d Jumat (pagi-siang dgn perjanjian)

      Hapus
    2. dok, saya awal november kemarin operasi pengangkatan kista dengan metode laparotomi. yang ingin saya tanyakan:
      1. perlengketan itu apa?
      2. efek setelah operasi dengan laparotomi apa aja?

      Hapus
    3. Dear...Mypage.
      Perlekatan itu adalah menempelnya jaringan organ-organ tubuh satu dengan lainnya di rongga perut. Perlekatan tsb bisa perlekatan ringan, artinya penempelan antar organ tersebut mudah dilepaskan dan hanya sedikit organ2 tubuh yang terlibat pada penempelan tersebut. Perlekatan hebat/berat jika penempelan tersebut sulit dilepaskan dan banyak organ tubuh yang terlibat pada perlekatan tersebut. Penempelan2 organ tsb dihubungkan oleh jaringan ikat yang tipis (perlekatan ringan) hingga jaringan ikat yang tebal dan kuat (perlekatan hebat/berat) sukar dilepaskan. Perlekatan hebat/berat ini bisa menimbulkan rasa nyeri pada orang2 yg mengalami perlekatan.
      Operasi Laparotomi ini pasca operasinya menimbulkan perlekatan yang lebih hebat/berat dibandingkan operasi Laparoskopi. Karena efek perlekatannya lebih hebat/berat maka rasa nyeri yang ditimbulkan pada pasca laparotomi lebih hebat dibandingkan laparoskopi. Perlekatan hebat/berat ini juga akan lebih mengganggu fungsi reproduksi ke depannya dibandingkan jika tidak ada perlekatan pada organ2 reproduksinya.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  15. selamat pagi dok....
    saya barus saja laparaskopi,dengan hasil tuba saya yang satu sudah tidak bisa berfungsi lagi.pertanyaan saya dok

    1.apakah wanita dengan memiliki 1 tuba masih bisa hamil secara normal,karena saya belum pernah hamil.

    2.sesudah laparaskopi,kira-kira berapa lama bisa melakukan aktiftas olahraga,karena saya biasa olahraga 4-5 kali dalam seminggu dok.

    itu saja pertanyaaan saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Wanita yang masih memliki 1 tuba yang normal, masih bisa kemungkinan hamil secara normal tanpa harus bayi tabung.

      2. Pasca laparoskopi bisa segera beraktifitas spt biasa. 1 minggu pasca laparoskopi bisa beraktifitas ringan (tidak olah raga) dan 2mgg pasca laparoskopi sudah bisa beraktifitas spt saat sebelum laparoskopi (termasuk berolah raga).

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  16. Salam kenal, Dok. Sy Seti, berusia 29 th, baru nikah 11 bulan. Tgl 17 Jan 2013 kmrn sy LO & skr lg pemulihan. LO krn ada 2 miom ukuran 5 cm & 1 cm, kista jg trnyt sdh hancur saat LO. Seminggu stl LO rencananya akan diTapros & hsl miomx jg sdh diserahkan k bgian Patologi utk dianalisis Dok.Haid pertama kls 6 SD. Sejak SMP sdh nyeri haid hr pertama d tiap bulannya sampai menikah (stp hari pertama haid sy selalu tidak masuk sekolah/kuliah atw krj hny bedrest di rmh).Yang ingin sy tanyakan Dok :
    1. Bth wkt berapa lama sy bs beraktifitas lg seperti biasa stl LO (mis: kembali bekerja, mengendarai spd motor, berhubungan suami istri, mencuci, dll) ?
    2. Sy baru tahu lwt blog Dokter Relly, kalau trnyt ada laparoskopi utk terapi diagnostic & terapi penanganan gangguan kesuburan. Sy agak menyesal dLO krn ms pemulihan sangat lama dibanding Laparoskopi. Sy ingin mengetahui keadaan kandungan sy secara menyeluruh. Apakah stl LO sy perlu laparoskopi Dok? Sy khawatir mengingat sy selalu nyeri saat haid shg mkgn dpt menganggu kesuburan.
    3. Perkiraan brp bnyk biaya utk laparoskopi di RS Darmo? Mengingat asuransi tidak bs mengcover krn berkaitan dengan penyakit hormonal.
    Sy berharap banyak,semoga Dokter Relly berkenan menjawab semua pertanyaan sy. Terima kasih Dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga bu Seti....
      Sebelum menjawab pertanyaan anda lebih lanjut, saya ingin klarifikasi dari anda. Apakah yang anda maksud dgn LO = Laparotomi, yaitu pembedahan diperut seperti orang dilakukan bedah sesar/melahirkan ?
      Atas klarifikasinya, trima kasih.

      Hapus
  17. iya dok.laparotomi.terima kasih.seti

    BalasHapus
  18. iya dok LO = Laparotomi . Seti, semoga dokter relly berkenan menjelaskannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik trima kasih bu Seti atas infonya
      Memang klo laparotomi ('LO') penyembuhan butuh waktu lebih lama dibandingkan pasien pasca laparoskopi. Jika pasca laparotomi dibutuhkan rata2 sekitar 6mgg untuk bisa beraktifitas seperti semula / sebelum operasi, sedangkan pasca laparoskopi dibutuhkan rata2 2mgg untuk bisa beraktifitas seperti semula.
      Jd klo ibu telah dilakukan laparotomi maka dibutuhkan paling cepat 6mgg pasca laparotomi agar ibu bisa naik sepeda motor, cuci, berhubungan suami isteri dll.
      Idealnya memang begitu, jika dalam 1-2 thn pasca laparotomi ibu tidak terjadi kehamilan maka sebaiknya dilakukan laparoskopi untuk mengetahui keadaan organ reproduksi ibu (spt rahim, saluran tuba dan indung telur) terutama mengetahui fungsi saluran tuba ibu apakah buntu atau tidak ? ada perlekatan atau tidak di saluran tuba ibu sehingga tidak bisa hamil2.
      Biaya laparoskopi memang lebih mahal daripada laparotomi krn laparoskopi menggunakan peralatan canggih. Biaya laparoskopi di RS Darmo (jika laparoskopinya tujuan untuk terapi/koreksi/pengobatan) berkisar 25-30jutaan.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  19. Selamat sore dok , saya nanik 40 thn usia suami 41 thn kami menikah 14 thn blm memiliki keturunan thn 2005 sy pernah di laparoskopy di temukan adenomiosis yg sdh pasti utk memiliki keturunan secara normal itu sangat kecil /hampir hopeless dok, (kecuali ada mujizat buat kami ) kami ada rencana BT mengingat usia sy dan suami maka tingkat keberhasilannya kata dokter seperti sy baca di atas >10% maka dari itu perlu ada pemeriksaan persediaan sel telur dst , yg mau sy tanyakan kira2 biaya pemeriksaan oositnya berapa dan untuk BT nya sendiri berapa dok kalau di Graha Amerta .*saya membaca ada pasangan yg 16 thn menikah(Kelg.H.saiful I) BT dengan dokter putranya kembar /selamat buat dokter dan pasangan tsb .trima kasih dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat sore juga bu Nanik....
      Maaf bu saya koreksi ya...bayi tabung pada seorang wanita >40th angka keberhasilannya bukan >10% tetapi <10% karena usia wanita di atas 40 thn jumlah dan kualitas sel telurnya semakin sedikit dan kurang bagus dibandingkan jk wanita tersebut berusia dibawah 35 th.
      Selain angka keberhasilannya rendah, pd wanita berusia >40th biaya dibutuhkan juga lebih besar dibandingkan wanita usia <35th. Biaya yg dibutuhkan pada wanita berusia di atas 40th bisa berkisar 50-60jutaan. Sedangkan untuk biaya mengetahui cadangan sel telur berkisar 500-600ribu rupiah.
      Demikian yg bisa saya sampaikan, Tks.

      Hapus
  20. Nanik (41 thn ) Malang ,Trmkasih atas semua penjelasannya dokter , mau tanya lagi kalau untuk pemeriksaan cadangan sel telurnya itu cukup dengan sekali kunjungan langSung di ketahui atau bagaimana dok ? Tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk menilai cadangan sel telur, bisa ditunggu 1 hari asalkan diperiksanya saat haid hari ke2 atau ke 3.

      Hapus
  21. selamat malam dokter. Apakah endometrium itu sama dengan endometriosis? waktu dari hasil usg terdapat endometrium dirahim saya (terlihat tiga titik semacam lubang lubang hitam), menurut dr. Mulya (Klinik Aster RSHS Bdg) itu penghambat masuknya sperma lalu beberapa hari setelah itu sy haid, kemudian di usg kembali, terlihat lubang mengecil dan tinggal satu lubang, yang lainnya samar (bersih), Namun sekarang sy merasakan sakit (ngilu) di sekitar perut bawah apalagi jika ditekan tekan (pelan) sakit seperti ada yang terluka dibagian dalam, apakah ini disebabkan endometrium itu? Trims dokter :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Endometrium berbeda dengan endometriosis. Endometrium itu adalah lapisan bagian dalam di rongga rahim. Endometrium ini normal adanya pada setiap wanita yang mempunyai rahim. Sedangkan endometriosis adalah suatu penyakit (lihat artikel saya tentang Endometriosi di 'beranda' blogg saya). Endometriosis adalah hal yang patologis/abnormal, tidak semua wanita punya penyakit endometriosis.
      Demikian yg dapat saya sampaikan.

      Hapus
  22. Selamat pagi dok,
    sy Eve 29 th, sdh menikah 1,4 tahun tp blm punya anak. Tgl 9 Januari 2013 sy melakukan laparaskopi karena di ovarium kanan sy ada endometriosis sebesar 2,8 x 2 cm. tuba, dll tidak ada mslh. Setalah laparaskopi sy dianjurkan dokter untuk suntik tapros 2x, sy sudah suntik tapros 1x, tetapi sy skr agak dilema untuk suntik tapros yg kedua kali, karena sy ingin cepat hamil.
    yg ingin sy tanyakan:
    1. Bagaimana kalau sy hanya suntik tapros 1x?apakah perlu utk mengikuti anjuran dktr sy suntik 2x?

    2. setelah suntik tapros, berapa lama kemudian haid sy bs normal kembali?

    3. apakah bole setelah sy mendapatkan haid, sy minum penyubur spt blesifen atau profertil spy bs cpt hamil?ataukah ada obt yg lain dok spy endometriosis sy tdk tumbuh kembali tetapi bs cpt hamil?

    sekian terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi juga bu Eve....
      1. Untuk kasus Endometriosis justru minimal diberikan selama 3 (3 bulan) agar endometriosis tidak keburu kambuh.
      2. Setelah suntik Tapros biasanya akan terjadi 2-3 bulan setelah suntikan terakhir diberikan.
      3. Tidak ada manfaatnya jika ibu saat suntikan TAPROS minum obat penyubur spt blesifen atau profertil.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  23. Aslm wr wb. dr.Relly. yang baik hati....
    Saya kagum sekali, ada dokter spt dokter Relly yang berbaik hati menjawab semua pertanyaan di blog ini. Smg Allah SWT melmpahkan pahala yg berlimpah atas kebaikannya.
    Saya Ina, usia 21 thn. Sdh menikah 4 bulan. Sebelum menikah, kalo mau haid, sakit perut bag bawah. 1 thn sblm menikah, sempat tdk sakit ktika mau haid. Stlh 2 bulan menikah, sakit itu terasa lagi dan bahkan bertambah sakitnya. Haid sebelumnya sempat hanya 2 hari, kemudian tdk berapa lama haid lagi dan sakit haidnya. Haid yg terbaru ini hingga 15 hari lamanya. Pertanyaannya: Apakah saya ini mengalami endometriosis? Sudah melakukan usg vagina, dan tdk ada kista. Dokter mengatakan mungkin saya terkena virus. Saat ini saya minum obat spasminal utk meredakan sakitnya. Bolehkah saya minum spasminal? Mhn penjelasan dari dokter atas pertanyaan2 saya. Apa yg harus saya lakukan berikutnya?
    Terimakasih banyak atas jawabannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam wr.wb....mbak Ina yang baik.
      Terima kasih atas doanya ya....amiinnn ya rabbalamin...

      Saran saya buat mbak Ina adalah lakukan laparoskopi diagnostik untuk mencari penyebab nyeri haidnya, sebab nyeri haid karena endometriosis hanya bisa ditegakkan diagnosisnya hanya dengan melalui laparoskopi diagnostik.
      Jika memang betul ada endometriosis pada saat laparoskopi diagnostik maka saat bersamaan (saat itu juga) dilakukan eksisi/pengangkatan/pembersihan endometriosisnya agar nyeri haidnya berkurang/hilang dan perlu pengobatan secepatnya terhadap endometriosis pasca laparoskopi.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks.

      Hapus
  24. Dear dokter relly..
    Saya sudah menikah 5 bln dok. Pada bulan kedua saya memeriksa organ reproduksi saya. Ternyata ada endometriosis disisi kanan dok dgn diameter 3 cm. dgn dktr obgn saya disarankan untuk inseminasi. Dan saya sudah 2 kali insem dan ternyata gagal dok. Menurut dokter program apalag yg harus saya lakukan? Di rmh skit mana ya dari ketiga rmh skit dokter praktek yg loadnya lbih sdikit dok, karena spy saya dan suami bisa konsul lebih nyaman dengan dokter? Mohon bantuannya. Terima kasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear....Bu Tasha,
      Pada prinsipnya setiap kali ada pasangan yang mendambakan keturunan/anak, saya akan selalu berdiskusi lebih intens ttg solusi yang terbaik utk pasangan tersebut terutama yang baru pertama kali berkonsultasi dengan saya. Dengan kata lain saya akan meluangkan waktu yang lebih thd pasangan2 yang baru pertama kali konsultasi dengan saya pada tempat2 saya berpraktek baik di RS Darmo, Graha Amerta ataupun di RS. Husada Utama. Untuk itu saya lebih menyarankan kepada anda untuk konsultasi di RS Darmo saja.
      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks Semoga bermanfaat

      Hapus
  25. Dear Dr Relly..

    nama saya Arin dari Jepara,usia 30 th dan di diagnosa mioma 10 cm,sy sdh menikah,blm punya anak dan tentu ingin punya anak dan ingin mempertahankan rahim saya dok.Keluhan saya mens lama,banyak darah dan byk gumpalan2,kalau saya tidak di kasih obat dokter maka mens sy tidak berhenti.setelah USG trans Vagina Saya di sarankan operasi oleh beberapa dokter di semarang,tp semua dokter blm bs memastikan apakah bisa myomectomy atau malah hysterectomy,saya sangat takut dan sedih dok. Jd sejak itu sy srg browsing untuk cari informasi menghilangkan myoma yg plg efektif untuk keutuhan rahim saya.setelah saya banyak baca info di google saya th metode uterine fibroids embolization,apakah di sini sdh ada dok? kalau ada di rumah sakit mana? sama dokter ahli siapa? apakah dr rely jg menangani metode ini? trus biayanya berapa? kalau misalkan di sini belum ada, apakah di negara tetangga sdh ada, sprti singapore dan malaysia? jika dokter tahu info rujukan RS terbaik dg tehnik Embo ini (di Malaysia terutama) tolong bantu info saya.

    Mohon Jawabannya ya Dok... saya benar2 hampir putus asa..

    Terima Kasih Banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yth....mbak Arin di Jepara.
      Memang tidak gampang mempridiksi sebelum operasi laparoskopi apakah mioma nya saja yang bisa diambil dgn laparoskopi ataukah harus diangkat bersama rahimnya karena kesulitan tuk mengangkat 'miom'nya secara laparoskopi. Keadaaan 'mioma' yg tidak bisa diangkat dgn laparoskopi tsb dinamakan Adenomiosis (bukan Miom biasa).
      Untuk membedakan apakah ini miom biasa ataukah adenomiosis bisa dilakukan pemeriksaan MRI. Jika hasil MRI nya berupa miom biasa maka insyallah bisa diangkat miom-nya saja melalui laparoskopi tetapi jika hasil MRI berupa Adenomiosis maka adenomiosisnya bisa diangkat tanpa harus angkat kandungan/histerektomi tetapi dgn melalui laparotomi (spt operasi bedah sesar).
      Sedangkan untuk metode Uterine Fibroids Embolization (UFE) tidak dianjurkan pada penderita-penderita yang ingin hamil pada masa yg akan datang karena jika dilakukan UFE akan meningkatkan risiko terjadi Premature Ovarian Failure (cadangan sel telurnya menurun) akibat embolizationnya, risiko lainnya terjdnya gangguan pertumbuhan janin yg dikandungnya nanti dan bahkan terjadi gangguan plasenta saat hamil nanti. Selain itu dgn UFE tidak bisa menghilangkan mioma 100% tetapi hanya bisa mengecilkan sekitar 45-50% uk.miom semula.
      Untuk proses pengecilan miom dgn UFE ini butuh waktu lebih lama bahkan sekitar > 1th baru tampak pengecilan miomnya.
      Di Surabaya ada Ahlinya untuk UFE yaitu dr.Hajar.,SpR di RS Haji Surabaya dgn biaya total sekitar 17-20jutaan. Jadi klo mmg anda ingin melakukan UFE tak perlu ke LN di Surabaya sudah bisa.
      Demikian info yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
    2. Assalamualaikum Dokter Relly...Apa kbr?

      Alhamdulillah akhirnya sy sdh menjalani laparoscopy miomektomi dan di tangani dokter rely langsung di surabaya dengan perasaan yg sempurna setelahnya (tdk sedih lg). Saya sangat menghargai keberadaan blog ini dan kesediaan dokter memberikan informasi ttg smua yg kami bthkn.
      Sampai saat ini saya tdk berhenti bersyukur dengan ktmnya blog dokter ini dan pada akhirnya saya tdk perlu ke LN utk menentukan operasi saya. Saya senang bs ktm dg dokter langsung dan sangat puas konsultasi dg dokter saat prtm kli ktm,Jarang2 dokter di Semarang memberikan jawaban dan info selengkap dokter sehingga sy merasa tenang.Ternyata MRI sdh cukup utk mengetahui kondisi miom dan tindakan terbaik ya dok? Saya sangat puas dengan laparoskopi ini krn pada akhirnya saya msh bs mempertahankan rahim saya dan dlm wktu bbrp hari stlh operasi sy bs lsg balik plg ke rmh.Kata kakak sy yg pernah laparotomi dia heran dg kondisi saya yg hbs operasi dg cepat dpt beraktifitas kembali tnpa ada rasa kesakitan sprti dia dulu. Tidak rugi rasanya meski sy hrs jauh2 ke surabaya ktm dokter relly..hehe..
      Dok,untuk mencegah miom kembali lg,kira2 apa yg bs sy lakukan? entah pencegahan/anjuran lewat makanan atau saran lainnya.Saat ini kdg2 sy konsumsi sari mengkudu ato kunir putih.
      Saya jg mau tanya setelah operasi ini brp lama lagi bs merencanakan kehamilan?
      Demikian pertanyaan dari saya, sblm dan sesudahnya sy brsyukur dan trm ksh byk pd dokter relly yg telah menangani sy lsg.
      Saya jg puas dan bertrm ksh jg dg pelayanan RS Bedah Surabaya, mulai dr pelayanannya, kebersihannya,kebaikan nurses nya dan juga dokter lainnya.
      Maju terus ya dok...kita sbnrnya mmg tdk kalah dg LN. Hanya perlu ktm dg dokter ahli yg tepat saja.

      Terima Kasih

      Wassalamualaikum

      Arin Jpr

      Hapus
    3. Waalaikumsallam wr.wb....
      Alhamdulillah hingga saat ini diberikan kesehatan oleh Allah SWT ....demikian juga dgn mbak Arin sekeluarga ya.
      Dan yang penting puji syukur kita panjatkan thd Allah klo mbak Arin sekarang sudah bisa sehat dan kembali ceria, tidak putus asa lagi.
      Trima kasih juga atas postingnya di blog ini, dan saya sangat senang klo mmg blo ini bisa membantu orang-orang yang membutuhkan informasi kesehatan terutama ttg masalah laparoskopi kandungan/ginekologi...karena metode ini mmg relatif baru di Indonesia (walapun sebenarnya sudah ada metode ini sejak th.1990an ttp saat itu belum berkembang pesat spt saat ini). Untuk itulah melalui blog ini saya berusaha memberikan informasi ke masyarakt Indonesia bahwa Indonesia tidak kalah dengan LN dlm hal perkembangan teknologi laparoskopi ginekologi ini.

      Untuk masalah pencegahan kambuhnya miom mbak Arin, sebaiknya hindari makananan yg kolesterol tinggi, gaya hidup yg sehat (spt istirahat cukup, olah raga teratur) dan hindari makan makanan yg mengandung bahan pengawet.

      Sekali lagi terima kasih atas dukungan mbak Arin atas kami semua di RS Bedah Surabaya. Semoga kita masih diberi kepercayaan masyarakat Indonesia utk memberikan pelayanan kesehatan terbaik drpd memberikan kepercayaannya kepada tenaga2 medis LN.

      Wassalamualaikum wr.wb.

      Hapus
  26. salam dok, saya nurul 22 tahun, kalau boleh tahu RS Darmo itu didaerah mana? saya ingin berkonsultasi langsung. saya divonis endometriosis sebulan ini dan saya bingung apa yang harus saya lakukan dok.
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam juga mbak Nurul...
      RS Darmo itu di Jl. Raya Darmo no.90 Surabaya. Telp.0315676253 (Ext.279)
      Demikian info buat anda. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  27. Assalam dokter relly....
    Saya nien, 40 thn. Saya baru menikah 1,5 thn dan didiagnosis endometriosis grade 3 (salphingo). Saya blm mempunyai keturunan. Yang mau saya tanyakan, apakah saya harus laparaskopi atau langsung bayi tabung untuk mendapatkan keturunan. Terima kasih dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaalikummussalam.wr.wb...
      Melihat usia bu Nien, maka saya lebih menganjurkan untuk mengikuti program bayi tabung segera selama dari hasil USG tidak ditemukan adanya kista endometriosis ataupun hidrosalping. Lain halnya jika ada kista endometriosis/hidrosalping maka sebaiknya kedua kelainan tersebut harus diambil dulu dengan laparoskopi.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  28. Assalamu'alaikum dr Relly.
    saya Tri dari Jogja
    Saya ibu 1 orang anak berusia 20 bln yg lahir scr sesar. 1 minggu yg lalu saya didiagnosa endometriosis dng kista 3,5cm dengan cara usg. saya disarankan untuk hamil kembali. pertanyaan saya: 1. apakah aman untuk hamil kembali pasca sesar 20bln, terkait dengan jahitan lama, dan kapan waktu optimal untuk hamil lg? 2. untuk menilai stadium penyakit hanya bisa diketahui mll laparoskopi, ataukah ada cara lain? 3. di permukaan perut bagian kanan ada benjolan l/k 2cm, yang terasa sangat sakit pada 2 hari pertama haid, tapi bila haid berhenti benjolan mengecil (kadang tdk teraba) dan tdk terasa sakit. apakah itu bisa termasuk endometriosis? benjolan tersebut baru terasa di 2 siklus haid terakhir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummussalam wr.wb...
      Buat bu Tri....di Jogja,
      Memang salah satu pengobatan endometriosis adalah dengan hamil karena dengan hamil, hormon progesteron pada kehamilan akan menekan pertumbuhan endometriosis.....tetapi itu selama hamil saja, selesai hamil endometrosis nya harus diterapi dengan obat2an s.d ibu menopause.
      Sebenarnya idealnya bagi ibu2 pasca operasi sesar, minimal 2th kemudian baru hamil lagi.....tetapi ibu sudah 20 bulan pasca operasi sesar, jadi sebenarnya masih aman2 aja untuk hamil lagi. Masalahnya untuk bisa langsung hamil belum tentu langsung hamil....perlu waktu untuk bisa hamil, apalagi klo endometriosis untuk bisa hamil itu tidak gampang, tidak mudah dan tidak instant langsung hamil.
      Bisa jadi benjolan yang terasa sakit setiap bulannya itu adalah endometriosis, sebaiknya lebih dilakukan evaluasi bahkan klo perlu dilakukan biopsis/operasi kecil untuk memastikan itu benar2 endometriosis atau tidak.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  29. apakah fokus-fokus endometriosis (bintik2 yg menggerombol) itu bisa disamakan dgn kista yg menggerombol? mohon penjelasannya, krn saya blm faham ttg fokus endometriosis dgn kista.
    tri jogja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat bu Tri...di Jogja,
      Klo fokus-fokus/bintik endometriosis itu secara penampilan fisik/anatomi bentuknya berbeda dengan kista. Klo kista itu berupa bentukan kantong yang berisi cairan....klo kista endometriosis maka isi cairan kantongnya berwarna coklat, makanya disebut pula dengan kista coklat.
      Sedangkan fokus-fokus/bintik-bntik endometriois itu hanya berupa bercak-bercak berwarna biru kehitaman tidak membentuk kantong.
      Tetapi semuanya (fokus-fokus/bintik-bintik ataupun kista endometriosis) merupakan variasi anatomi dari endometriosis.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  30. Sore Dok,
    Saya deasy dari Bali,
    Saya sudah menikah 7 bulan tapi belum dikaruniai anak. Sekitar 2 bulan yang lalu saya sempat ke dokter SpOG. Hasil pemeriksaan USG dalam, rahim, indung telur semua normal, syukur tidak ada kista dok. Tapi siklus haid saya dikatakan siklus panjang, karena haid yang tidak teratur. Kemudian saya coba menggunakan alat ovutest scope untuk mengetahui masa subur saya. Tetapi hampir setiap hari saya menggunakan gambaran masa subur tidak kunjung ada dok. Setelah saya tahu ada istilah "gagal ovulasi" saya jadi takut dok. Bagaimana ya dok sebaikna, apa kira2 saya termasuk mengalami itu?. mohon balasannya ya dok, terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Deasy.....
      Memang jika haid seorang wanita tidak teratur, apalagi jika haidnya sering telat 2mgg bahkan haidnya 2-3 bulan sekali maka kemungkinan besar wanita tersebut juga mengalami 'gagal ovulasi' atau tidak terbentuk folikel telur/sel telur yang matang....akibatnya juga akan mengganggu kesuburan wanita tersebut.
      Sebaiknya ibu haru diobati agar sel telurnya terjadi ovulasi. Saya menyarankan coba ibu berkonsultasi lebih lanjut ke SpOG Konsultan FER/Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi yang ada di Denpasar (seingat saya ada 5-7 orang SpOG-KFER ada di Bali) biar dilakukan work up lebih lanjut oleh dokter tersebut.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
    2. bgtu ya dok, saat saya konsultasi itu hari ke-9 dari hari pertama haid bulan itu, ukuran sel telur yang paling besar 0.92 mm ap itu normal dok? kira2 sel telur ukuran berapa bisa matang? saya telat haid haid paling maju atau mundur 2-3 hari dok, syukur belum sampai mingguan bahkan bulanan dok, tq

      Hapus
    3. Sel telur dikatakan sudah matang/matur bila ukuran folikel sel telurnya >18mm. Ukuran ini tercapai pada haid hari ke12-16 jika pemeriksaan USG vaginal nya diluar hari tersebut maka biasanya ukuran folikel sel telurnya < 18mm
      Namun jika USG vagina pada haid hari ke 9 paling tidak ukuran folikel sel telurnya sudah ada berukuran >12mm tetapi folikel sel telur anda paling besar 9,2mm pada hari ke 9, jadi mungkin saja sel telur anda tidak berkembang sehingga menyebabkan siklus haidnya sering telat.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  31. dokter ,, jadwal praktik dokter di graha amerta hari apa dan jam berapa dokter,, rencananya kami ingin periksa dan berkonsultasi tentang anak. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ibu yang di 'sana' (maaf tidak ada namanya)
      Saya praktek di Klinik Fertilitas - Graha Amerta lantai.2 setiap hari kerja (Senin s.d Jumat, jam 08.00-14.00) sebaiknya sebelum ke Graha Amerta telp dulu ke nomer ini: 031-70906307 atau 031-5023788 pada jam kerja.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  32. Selamat malam dok. Saya Dinny usia 26th sdh menikah 1,5th.
    Sekitar 3 blm yg lalu saya melakukan curettage pada umur kandungan 8minggu karena janin yg tidak berkembang. Kemudian sebulan yg lalu saya melakukan medical check up dengan hasil USG pada adnexa kanan tampak massa kistik dengan internal echo (+) ukuran 2,9 x 4 cm, dgn kesimpulan USG : endometriosis daerah adhexa kanan.
    Saya sdh konsultasi ke dokter kandungan tp tdk dijelaskan endometriosis ini masuk kategori yg mana, hanya blg tdk apa2 nanti klo hamil sembuh. Saya diberi obat profertil diminum nanti saat haid kemudian konsultasi kembali k dokter bersangkutan u/ program hamil. Yg ingin saya tanyakan :
    - endometriosis saya ini masuk kategori mana? Pengobatan seperti apa yg harus saya lakukan?
    - Apakah saya bisa hamil secepatnya?
    Terima kasih atas jawabannya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat malam juga mbak Dinny..
      Jika dari hasil USGnya (klo mmg betul) suatu kista endometriosis maka sebaiknya kista endometrioisisnya harus dibersihkan dgn laparoskopi apalagi ibu masih ingin hamil. Masalahnya obat2an penyubur (termasuk profertil) dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan endometriosis. Silakan lihat artikel saya di blog ini tentang endometriosis.
      Untuk bisa hamil dengan cepat maka seyogyanya penanganan kista endometriosis ini juga harus ditangani dengan cepat pula.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  33. Salam dok.saya ida, umur 31th, sudah menikah selama 5th. Saya menderita pco.tgl 28 juni 2013 saya menjalani laparoskopi dan drilling.sebelum operasi haid saya emang ga teratur.terakhir tgl 11 juni, itupun setelah pake pil kb baru keluar haidnya.bagaimana ya dok saya menghitung masa ovulasi dan masa subur saya setelah laparoskopi?soalnya saat ini saya tinggal beda kota sama suami, jadi biar kami bisa atur jadwal untuk ketemu.apakah setelah laparoskopi haid saya bisa jadi teratur kembali?terimakasih atas jawabannya ya dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga bu Ida....
      Pada umumnya jika setelah dilaparoskopi pada px PCOS maka haidnya akan teratur spontan tanpa harus dgn obat2an.
      Jika setelah haidnya teratur maka anda dapat menentukan masa subur anda agar bisa diatur jadwal senggama dengan suami agar bisa hamil...CUMA yg harus diperhatikan bagaimana dengan sperma analisa suami anda ? Apakah sudah dilakukan pemeriksaan sperma analisa thd suami anda jk sperma suami anda juga bermasalah maka untuk bisa hamil akan sulit juga meskipun anda sudah dilakukan laparoskopi ovarian drilling.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  34. ass.wr.wb. dok, saya Etik. umur 36 tahun dg 2 orang anak, umur 7 dan 4 tahun. dua2nya lahir sesar. dari anak pertama s/d 6 bulan yang lalu, sy KB suntik. 6 bulan yg lalu sy memutuskan pakai spiral. sebulan setelah pasang spiral, sy ada kista diameter 2 cm. sebulan kemudian kata dokter sdh hilang. setelah pake spiral, kalo haid terasa sakit di seluruh perut (perut melilit terutama kalo mau BAB atau buang angin). 2 bulan terakhir, keluar darah dari pusar, walaupun sedikit. stlh sy periksa, sy divonis endometriosis umbilicalis. kalo boleh tau, apa itu? apa ada hubungannya dg luka operasi? dan bgmn cara pengobatannya, apakah harus dg laparoskopi? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummussalam....wr.wb.
      Belum bisa dipastikan ada hubungunnya antara endometriosis umbilikalis dengan riwayat operasi sesar sebelumnya....apalagi jika irisan bekas operasi sesar yang lalu melintang (bukan irisan membujur) maka sulit menjelaskan endometriosis akibat operasi sesar sebelumnya.
      Endometriosis umbilikalis adalah adanya pertumbuhan jaringan kelenjar rongga dalam rahim di daerah pusar seorang wanita. Gejalanya pd umumnya keluar darah dari pusar saat haid, jika haidnya berhenti maka sudah tidak keluar darah lagi dari pusarnya.
      Jadi ada 2 masalah yang ada pada diri ibu, yg pertama nyeri haid dan adanya keluar darah dari pusar...maka kedua masalah tsb harus di atasi. Untuk mengatasinya bisa dengan obata2an terlebih dahulu (bisa obat minum atau obat injeksi) bila dgn obata2an tersebut tidak berhasil mengatasi masalah tsb maka tindakan operasi/pembedahan baru dilakukan.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  35. Dok, saya ida yang pernah posting 11 juli lalu.sy mau nanya biasanya berapa lama ya haidnya keluar setelah laparoskopi? Soalnya ini hampir sebulan belum keluar juga padahal sy aerobik setiap hari krn disarankan oleh operator nya.sy takut pco nya balik lagi.biasanya pasti keluar spontan ya dok? Sperma suami sudah dicek alhamdulillah normal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yth bu Ida.....
      Klo s/d skrg pasca laparoskopi drilling, ibu belum haid-haid juga sebaiknya ibu kontrol kembali kepada dokter kandungan ibu, untuk memastikan apakah baik-baik saja. Bisa saja laparoskopi drilling tidak memberikan respon yang baik thd PCO ibu, Klo tidak haid juga maka diberikan obat2an utk mengatur haid terlebih dahulu kmd klo ingin hamil baru diberikan obat2an penyubur baik obat penyubur yang diminum (oral) atau yang disuntikan (injeksi). Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  36. Yth Dr.Relly
    Dok,mengapa ya setelah laparascopy hystectomy ( ovarium gak diangkat) saya keputihan dan berbau?Saya blm suntik Tapros tp akan disuntik setelah lebaran ini.Saya di laparoscopy tgl 9 Juli yll.Terimakasih atas jawaban Dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yth,,,,ibu yg di sana (maaf tidak ada nama ibu)
      Pasca laparoscopy hysterectomy kadang2 ada timbul keputihan karena proses penyembuhan luka akibat penjahitan di puncak vagina saat dilakukan laparoscopy hysterectomy. Biasanya akan hilang sendiri dalam 2-3mgg, jika masih ada keputihan silakan kembali ke dokter yg melakukan operasi untuk dicari penyebab lain keputihannya tersebut.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  37. assalamualaikum, dokter Relly,
    saya yekti,pasiennya bu Dian A. I, dari rujukan beliau saya disarankan untuk menemui bapak.
    saya 21 tahun, belum menikah, dan masih kuliah di Jabar.
    Pak, Desember 2012 lalu saya didiagnosa terkena kista endometriosis. dan bu Dian menganjurkan untuk melakukan konsultasi dan laparskopi ke pak dokter Relly.
    yang mau saya tanyakan,berapa lama waktu yang dibutuhkan penyembuhan untuk kista ini dari mulai tahap suntik tapros sampai tahap laparskopi-nya?karena mau menyesuaikan jadwal kuliah, pak .. oya serta biaya yang dibutuhkan dari awal suntik hingga akhir.
    pak, pernah ada yang bilang kalau kista itu ada olah raga khusus yang harus dilakukan ya?
    terima kasih banyak atas perhatiannya dan waktunya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam Wr.wb..
      Yth...mbak Yekti yg lagi kuliah di Jabar.....
      Klo boleh tau ukuran kista endometriosisnya berapa cm ya ? Saat ini untuk operasi laparoskopi kista endometriosis tidak perlu diperlukan suntikan tapros sebelum dilakukan laparoskopi. suntikan tsb baru diberikan pasca tindakan laparoskopi operatif (LO). Tindakan LO pada umumnya (jika kistanya tidak terlalu besar) tidak harus opname, bisa dilakukan rawat jalan tetapi dengan persiapan puasa di rumah dan pemeriksaan darah bbrapa hari ssebelum LO. Kmd 1 mgg pasca LO kontrol dan sekaligus dilakukan penyuntikan inj.Tapros saat kontrol tersebut. Suntikan Tapros diberikan (jk pasien belum rencana menikah) selama 6 bulan dimana suntikannya bisa diberikan setiap bulan atau setiap 3 bulan sekali.
      Biaya untuk LO di Graha Amerta (tanpa opname) total berkisar 16-17 juta-an...sedangkan suntikan Tapros yg 1 bulan sekali (sktr 1,6-1,7jutaan) tetapi suntikan Tapros yg 3 bulan sekali sekitar 4,2-4,3 jutaan.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  38. Asslkm Dr.Relly yang baik,smoga sll sehat dan dalam Lindungan ALLAH SWT.saya sudah menikah 7 tahun dan belum di karuniakan buah hati yang sangat saya dambakan.saat ini saya sangat sedih sekali karena di nyatakan kista endometriosis saya tumbuh kembali,sebelumnya saya sudah melakukan operasi laparatomi di thn 2007 di RS Harkit,lalu tumbuh lagi dan operasi kembali dengan Laparaskopi di thn 2010 di RS.Budi jaya dengan Prof.Ichramsyah.tetapi kista itu tumbuh kembali seiring berjalannya waktu saya hampir putus asa apakah saya tidak akan memiliki keturunan,tapi dengan kesabaran dan dukungan yg tidak henti dari suami saya,saya yakin ALLAH sedang memberikan ujian untuk menguji tingkat kesabaran saya.saat ini saya sedang berobat di RS.Husada dan di anjurkan untuk konsumsi obat AZOL selama 6 bulan,setelah itu di nyatakan bersih dari kista setelah 3-4 bulan nyeri di perut bagian bawah saya kembali hingga sakiitt sekali setelah di periksakan kembali ke dokter timbul lagi kista dan bercak endometriosis,lalu dokter menyarankan untuk suntik Tapros atau konsumsi Azol kembali selama 6 bulan yang ingin saya tanyakan :
    1.Saat ini saya bingung apakah saya harus memilih u konsumsi azol kembali atau lebih baik suntik Tapros?
    2.Setelah saya browsing harga tapros sangat mahal tapi pengalaman org ada yang mengganti tapros dengan endrolin,apakah khasiatnya sama dengan tapros apa memang lebih bagus tapros dok?
    3.Saya ingin sekali hamil,setelah 2x operasi saya memutuskan apapun yg terjadi saya tidak akan mau di operasi lagi karena indung telur sebelah kanan saya sudah di angkat pada saat operasi pertama.saya mohon saran dari dokter apa yg harus saya lakukan?
    saya sangat berharap jawaban dari dokter.Terima kasih banyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb.....
      Dear bu Hanny..
      Memang pola perjalanan penyakit endometriosis spt itu, mudah kambuh, klo kambuh timbul nyeri lagi, klo kambuh untuk bisa hamil tambah sulit lagi (apalagi sampae indung telurnya diambil/diangkat).
      1. Penggunaan Tapros/endrolin/Azol yang terlalu sering dan lama akan berdampak kemungkinan osteoporosis lebih besar karena obat2an tersebut membuat orang yang mengkonsumsi obat ini spt orang menopause. Oleh karena harus hati2 dalam penggunaanya. Untuk Tapros/endrolin paling lama diberikan 6 bulan, jika lebih dari 6 bulan dipake/digunakan harus diberikan add-back terapi selama diberikan Tapros/Endrolin utk mengurangi kemungkinan osteoporosis.
      2. Untuk usaha agar hamil, maka saya sarankan utk ikut proses bayi tabung karena dgn proses bayi tabung akan memberikan kepastian apakah ibu hamil atau tidak. jika bayi tabungnya berhasil maka ibu hamil, jika tidak berhasil maka ibu harus diberikan obat2an endometriosis lagi. Namun harus diingat melihat kondisi ibu dgn pasca operasi 2X (indung telur sudah tidak ada satu) maka angka keberhasilan bayi tabungnya akan lebih rendah dibanding pasien2 yang normal.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks atas perhatiannya. Semoga bermanfaat

      Hapus
  39. Halo Dr. Relly,
    Saya usia 33th. Belum mempunyai keturunan selama 4th. Menikah umur 26, kemudian memakai pil KB merek diane selama 2th. Sebelum memakai pil KB, mens saya teratur sejak gadis dg siklus skitar 28-30 hari. Setiap mens tidak pernah sakit mens yg berlebihan(sampai saat ini), hanya nyeri mens biasa dan pegel" di panggul. Awal memakai pil kb, saya flek dan mens selama 3bln (dari flek sampai darah yg byk kemudian menurun sampai flek" lg) Sempat mau pergi konsultasi ke dokter tp tidak jadi setelah membaca di kertas petunjuk. Disitu tertulis bahwa jika pendarahan sampai 3bln lebih disarankan konsultasi dg dokter.
    Pertengahan Tahun 2009 saya stop pil kb. Setelah itu mens saya menjadi tidak teratur sampai hari ini. Sekitar 5-7hari muncul flek warna pink sampai warnanya merah segar tp hny sedikit. Setelah itu mens biasa sampai 6-7hari.
    Apakah hal ini normal dok? Bagaimana caranya utk menormalkan? Saya mens tiap bulan hanya klo dihitung dari flek sampai mens benar" selesai total 2mgg lamanya.
    Dokter kandungan bilang normal stlh penghentian pil kb. Yg penting adalah ovulasi, karna kehamilan akan terjadi.
    Kemudian dokter melakukan laparopski, diketahui bahwa saluran tuba falopi kiri saya mampet sementara yg kanan lancar. Kami dianjurkan untuk mencoba lagi tp kehamilan tak kunjung datang. Akhirnya saya diberi obat penyubur selama 3bln. Karna masih belum hamil kami akhirnya memutuskan ivf. Ivf pertama bln juni 2013 fresh embryo bertahan 1mgg saja. Ivf ke-2 frozen embryo bertahan 9hari.
    Dokter memvonis saya unexplained infertily tapi sempat bilang bahwa saya pasti cpt hamil dg 1x ivf karna dokter menemukan semua normal dg rahim, cervix, indung telur dll ditambah lg usia kami yg msh muda, suami usia 34th. kualitas sperma suami jg bagus dari segi kualitas dan kuantitas. Intinya dokter hny menemukan satu saluran tuba falopi yg mampet.
    Dari segi pandang Dr. Relly, apa penyebab kegagalan ivf saya? Apa yg anda sarankan utk diperiksa? Bagaimana saya menghitung hari mens pertama jika saya mengalami flek terlebih dahulu sblm mens dtg.
    Waktu saya konsultasi dg dokter dia mengatakan bahwa saya menghitung hari mens pertama jika itu benar" mens dan bukan flek. Tapi ini sungguh sulit bagi saya utk membedakannya. Dari ivf 1&2 saya menghitung mens hari pertama sesuai perasaan yaitu saya hitung ketika warna merah. Apakah menentukan hari mens 1 adalah penting? Mengingat dlm proses ivf, pasient mulai memakai pil hormon pd hari ke-2 atau ke-3.
    Oh iya kadang" saya merasa sakit di kemaluan ketika berhubungan dg suami dan kemudian kadang" muncul lendir dg warna pink setelah berhubungan. Apakah ini penyebabnya saya susah hamil? Saya jg kuatir kalau" sistem immune saya yg menyerang embrio. Apalagi dg kegagalan 2x ivf. Terlebih lg dokter yg selalu bilang bahwa kami sebenernya bisa hamil dg normal tanpa ivf namun kehamilanpun blm terjadi.
    Apa yg kami harus lakukan untuk mengetahui kalau sistem immune saya yg menjadi masalahnya. Bagaimana mengetesnya? Bisakah diketahui lewat test darah?
    Mohon saran dan jawabannya dok. Terima kasih banyak.

    Salam,
    Celina Sandra

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Celina Sandra.
      Memang sangat penting bu menentukan haid hari pertama itu terutama jika akan melakukan program kehamilan apalagi ikut program bayi tabung...karena hal itu akan menentukan kapan kita mulai melakukan pemberian obat penyubur baik obat minum maupun obat suntik.
      Saran saya jika ibu akan ikut program bayi tabung lagi sebaiknya dilakukan pemeriksaan histeroskopi (teropong rongga di dalam rahim via vagina) untuk mengetahui keadaaan rongga rahim ibu apakah normal ataukah ada polip/miom kecil yg tidak terdeteksi dgn USG transvagina. Karena adanya polip/miom kecil di dlm rongga rahim bisa salah satu penyebab sukarnya embryo menempel saat penanaman embryo saat program bayi tabung. Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  40. Kepada Dr. Relly,
    Dok saya ingin sampaikan keluhan istri saya,
    Awalnya sekitar bulan maret 2012 istri saya kesakitan, kemudian saya bawa ke UGD. setelah ditangani sakit itu reda dan pulang. beberapa hari kemudian diperiksa lebih lanjut di poli bedah dan di USG. ternyata ditemukan batu empedu sekaligus kista.
    Kemudian dilakukan pembedahan, keduanya (batu empedu dan kista) diambil.
    Karena suatu hal, bulan juni 2012 istri saya diwajibkan pasang alat kontrasepsi, memilih IUD, tetapi ternyata malah terjadi erosi kemudian dokter melakukan couter dan melepas IUD serta disteril pada bulan september 2012.
    Beberapa waktu kemarin kalau mens sakit,
    Saat ini 3 bln tdk mens, kadang terasa keras kalau dipegang pada perut dibawah pusar. di USG menurut dr terjadi pembesaran rahim.

    Apakah hal seperti itu harus dilakukan pengangkatan rahim ?
    (umur istri saya 40 th, anak 2)

    terimakasih sebelumnya, dan kami sangat menunggu jawaban dokter.
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yth. Bapak Sunardi GKA....
      Jika yang diderita isteri anda adalah suatu endometriosis atau adenomiosis dan itu menyebabkan nyeri sekali saat haid maka untuk menghilangkan nyerinya sama sekali maka pilihan terbaik adalah dengan mengangkat rahimnya. Namun sebelum memutuskan diangkat rahimnya sebaiknya dipastikan diagnosa penyakitnya sebelum dilakukan pengangkatan rahimnya.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
    2. Kepada dr Relly,
      Umur saya 33 tahun, sudah 4 tahun menikah dan blm punya anak,Selama 3 tahun beberapa kali siklus haid saya diberikan profertil 1x1 selama 5 hari dan tidak ditemukan masalah. Tahun ini dosis ditingkatkan menjadi 1x2 selama 5 hari, setelah 3 siklus mens saya di usg transvagina terihat kista endometriosis ukuran 1,8 cm. Dokter menyarankan agar dilakukan laparaskopi. Yang ingin saya tanyakan apakah obat penyubur bisa menyebabkan kista? pada hari keberapa siklus menstruasi laparaskopi dilakukan, dan apakah setelah laparaskopi harus disuntik tapros? terima kasih

      Hapus
    3. Dear Ibu di atas....(maaf tidak ada namnya)
      Obat penyubur bukan merupakan penyebab timbulnya kista endometriosis TETAPI obat penyubur dapat sebagai PENCETUS terjadinya kista endometriosis karen hingga saat ini penyebab pasti kista endometriosis belum dapat diketahui.
      Tindakan laparoskopi sebaiknya dilakukan segera setelah bersih haid ttp jika tidak memungkinkan hari apapun silakan asalkan tidak pas lagi haid.
      Pasca laparoskopi tidak selalu harus disuntik tapros, semua tergantung situasi terutama usia wanita dan lamanya perkawinan yg telah dilakukan.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  41. siang dokter. sy rani d jogja. sy sangat tertarik dgn pembahasan dlm blog ini. sangat bermanfaat... sy jg mempunyai pengalaman kista dok. sy sdh 1 thn menikah,ingin segera pny keturunan. diawal pernikahan sy menjalani laparoskopi krn ada kista coklat kanan dan kiri 4 cm dan 5 cm. kemudian di suntik tapros 3 bln. saat ini sdh haid lancar tiap bln. yg ingin sy tanyakan:
    1. upaya apa yg hrs sy dan suami tempuh agar sy segera hamil
    2. apa benar penderita dgn riwayat kista pantang mengkonsumsi kecambah,telur,ayam,daging,cabe,Sawi putih
    terima kasih sebelumnya dokter....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yth....bu Rani di Jogja,
      1.Sebelumnya menjawab lebih lanjut, sy bertanya bagaimana kondisi saluran tuba falopii/saluran telur anda saat dilaparoskopi 1 tahun yll, apakah saluran tubanya ada pembuntuan atau saluran tubanya buntu ? apakah tubanya bebas ataukah ada perlengketan ? Karena saat laparoskopi selain mengambil kista yg penting lagi (t.u ibu2/wanita2 yg belum pernah hamil) adalah melihat kondisi saluran tuba falopiinya/saluran telornya.
      2. Jika saluran tuba falopinya bagus dan tidak buntu maka bisa dilakukan inseminasi selama 3-6 siklus haid tetapi jika sebaliknya saluran tuba folopiinya jelesk maka tidak ada pilihan lain harus ikut program bayi tabung untuk mendapat keturunan.
      3. Tidak ada pantangan makanan khusus bagi seorang yg mengalami endometriosis karena penyebab endometriosisnya sendiri belum diketahui secara pasti.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Hapus
  42. Met siang dok, saya v3. Umur 27 tahun, saya baru 9 bulan menukah pas kemarin saya, usg ke dokter ternyata saya punya kista kanan 2,7x3 cm, di kiri 2 cm. Dok, saya pengen tanya dok kira2 apa yang harus saya lakukan dok, sementara kista saya msh kecil, tapi harus di operasi laparoskopi? ada cara lain gak dok selain operasi... ? Saya agak takut....nnti berdampak klo mungkin saya hamil, sementara kami sudah siap pengen sx ada momongan dok, InsyAllah....jika Allah mengizinkan

    BalasHapus
  43. Siang juga mbak V3.....
    Sebaiknya harus dipastikan/dilihat lagi dgn USG transvagina apakah kista2 ibu tersebut (dari hasil USG vagina) berupa kista endometriosis ataukah hanya kista fungsional biasa. Jika mmg menunjukan hasilnya berupa kista endometriosis maka sebaiknya ibu dilakukan laparoskopi (jika ibu memang berkeinginan untuk punya momongan/anak) tetapi jika hasil USGnya hanya berupa kista fungsional biasa maka ibu tidak perlu laparoskopi cukup diobati saja agar kista fungsionalnya mengecil. Jika kistanya mengecil baru diecvaluasi lagi apa penyebabnya ibu kok belum hamil2 juga....apakah sperma suami sudah diperiksa ? klo belum ada baiknya sperma suami diperiksakan juga terlebih dahulu.
    Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

    BalasHapus
  44. Pagi dokter, saya Lusiana 28th. 4 bulan yg lalu saya habis laparoskopi oleh dr. Relly karena hamil diluar kandungan & dinyatakan terdapat infeksi menahun. 1 bulan kemudian saya kontrol di dokter "S" di kota saya (atas seijin dr) & disarankan untuk steril atau jika ingin hamil lagi harus HSG terlebih dahulu, karena saluran tuba saya tinggal 1.
    Menurut dr. Relly apa saya harus Melakukan HSG? & Setelah laparoskopi, sampai sekarang saya keputihan (kering seperti putih susu) apakah itu wajar? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Lusiana.....
      Klo memang anda ingin hamil lagi, maka saya setuju dilakukan HSG. Karena HSG merupakan salah satu cara untuk mengetahui keadaan tuba anda yg tinggal satu itu apakah buntu atau tidak ?
      Sedangkan jika tidak ingin hamil lagi, lebih baik anda pake metode KB lain drpd steril.
      Untuk keputihan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan laparoskopi yg dilakukan sebelumnya....keputihan salah satunya kemungkinan disebabkan oleh jamur, sedangkan orang yg sering terinfeksi jamur biasanya lebih banyak dihubungkan dgn kebiasan /higienitas wanita tersebut.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  45. Pagi dok, saya dya 24 thn..
    Ingin bertanya dok, saya didiagnosa endomtriosis dan telah diterapi hormonal obat endomtril slama 3 bln..
    Baru slesai awal bulan ini dan telah boleh dihentikan kata sp.og nya
    Namun, skrg saya menstruasi nya sdikit2 dan masi tetap nyeri dok, apakah ini normal?atau pngobatan saya gagal dok?krna trakhir d usg kata dokternya lesi nyq sudah nonaktif dan terapi hormonal sudah boleh dihentikan. Trimakasi dok sblumnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat pagi juga bu Dya...
      Apakah anda sudah menikah ? klo belum menikah menurut saya endometrilnya diteruskan aja hingga anda menikah...tetapi jika dgn endometril masih tetap sakit apalagi bertambah sakit/nyeri nya maka saran saya lebih baik anda menjalani laproskopi operatif (LO) untuk membersihkan endometriosis yang bersarang di dalam perut anda.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  46. selamat sore dokter,saya yusriani umur 28 th dan suami 33 tahun,saya dah menikah 7 tahun dan blum punya keturunan,saya dan suami dah suami dah konsultasi dgn dokter kandungan dan disarankan buat test sperma untul suami dan saya test kandungan gula dalam darah dan hsg,,hasil test sperma suami saya normal dan hasil test kandungan gula dlm darah bagus,kedua tiup palopia saya juga tidak tersumbat(bagus,hasil USG rahim juga bagus dok tapi masalahnya letak rahim saya terlalu menghadap kebelakang (hyperetro,,,,) dn saya tanya dgn dokter saya mengapa rahim saya bisa begitu ,dan dokter jawap itu adalah faktor keturunan dan itu bukan faktor penghambat untuk hamil.dan siklus haid saya tidak teratur dok,terkadang lambat 2 atau 3 hari dan pernah sampai 1 bulan,saya haid biasanya hari 1 dan 4 banyak dan hari ke 5 dah tidak pakai pembalut dan hari ke 7 dah bersih dan saya tidak pernah mengalami sakit sebelum atau ketika haid,hanya nyeri sedikit dibawah perut dan sakit pinggang sedikit dan tidak mengganggu aktivitas saya sehari- hari.
    pertanyaan saya dokter:
    1.apakah saya bisa hamil dgn rahim seperti itu dokter dan apakah rahim seperti itu dapat dibetulkan?
    2. apakah rahim menghadap kebelakang mempengaruhi silklus haid saya?
    3.apakah posisi ketika bersama dgn suami juga mempengaruhi untuk hamil dok,dan saya pernah baca harus dengan posisi doggy syle,apakah itu benar dok? berat badan saya 60 kg dan tinggi 160 cm.
    saya berharap dokter mau menjawap pertanyaan saya ini,dan saya ucapkan banyak terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Yusriani....
      1. Posisi rahim kebawah atau ke atas, selama di rahim tidak ada miom atau tumor lainnya maka tidak mengganggu kesuburan. Jadi tidak perlu dibetulkan/dikoreksi apalagi dioperasi untuk membuat posisi rahim ke atas/antefleksi.
      2. Posisi rahim yg menghadap ke belakang juga tidak mempengaruhi siklus haid anda. Tidak ada hubungannya sama sekali posisi rahim dengan siklus haid seorang wanita.
      3. Selama sperma suami anda normal, maka posisi saat melakukan hubungan senggama tidak berpengaruh banyak terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
      Bisa saja selama haid anda tidak teratur karena tidak terjadi ovulasi (tidak tjd pematangan sel telur) sehingga haid anda sering mundur. Jika sel telur anda tidak tjd pematangan setiap bulannya maka ini akan mengganggu kesuburan dan mengganggu siklus haid anda.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  47. Salam kenal dokter saya Ayu...
    Saya menikah sudah hampir 1tahun,,,
    Waktu haid saya merasakan nyeri yg hebat sekali dan saya sama suami pergi k dokter sp.og dah hasilnya ada endometriosisnya...selama 2bulan saya terapi obat hormonal...lalu lanjut untuk program hamil menggunakan obat sampai 2x program gagal...
    Lalu dokter saya menganjurkan untuk tes sperma dan di lakukan inseminasi,,,
    Tapi saya takut untuk inseminasi kan ada kemungkinan gagal dan biaya yg tidak sedikit...
    Yg saya tanyakan apakah penderita endometriosis bisa hamil dengan cara alami dokter?
    Dan saya mnta saran untuk langkah saya selanjutnya untuk mempunyai momongan,,,
    Terimakasih dokter...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga bu Ayu...
      Jika akan melakukan proses inseminasi, selain diperiksa sperma suami anda maka keadaan saluran tuba bu Ayu juga harus diperiksa, untuk memastikan apakah saluran tuba anda mengalami pembuntuan atau tidak. Jika saluran tuba anda buntu ( apalagi buntu kanan dan kiri dari saluran tubanya ) maka tidak bisa melakukan program inseminasi, solusinya harus melakukan program bayi tabung.
      Untuk mengetahui saluran tuba anda buntu atau tidak sebaikan anda dilakukan pemeriksaan HSG atau Laparoskopi karena jk hanya pemeriksaan USG biasa tidak bisa mendeteksi adanya kebuntuan saluran tuba anda.
      Jika saluran tuba anda baik, tidak buntu dan tidak adaa perlengketan maka (meskipun anda menderita endometriosis) masih bisa hamil secara normal.
      Jadi saran saya lakukan pemeriksaan HSG atau lebih baik lagi dengan laparoskopi untuk mengevaluasi saluran tuba anda.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
    2. Terimakasih dokter...tapi knpa dokter saya tidak menyarankan uintuk d lakukan hsg??
      Langsung inseminasi...
      Saya sebenernya pengen langsung ketemu dokter tapi saya d Malang dan waktu yg tidak memungkinkan,,,,

      Hapus
  48. dokter, saya mau bertanya lebih efektif mana GnRH agonis vs oral kotrasepsi untuk kasus endometriosis post unilateral salpingo-oophorectomy sebagai lanjutan terapi hormonal. saya fitria, ibu satu anak usia 28 tahun. karena dokter SpOG yang menangani saya memberikan pilihan tersebut, saya masih bingung terkait efektifitas dan efek sampingnya. disamping selisih harga yang cukup jauh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Fitria....
      GnRHagonis memang sangat efektif untuk menekan endometriosis daripada pil oral kontrasepsi, sehingga obat GnRHagonis harganya jauh lebih mahal dibanding oral kontrasepsi. Namun begitu efek sampingnya GnRHagonis (menyebabkan sindroma menopause) lebih terasa dibandingkan oral kontrasepsi makanya pemberian GnRHagonis maksimum hanya diberikan selama 6 bulan saja dan boleh diulangi lagi 2 tahun setelah injeksi GnRH terakhir karena jika diberikan lebih dari 6 bulan efeknya GnRH dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
      Demikian yg dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  49. Assalamu’alaikum..
    Dokter, saya Lina 38 tahun, suami juga 38 tahun.
    kami senang sekali membaca blog ini dan ingin sekali berkonsultasi dengan dokter.
    Kami menikah 12,5 tahun namun belum punya momongan. Kami domisili di Kendari (Sulawesi Tenggara). Tahun 2009 (di Jakarta) saya HSG dengan hasil kedua tuba non paten, lalu saya di Hydro dan diatermi. Menurut dokter sudah terbuka dan diberi obat penyubur untuk promil secara normal. Tapi sampai thn 2011 promil kami belum membuahkan hasil. Lalu Oktober 2011 kami ke dokter yg berbeda di Makassar. Dokter mengambil tindakan Laparascopy untuk membuka saluran/tuba. Hasil operasi ini tuba kanan paten tapi tuba kiri masih mampet. Dokter lalu memberi obat untuk promil normal lagi. Setelah 3 bulan promil belum juga berhasil saya minta insem atau batab. Tapi dokter tidak mengabulkan, dan promil normal dilanjutkan sampai Desember 2012.
    Mei 3013 kami ke RS Siloam Surabaya untuk BT. Long Protocol, Juni baru mulai program. OPU 10 telur, yang berkembang jadi embrio 4, dan ET 4 embrio. Sayangnya BT ini gagal dimana embrio tidak menempel. Lalu kami disarankan break dan usaha secara normal 3 bulan (karena sy rahim oke dan 1 tuba paten, suami normal).
    Desember 2013 kami kembali ke Siloam untuk BT ke-2. Kali ini short protocol. OPU 7 telur dan menjadi embrio 4, ET juga 4 embrio. Namun tanggal 28 Desember 2013 kemaren dinyatakan gagal lagi. Ketika kami Tanya kenapa, dokter mengatakan tidak mengetahui secara pasti, karena rahim saya bagus (bersih dari berbagai penyakit), embrio oke (grade excellent, pembelahan cepat).
    Pertanyaan kami:
    1) Apakah penyebab embrio tidak menempel di rahim?
    2) Apakah ada hubungan antara tdk menempel embrio dengan tindakan medis sebelumnya (LO, Hydro dll)
    3) Jadwal Dokter dimana saja? kami ingin datang bekonsultasi.
    Terima kasih, pak dokter…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam Wr.Wb....
      Penjelasan panjang lebar sudah saya jelaskan waktu ibu Lina dan Suami datang ke tempat praktek saya di Graha Amerta. Saya rasa tidak perlu saya ulangi lagi di blog ini. Tks

      Hapus
  50. siang dokter
    sya,32 thun dan sdh menikah hampir 9thun,sebelumnya saya sdh pernah hamil 2 kali pada taun 2005 dan 2006,tapi selalu keguguran...pada kehamilan pertama thn 2005, terlihat kista ovari kiri dan kanan dgn uku 2-4cm.
    singkat cerita,sampai tahun 2014 ini setelah keguguran di tahun 2006,saya belum hamil lagi....terakhir periksa,kista di kanan membesar kurleb 9 cm dan kiri msh 5 cm
    pertanyaan saya
    1. apabila operasi,apakah harus diangkat kista beserta indung telurnya?
    2. apakah dengan kista sebesar itu,memungkinkan untuk bedah laparoskopi???
    3. berapa biaya laparoskopinya????
    4. Dokter praktek di RS Darmo hari dan jam brp mengingat,kami dari luar kota
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat siang juga ibu yg sudah menikah hampir 9th...(maaf tidak ada nama ibu)
      1. Dengan operasi laparoskopi kita akan lebih jelas dan mudah membedakan mana bagian kistanya dan mana bagian indung telur yg masih sehat, sehingga saat operasi laparoskopi yg kita ambil hanya kistanya saja jd tidak kita angkat bersama indung telur yg masih sehat.
      2. Kista ukuran 9cm & 5 cm tersebut, insyallah bisa kita lakukan dgn operasi laparoskopi.
      3. Biayanya skrg berikisar antara 18-20jutaan
      4. Saya praktek di RS Darmo setiap hari Selasa, Kamis (jam 16-18.00) dan Sabtu (jam 9-11.00)
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  51. Dear dr. Relly
    Istri saya bernama meliwati usia 29thn. Riwayat haid tidak teratur semenjak gadis namun jarang yang sampai 3 bln, rata2 hanya 2bln. 3bln yang lalu istri saya dilaparoskopi karena perlekatan dan penyumbatan pada kedua saluran rahim dan operasi berhasil (pada video terlihat cairan biru yg berhasil keluar pada saluran kanan dan kiri). Sampai saat ini sudah 3bln tidak menstruasi dan belum ada tandanya. Pertanyaan: apakah laparoskopi menyebabkan haid menjadi lama? Apakah boleh minum obat supaya cepat datang bulan. Mohon pencerahannya. Terima kasih. Tommy(35)-semarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear pak Tommy di Semarang……
      Ada kemungkinan siklus haid isteri anda yg tidak teratur, sering telat hingga 2-3 bulan BUKAN karena tidakan laparoskopi harus dicari penyebab lainnya hingga siklus isteri anda sering telat. Untuk mencari penyebabnya diperlukan pemeriksaan USG vagina apakah ada gambaran PCO dan selain itu juga perlu dilakukan pemeriksaan hormon isteri anda. Jika adanya obesitas pada seorang wanita juga mempengaruhi siklus haid seorang wanita. Oleh karena coba kasus isteri anda yg sering telat ini dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter kandungan yg selama ini anda kunjungi.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  52. Assalaa'mualaikum, dok...

    Nama saya sari...2 bulan yg lalu sy operasi laparoskopi krn adanya kista endometriosis...saat ini sy sedang melakukan suntik endrolin yang ke-2...haid setelah suntik endrolin yg pertama yaitu pada tgl 5 des'13...
    Yang mau sy tanyakan:
    Mengapa saya masih mengalami haid yah, dok di suntikan endrolin yg kedua (tgl 13 jan'14) ?...apakah hal tersebut wajar atau obat tidak berfugsi maksimal?...darah haid setelah suntikan ke-2 ini byknya normal, sama seperti setelah suntikan endrolin yg pertama.

    Terima kasih yaa, dok...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Sari....
      Seyogyanya jika disuntik GnRhagonis depot (yg anda pake merk En**L*n) haid akan terjadi 10-14 hari setelah suntikan pertama, selanjutnya tidak terjadi haid lagi. Tetapi jika masih haid setelah suntikan yg ke2 berarti obatnya kurang maksimal menekan hormon anda agar endometriosisnya tidak kambuh.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks. Semoga bermanfaat

      Hapus
  53. Selamat siang dok,

    Nama saya Nura, usia 23 thn, belum menikah. Saya memiliki kista 6,8 cm. Dokter Sp.Og mengatakan bahwa kista saya termasuk kista endometriosis dan tidak berbahaya, tidak masalah dengan kehamilan saya nantinya. Saya LO tgl 27/01 kemarin dan diketahui bahwa kista tersebut adalah kista coklat. Setelah 1 minggu pasca LO, dokter Sp.Og bilang saya harus segera menikah. Saya membaca beberapa blog, kista endometriosis dapat mengakibatkan ketidaksuburan, namun ada blog lain lagi menginformasikan sebaliknya. Saya membaca ulasan d blog ini, bahwa kista endometriosis dapat dihentikan jika terjadi kehamilan.
    Yang ingin saya tanyakan Pak Dokter:
    1) Benarkah kista endometriosis membahayakan kesuburan?
    2) Apa efek setelah LO terhadap sel produksi?
    3) Komentar Dokter Sp.Og untuk segera menikah?
    4) Apakah masih ada kemungkinan muncul lagi kista tersebut setelah LO?
    Mohon informasinya dokter. Terima Kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak Nura…..
      1) Kista endometriosis memang dapat mengganggu kesuburan, sekitar 50-60% wanita dengan endometriosis mengalami gangguan kesuburan. Oleh karena itu supaya tidak bertambah parah gangguan kesuburan maka penanganan sedini mungkin dengan baik akan mengurangi gangguan kesuburan tersebut.
      2) Salah satu mekanisme mengapa endometriosis mengganggu kesuburan wanita adalah adanya kerusakan sel telur akibat pertumbuhan kista endometriosis. Oleh karena itu jika tidak dilakukan operasi apapun (baik laparoskopi/lapartomi), sel telur wanita tsb akan dirusak oleh endometriosis. Tetapi jika endometriosis ini ditangani dengan baik dan lebih dini maka kerusakan sel telur ini dapat dihambat dan dapat mengurangi gangguan kesuburan wanita tersebut. Tindakan operasi kista endometriosis dgn LO adalah untuk menghambat kerusakan sel telur oleh endometriosis. Dibandingkan Laparotomi, maka LO dampak kerusakan sel telur lebih sedikit dibandingkan dgn Lapartomi. Oleh karena itu pada kista endometriosis lebih dianjurkan dgn LO drpd laparotomi untuk mengambil kista endometriosis agar kerusakan sel telurnya tidak menjadi lebih parah.
      3) Salah satu pengobatan endometriosis adalah kehamilan krn adanya hormon progesteron yg tinggi selama kehamilan akan mengambat/menyembuhkan sementara endometriosis. Selesai hamil, bisa tumbuh lagi endometriosisnya. Oleh karena itu selesai hamil, endometriosis harus tetap diobati dan dipantau secara berkala. Namun untuk bisa hamil pada wanita yg mengalami endometriosis bukanlah perkara yang mudah karena endometriosis dpt mengganggu kesuburan.
      4) Endometriosis adalah penyakit 'KRONIS-PROGRESIF' artinya termasuk penyakit kronis dan tambah lama bertambah parah penyakitnya jika tidak diobati/dikontrol dengan baik. Penyakit ini akan 'sembuh' jika wanita tersebut menopause.
      Shg seblum tjd menopause maka endometriosis ini bisa saja kambuh lagi.
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  54. assalamualaikum.wr.wb
    selamat malam dr.rully.. saya dita, usia 26 sudah memiliki 1 anak usia 2tahun 5bulan. ada kista endometriosis kiri 5cm, kanan 4cm. saya disarankan suntik tapros 3x atau minum azol selama 2bulan atau laparoskopi kemudian suntik tapros 4x

    yang ingin saya tanyakan :
    1. sebaiknya saya ambil pilihan yang mana dok?
    2. tapros 1bulan 1x dengan minum azol lebih bagus mana dok?
    3. berat badan saya 58 berapa ml ya dok jika akan suntik tapros setiap suntiknya?

    terimakasih banyak kesediaan dokter membalasnya.
    wasallamualaiku.wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb….bu Dita.
      1. Klo saran saya, maka saya menyarankan ibu untuk dilakukan laparoskopi untuk mengambil kista endometriosis kemudian diberikan suntikan tapros bisa 3-6 bulan pasca operasi.
      2. Untuk terapi endometriosis saat ini di konsensus dunia ttg endometriosis lebih disarankan penggunaan GnRHagonis (Tapros) daripada penggunaan Danazol (Azol) karena efek samping Danazol lebih berpengaruh negatif thd seorang wanita dibandingkan GnRH agonis (Tapros)
      3. Jika berat badan ibu 58kg maka sebaiknya dosis obat Taprosnya adalah 3,75mg setiap kali suntik/setiap bulannya
      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  55. Selamat pagi dokter Relly.
    istri saya, 31 tahun, nyeri dikala haid. Memang punya riwayat disminor, tapi nyeri ini ditempat lain, seperti diatas rahim, karena ketika haid itu mengeras dan sakit. Kita sudah punya anak 1 dan dulu SC. Ketika periksa ke dokter A, dibilang endometriosis, tapi dokternya jg bingung, kok teraba. diobati selama 4 bulan tp tdk banyak perubahan. kita periksa ke dokter B, katanya juga endometriosis, tp dokternya sama jg bngung, kok teraba. memang posisinya dibawah pusar. Dan itupun mengeras dan sakit jika haid saja. Dokter B bertanya, diobati atau program hamil, kita bilang program hamil, makanya dikasih obat penyubur. Tp selama 5 bulan ini belum berhasil. Yang saya tanyakan :
    1. Apakah itu memang endometriosis?
    2. Apakah bisa menghilangkan nyeri tadi sekaligus kita program kehamilan?
    3. Apa perlu dilakukan laparaskopi? jika dilakukan laparaskopi, apa msh batas aman, karena dulu sdh pernah SC?

    Terima kasih atas jawaban dokter. Semoga kami bisa lebih mantap untuk langkah2 pengobatan selanjutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear P Prasetyo….
      1.Endometriosis itu bentuknya sangat bervariasi, mulai dari hanya bintik-bintik/bercak2 hitam di dinding perut hingga endometriosis yg berbentuk kista (namanya kista endometriosis/kista coklat). Lihat gambar atlas endometriosis di atas. Jika endometriosis nya berbentuk kista maka bisa dideteksi dengan USG tetapi jika endometriosisnya berbentuk bercak2 saja dan adanya perleketan tidak bisa dideteksi dengan USG tetapi harus dengan lapaaroskopi untuk mendeteksi endometriosis tersebut.
      2. Memang endometriosis 60-70-% menyebabkan nyeri pada wanita yg mengidap penyakit tsb. Nyerinya bisa saat haid (dismenore) ataupun nyeri di luar haid bahkan jk haid bisa saja menyebabkan nyeri saat BAB atau BAK. Agar dapat menghilangkan/mengurangi nyeri kr endometriosis sebaiknya dilakukan laparoskopi, dgn laparoskopi ini juga dapat mengetahui keadaan alat kandungan isteri anda karena dgn laparoskopi dapat dideteksi adanya gangguan kesuburan pada seorang wanita. Jadi jika anda berdua (bersama isteri anda) ingin program hamil dan ingin mengurangi/menghilangkan nyerinya sebaiknya dilakukan laparoskopi.
      3. Oleh karena pada kasus isteri anda, maka saya sangat merekomendasikan untuk dilakukan laparoskopi pada isteri anda. Tindakan laparoskopi tersebut sangat tergantung keahlian dan pengalaman dokter yang mengerjakan laparoskopi, meskipun laparoskopi dilakukan pada wanita yang sudah pernah SC tetapi jk dilakukan oleh ahlinya, insyallah, bukan menjadi halangan untuk dilakukan laparoskopi pada wanita bekas SC atau yang pernah laparotomi sekalipun.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  56. Assalamualaikum, dokter Relly
    ini yekti,yg dulu pernah laparoskopi.
    maaf, Dokter.
    Menstruasi setelah tapros biasanya berapa bulan?
    kan saya sudah tapros sejak bulan September,terus terapi 6 bulan.jadi jadwalnya Maret sudah selesai.tapi,sampai bulan ini saya belum menstruasi.apakah ini masih dikatakan normal,dok?
    atau perlu periksa lagi?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb.

      Apa kabar mbak Yekti….??? Lama nggak kontrol ya.
      Jangan khawatir, mmg setelah suntik Tapros anda tidak langsung haid…..rata2 haid akan terjadi 3-4 bulan setelah suntikan terakhir diberikan.
      Jadi jika saat ini anda masih belum haid (krn jadwal terakhir suntiknya bulan Maret yll) maka itu normal-normal saja. Sebaiknya tunggu aja dulu 2-3 bulan kedepan haid atau tidak.
      JIka > 3bulan yad and tidak haid2, silakan kontrol/check up ulang.

      Tks

      Hapus
  57. Aslkm Dok...saya hanafi umur saya 28 thn sudah tiga tahun saya menikah tapi belum dikarunia momongan sudah pernah tiup rahin 1x, sudah pernah berkali-kali terapi kehamilan obat hormon, dan pernah insem 1x. tetapi belum berhasil, pernah tes analisa sperma dok hasilnya Mikroskopik
    Pergerakan :
    Progresif 15 %
    Non Progresif 30 %
    Immotile 55 %
    Spermatozoa : 250-300 /lp
    Leukosit 1-3 /lp
    Aglutinasi negatif
    Morfologi
    Normal : 59 %
    Kelainanan kepala
    Piri 28 %
    Lepto 9 %
    Terato 2 %
    Mikro 1 %
    Makro 1%
    Kesimpulan
    Konsentrasi 63
    Motilitas 15
    Morfologi normal 59
    Jumlah total 189
    Kesan Asthenozoospermia
    kemuadian saya juga pernah HSG hasilnya Hasil X-ray photo
    HSG (FCR)
    Kontras omnipaque 300,10 cc
    Inspeculo : setelah dibersihkan keluar darah haid bercampur lender kental menutup potio uteri
    Cavum uteri : besar wajar, RETROFLEKSI, SINISTRO POSITIO RINGAN, tidak ada filling defect/pendesakan
    Kedua tuba fallopii terisi kontras dengan baik dan ada spillage ke cavum peritoneal.
    bagaimana ya dok?? apa yang harus saya lakukan dok???apakah kami ada permasalahan kesuburan atau kelaianan ya dok????makasih atas waktu dan perhatiannya makasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Hanafi,

      Saran saya untuk selanjutnya anda dilakukan pemeriksaan Laparoskopi untuk mengetahui keadaaan keadaaan organ reproduksi bagian dalam (di dalam perut anda) seperti saluran tuba dan indung telurnya. Dengan laparoskopi akan dapat terlihat apakah ada perlengketan atau tidak di daerah saluran tuba anda, juga apakah ada endometriosis atau tidak pada daerah organ reproduksi anda karena kedua keadaan ini (perlengketan & endometriosis) sangat berpengaruh pada kesuburan anda….sedangkan pemeriksaan USG/HSG tidak dapat mendeteksi adanya perlengketan dan endometriosis yang mungkin terdapat pada diri anda.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  58. Assalamualaikum dok.. saya yuliana umur saya 26thn. Saya bru menikah bln agustus 2014 dan saya dan suami sudah sangat ingin memiliki momongan. Lalu saya memeriksakan diri ke dokter Roby yg ada di salatiga. Hasil usg menyatakan kalau sel telur kiri kecil dan sel telur kanan besar2 dan terlihat ada PCO. Kmudian saya dberikan obat diabetes inlacin.
    Yang mau saya tnyakan
    1. Apakah dengan inlacin saja bisa menyembuhkan PCO?
    2.bagaimana kalau saya melakukan operasi drilling untuk mendapatkan hasil yg lebih cepat karna dgn obat saja kami harus menunggu ktidakpasrian dari hasil obat itu
    3.kira2 biaya operasi drill PCO itu brp dok?
    Terima kasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummussalam wr.wb

      Dear mbak Yuliana yang baru menikah…

      1. Memang salah satu obat PCO adalah Inlacin namun obat tersebut bukan utk menyembuhkan PCO tetapi obat tersebut supaya sel telur anda bisa besar atau matur atau 'matang'. PCO sendiri adalah penyakit kronis dan tidak ada kata sembuh karena PCO ini merupakan suatu sindroma yang jangka panjang bisa terjadi Sindroma Metabolik (adanya Hipertensi dan Diabetes Melitus) pada orang yang menderita PCO sehingga pengobatan PCO itu sendiri sangat tergantung tujuan orang tsb diobati, tergantung timing/waktu pengobatan tsb contohnya jika orang PCO sudah punya anak maka pengobatan PCO adalah mencegah agar tidak terjadi sindroma metabolik di masa yad

      2.Operasi drilling pada PCO saat ini tidak dianjurkan pada semua penderita PCO tetapi tindakan tsb dilakukan lebih selektif karena efek samping drilling itu sendiri bisa merusak sel2 telur yg sehat jika drillingnya dilakukan secara tidak hati-hati…nah jika sel2 telurnya rusak maka orang tsb akan lebih susah lagi untuk bisa punya anak.
      Drilling dilakukan jika terapi obat2an penyubur sudah tidak respon lagi thd penderita PCO atau jika pemeriksaan hormon LH (darah) > 8mIU/ml

      3. Biaya operasi drilling dng laparoskopi (Laparoscopic Ovarian Drilling /LOD) sangat bervariasi tergantung pada masing2 RS.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  59. Assalamualaikum dok
    Saya Hana, usia 30th. Saya sudah menikah selama 2th,3bln. Pada usia pernikahan 2th saya konsultasi ke dr spog untuk program hamil. Pada pemeriksaan awal sel telur saya tidak berkembang dan suspect pco. Kemudian sebelum dilakukan terapi obat2an saya melakukan HSG terlebih dahulu dan suami tes sperma. Hasil hsg kedua tuba saya paten. Hasil SA suami ternyata astenotherato dan kemudian diberi obat. Pada pemeriksaan selanjutnya saya diberi obat profertil dan proginova, setelah dicek pada hari ke 9 ternyata sel telur saya berkembang tetapi belum maksimal, kemudian dosisnya di tambah. Kemudian pada hari ke 13 diperiksa lagi hasilnya sel telu saya sudah berkembang maksimal. O iya, hasil SA suami juga menunjukan kalo percentase sperma yang bagus sudah naik signifikan walopun masih astenothterato. Kemudian ketika akan dilakukan vagina douch baru ketauan ternyata saya ada polip sebesar 2cm di mulut rahim. Yang jadi pertanyaan saya :
    1. Kenapa keberadaan polip tersebut tidak terdeteksi sebelumnya dengan usg trans v atau pun HSG? Apa pengaruh dari obat2 penyubur sehingga polipnya muncul?
    2. 2 minggu lagi saya akan dilakukan operasi pengangkatan polip tersebut, apakah menurut dokter mungkinkah polip itu yang menjadi salah satu penyebab infertilitas dan apakah ada efek sampingnya setelah dilakukan pengangkatan?
    3. Saat ini saya selalu menguarkan flek coklat dan bercak darah di luar siklus haid dan setiap selesai berhubungan dengan suami, dokter bilang itu karena adanya polip tersebut, tapi kenapa kemaren sebelum nya tidak ya dok? Mungkinkah polipnya memang baru muncul?
    4. Ada rekomendasi ga dok, dokter Kfer yang bagus di Bandung?
    Terimakasih ya dokter, semoga pertanyaan saya dijawab dan maaf sebelumnya jika banyak pertanyaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Hana di tempat,

      1. jika polipnya kecil dan berada di mulut rahim maka akan sulit terdeteksi dengan USG / HSG kecuali dengan pemeriksaan inspekulo yaitu pemeriksaan dgn melihat langsung dengan mata kepala dokternya dengan menggunakan alat speklum (alat yang dimasukan ke vagina spt pemeriksaan pap smear). Jadi pemeriksaan adanya polip dimulut rahim atau tidak sangat mudah dan sangat sederhana sekali.

      2. Polip di mulut rahim bisa saja mengganggu fungsi reproduksi anda oleh karena itu jika ditemukan polip di mulut rahim pada orang2 yang belum punya anak sebaiknya diambil/diangkat polip tsb.

      3. Bisa saja polip menyebabkan flek2 coklat dan bercak darah di luar haid atau setelah selesai berhubungan senggama. Jika dulu2 tidak pernah adanya keluhan flek/bercak darah spt ini ada kemungkinan polipnya baru muncul

      4. Dokter KFER di Bandung lumayan banyak, ada: dr. Tanto Banyuaji, dr.Hanoum, dr.Wiryawan, dr.Tono Djuantono, Prof.Duddy anda bisa kontak klinik Aster di RS.Hasan Sadikin Bandung.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  60. Assalamualaikum Dok,
    Sy Nia umur 40 th tinggal di Bekasi dengan 2 anak didiagnosis endometriosis global,kista ovarium dan adenomiosis. pertanyaan kami:
    1.Utk pemeriksaan lebih lanjut saya konsul ke dr spog sub spesialis apa?
    2. Jika pusar nyeri menonjol besar apakah bisa dilakukan operasi laparoskopi?
    3. Jika kedua ovarium dan rahim diangkat apakah berpengaruh bagi kesehatan tubuh saya selanjutnya?
    Mohon sarannya Dok, atas bantuannya diucapkan terima kasih

    BalasHapus
  61. Assalamualaikum Dok,
    Sy Nia umur 40 tahun dengan 2 anak, didiagnosis endometriosis global, kista ovarium dan adenomiosis.
    sebelumnya th 2001 sy pernah LO dg hasil PA kista endometriosis.pertanyaan saya :
    1.Untuk pemeriksaan lebih lanjut sy harus konsul ke dr spog sub spesialis apa?
    2. Jika pusar nyeri menonjol keluar apakah bisa dilakukan operasi laparoskopi?
    3. Seandainya angkat rahim dan 2 ovarium apa pengaruhnya bagi kesehatan tubuh saya selanjutnya?
    Mohon sarannya Dok, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummussalam wr.wb…bu Nia di Bekasi,

      Pengobatan definitif/utama pada endometriosis apalagi spt yg ibu alami (global endometriosis) adalah dengan melakukan angkat rahim total dan angkat kedua indung telurnya sehingga tidak kambuh lagi endometriosisnya dan tentunya tidak nyeri haid lagi. Memang ada dampaknya jika kedua indung telurnya diangkat yaitu risiko terjadinya osteoporosis akan meningkat, kulit jadi kering, lendir vagina juga kering tetapi hal2 tersebut dapat diatasi dengan olah raga yang teratur dan mengkonsumsi obat2 terapi sulih hormon dalam waktu 6-12 bulan pasca operasi.

      Jika ibu berkeinginan tindakan angkat kandungan+indung telur secara laparoskopi maka ibu harus datang ke dokter yang ahli laparoskopi karena tidak semua dokter subspesialis KFER bisa mengerjakan angkat kandungan dengan laparoskopi.

      Tidak masalah jika di daerah pusar ibu ada tonjolan utk dilakukan laparoskopi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  62. Assalamualaikum dok
    Saya bunga usia 31 tahun.
    Saya sedang hamil dengan usia kandungan 7 bulan. Saya memiliki kista endometriosis sebesar 8 cm.
    Saya konsultasi di dua dokter kandungan.
    Dokter yg pertama menyarankan agar saya lahiran dengan operasi secar lalu skalian diangkat kistanya. Sedangkan dokter yg ke dua menyarankan saya lahir normal lalu setelah itu dilakukan laparoskopi untuk pengangkatan kistanya.
    Yang saya mau tanyakan, jalan lahiran mana yg sebaiknya saya ambil? Apakah secar atau normal lalu LO.
    Mana yang lebih baik ya dok?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Bunga….yg sedang hamil

      Selamat, alhmadulillah, meskipun anda menderita kista endometriosis yg besar….anda masih bisa hamil.
      Saran saya, jika memang pada saat persalinan memungkinkan untuk hamil normal maka lebih hamil normal dulu, kemudian setelah 3-6 bulan baru dievaluasi. Jika kista endometriosisnya masih ada maka dilakukan laparoskopi untuk mengangkat kista endometriosisnya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  63. assalamualaikum..salam kenal dr.Relly..sy santi dwi dr purwokerto..usia 36 thn, blm menikah..setahun lalu, sy mengalami kondisi yg tdk spt biasanya saat haid..nyeri yg tak tertahankan..saat diagnosa awal, dokter sy bilang, ada kista di rahim sy..2 bln kmdn, sy periksa di dokter lain, ternyata ada pembesaran rahim..demikian, seterusnya tiap sebulan sekali sy cek up untuk mengetahui perkembangan kista dan pembesaram rahim saya..setiap bln berlalu, rasa sakit saat haid bertambah parah, haid sy bertambah bny dan jmh hari haidnya jg bertambah lama, dr hanya 6 hari mjd 2 minggu. sejak bulan mei 2014 hingga september 2014 bahkan haid sy tdk berhenti dan sakit sepanjang hr hingga sy bedrest...bbrp obat hormon diberikan oleh dokter u/ sy konsumsi spt visanne, norelut, danocrine,dll..tp nyatanya tdk bny perubahan yg terjadi..krn sdh tdk tahan dgn pendarahan terus menerus yg menyebabkan sy slalu drop, bedrest, dan tdk dpt beraktivitas, maka tgl 3 sept lalu sy melakukan laparotomi (operasi besar)..hasilnya, ada kista coklat dan endometriosis yg kronik di kedua indung telur saya dan diseluruh permukaan rahim serta di kandung kemih.. dokter menyarankan rahim sy diangkat namun sy tdk mau, shg laparotomi meninggalkan adenomiosis di dlm rahim sy.. yg sy kuatir, 3 hr pasca operasi, sy mengalami pendarahan lagi hingga saat ini, bahkan sudah 6 hari ini , pendarahan msh sangat bny, spt kondisi sblm sy operasi...yg berkurang adalah rasa sakit saja...dulu sy slalu gunakan ketoprofen 100 mg jk sakit krn pendarahan..pasca operasi ini, msh ada nyeri, tp dgn asam mafenamat, nyerinya sdh reda..lalu, dokter sy bilang bhw stlah 3 minggu pasca operasi, sy msh hrs terapi hormon dgn tapros ato visanne untuk mengobati adenomiosis sy...apa terapi ini akan efektif untuk adenomiosis sy ini dok? apa yg sebaiknya sy tempuh untuk menghilangkan adenomiosis ini ? sbg tambahan info, rahim sy membesar 2 kali ukuran rahim normal,...terimakasih, mohon penjelasan...wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam mbak Santi di purwokerto…

      Penyakit adenomiosis & endometriosis adalah penyakit yang asalnya hampir sama. Adenomiosis adalah endometriosis yang ada di dalam dinding rahim yg disebut pula dengan endometriosis interna. Sedangkan endometriosis di ovarium shg terbentuk kista endometriosis, disebut pula dengan endometriosis eksterna.
      Penyakit endometriosis adalah penyakit kronis & progresif. Kronis artinya menahun, jadi penyakit ini adalah penyakit jangka panjang sehingga perlu pengobatan jangka panjang. Progresif artinya penyakit ini bisa bertambah parah jika tidak diobati/ditangani dengan baik.
      Injeksi tapros/visanne digunakan untuk mengurani nyerinya dan mengurangi kekambuhan penyakit ini.
      Selama masih ada rahimnya dan selama anda masih belum menopause maka selama itu penyakitnya akan bisa muncul lagi. Penyakit ini akan sembuh total jika rahim & kedua indung telurnya diangkat.
      Jadi injeksi Tapros/obat minum Visanne sebenarnya hanya sementara, jika obatnya distop maka akan mudah kambuh lagi penyakitnya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  64. Yth,Dr.Relly,
    Nama sy Titi 40 th penderita adenomiosis,hernia umbilikus,usus buntu,kista ovarium dan perlekatan kandungan dlm waktu yg bersamaan.Dengan kondisi spt tersebut operasi apa yg hrs sy pilih laparoskopi atau laparotomi untuk mengatasi semua penyakit dlm 1 tindakan Dok? mohon sarannya ,Trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Titi,

      Jika ibu sudah tidak ingin punya anak atau tidak ingin ikut program hamil, maka penyakit adenomiosis sebaiknya dilakukan pengangkatan rahim dan kedua indung telurnya guna tidak kambuh lagi endometriosis.
      Jika adenomiosis, repair umbilikus, ususbuntu, kista ovarium dan perlekatan maka operasi penyakt2 tersebut dapat dilakukan bersamaan/satu tahap dengan operasi laparoskopi. Oleh karenanya sarannya lebih baik dilakukan laparoskopi semuanya baik angkat adenomiosis/angkat kandungan, usus buntu, kista ovarium dll daripada dilakukan laparotomi

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  65. Hai dok,
    saya Ita 33 tahun sudah menikah hampir 6 tahun, penderita endometriosis dan belum pernah hamil.

    tahun 2012 operasi kista kanan 5cm di siloam kebon jeruk jakarta, hasil PA kista corpus hemoragic. Amh pasca op pertama 3,8

    tahun 2013 kista tumbuh lagi kali ini di dua indung telur, kanan 4cm dan kiri 3 dan 2,5cm karena saya tidak mau di 'belek' lagi akhirnya laparoskopi di rs bunda jakarta, hasil PA kanan sereus, kiri kista coklat dan perlengketan panggul, endometriosis stad 4, tuba paten bilateral.

    oh ya sebelum LO saya cek MRI dulu, dan tampak lesi endometriosis interna (adenomyosis?) tapi sewaktu LO dilakukan tindakan histereskopi juga, dan tidak ada disebut2 soal adenomyosis. Amh pasca op kedua 3,2

    Setelah LO saya tidak di tapros tapi langsung program hamil dengan cara inseminasi (suami saya astheno). setelah gagal 2x insem, tahun ini kami melakukan IVF short protocol+icsi.

    April-mei fresh cycle, waktu stimulasi telur tumbuh kista lagi..:( tapi dokter yg menangani bilang tidak apa akan ikut disedot saat opu. Dari 12 telur, 2 immatur jadi10 di icsi, fert 7 yang membelah 6 (4 good, 2 moderate)
    2 embrio di transfer, 4 dibekukan. hasil cek beta negative.
    September ini thaw, natural frozen embrio transfer, awal cek H2 haid masih tetep ada 2 kista diindung telur kiri ukuran masing2 2cm, dokter bilang tidak apa, pantau yg kanan aja kebetulan dikanan juga tampak 2-3folikel antral, dan memang ternyata berkembang 1 folikel alami yg ukuran via usg sesuai dengan lab darah estradiol dan LH. dari 4 embrio beku, hanya dua yg layak transfer 100% dan 90%, yang lain tidak survive. hasil nya negative lagi :( embrio sama sekali tidak nempel.
    Saya mungkin rencana tahun depan baru mulai program lagi, tapi bingung ya dok, mesti gimana lagi... terima kasih banyak dok, maaf kalo kepanjangan.
    Ita- jakarta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Ita,

      Memang penyakit Endometriosis yang membikin momok baik buat pasien maupun dokternya adalah masalah kesuburran yang terganggu ini.

      Tindakan yang ibu lakukan & oleh dokter yang lakukan sudah tepat. Maka saran saya jika ibu masih berusaha ingin hamil adalah melakukan program bayi tabung lagi (IVF-ICS-ET) namun mungkin dengan metode long protokol. Dikatakan di beberapa jurnal kedokteran long protokol pada penderita endometriosis hasilnya lebih baik drpd short protocol.

      Sambil menunggu persiapan bayi tabung tahun depan sebaiknya endometriosis anda diberikan obat2an agar kista endometriosisnya tidak tumbuh membesar lagi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  66. Assalamualaikum dok...dokter saya penderita miom sebesar 8.5 x 7cm. Uterus 12cm. dan kalo haid hari ke 2aja banyak, sudahnya haidnya sedikit dan haid cm seminggu, sakit pada hari kedua aja.Dan masih nona. Saya tadinya mau operasi Laparotomi di rs. Abdul moleok lampung pakai bpjs. tapi kemudian saya haid dan di tunda. Kemudian dari rs saya dsuruh nemuin dokter di tempat prakteknya untuk konsultasi laparoskopi katanya karena saya masih nona. Tapi setelah dicek, katanya gak bisa pake laparoskopi Tapi pake laparotomi karena miomnya sdh 8 cm. Kalo laparoskopi dibawah 5 cm. dan katanya kalo tidak lengket maka miomektom(laparotomi) tapi kalo lengket miomnya diangkat(laparotomi). Menurut kemampuan dan ilmu yang dokter relly miliki, masih bisakah saya menjalani operasi laparoskopi dgn miomektomi saja? Terima kasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam...wr...wb

      Dear Marisa,

      Berdasarkan pengalaman kita di Surabaya, miom berukuran >10 cm bisa kita lakukan laparoskopi. Tetapi untuk melakukan laparoskopi thd miom yang berukuran besar perlu satu pemeriksaan MRI dulu sebelum laparoskopi dilakukan. Dari pemeriksaan MRI tersebut salah satu pertimbangan apakah bisa dilakukan laparoskopi atau tidak.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  67. Assalamu'alaikum dok, saya Anne (40 tahun) tahun 2006 pernah laparotomi krn myoma subserosa dan pada tahun 2010 ditemukan kista di 2 indung telur, myoma intramural dan endometriosis dg perlengketan. Alhamdulillah dg terapi kunir putih, glucan dan danazol selama 3 bulan kista, perlengketan dan endometriosis sembuh dan hanya menyisakan myoma intramural dg ukuran tetap, alhamdulillah setelah pengobatan saya langsung hamil dg myoma dan 3 bulan setelah melahirkan (2011) hamil lagi ( 1 tahun produksi 2 anak) dan melahirkan 2012 dengan kondisi mioma intramural tidak ada. Selesai nifas saya langsung KB Nova T, namun sudah hampir setahun ini saya dismenorrhea dan sangat mengganggu aktifitas saya selama haid. Setelah diperiksa ternyata tampak adenomyosis kecil-kecil dan tidak banyak... apa perlu saya cabut nova t? Apa perlu saya ganti kontrasepsi? Bagaimana mengurangi rasa sakit saat haid karena obat dismeno atau paracet 650 mg tetatp membuat saya tidak beraktifitas. Sakit haid itu dimulai dari hari ke 3 sampai ke 5. Demikian Dok, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam Wr.Wb....

      Dear bu Anne,

      Saran saya sebaiknya IUD Nova T anda dilepas diganti dengan IUD yang ada hormon progesteron (MIRENA IUS) karena hormon progesteronnya bisa menekan pertumbuhan adenomiosisnya.

      Namun jika dgn MIRENA tidak berhasil mengurangi atau menghilangkan nyerinya maka saran saya selanjutnya dilakukan angkat kandungan dengan laparoskopi (Laparoskopi Histerektomi)

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  68. Sore dok, saya mau tanya bulan ini sy mengalami haid yang lama (37 thn,t=150 cm,b=51 kg),awlnya 7-10 haid kemudian berhenti slm 3 hari dan mulai keputihan 2 hari dan haid kembali dgn jmlh yg sedang sampai saat ini, penyebabnya apa ya dok?sebaiknya dilakukan pengobatan/pemeriksaan apa ?karena badan terasa pegal dan cepat lelah.

    Demikian, terima kasih atas perhatiannya.Tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Anonim (maaf tidak ada namanya)

      Penyebab gangguan haid spt anda banyak sekali penyebabnya, tidak bisa hanya lewat blog ini saya bisa menentukan penyebab gangguan haid anda.
      Saran saya, segera anda ke dokter kandungan terdekat dgn daerah anda agar bisa diperiksa dan diobati gangguan haid yg terjadi pd diri anda.

      Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

      Hapus
  69. Selamat pagi dokter relly,,,
    saya perempuan 26 th belum menikah tinggal di batam, 6 bulan terakhir ketika saya haid saya merasakan sakit yg sangat dibagian perut seperti perut terasa penuh, mau muntah dan hampir pingsan. Kemudian saya periksa ke dokter spesialis kandungan setelah di USG ternyata ada 2 kista coklat yg berukuran 3,8x4,8 dan 3,7x4 kemudian saya dikasih obat visanne 2 mg. Saya berusaha mencari second opinion dok, jadi saya minta saran dokter apakah kista saya harus segera di operasi agar tidak semakin membesar atau saya hanya perlu menghabiskan obat yg disarankan oleh dokter saya? Kemudian saya minta rekomendasi dokter yang bagus di batam kira2 dimana ya dok? Demikian konsultasi saya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih bnyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Nur Kholifah….di Batam,

      Memang kista endometriosis salah satunya menimbulkan keluhan nyeri haid yg hebat, Pengobatannya (karena anda belum menikah) bisa diberikan visanne (dienogest 2mg) secara jangka panjang.
      Jika dengan pengobatan tersebut tidak berkurang nyerinya maka tidak ada pilihan lain sebaiknya dilakukan tindakan laparoskopi untuk membersihkan kista endometriosisnya.

      Maaf, untuk dokter di Batam yang melakukan tindakan laparoskopi saya tidak tau.

      Demikian yang dapat saya sampaikn. Tks

      Hapus
  70. selamat siang dok, saya sarah . saya didiagnosis terkena endometriosis di RS A saat usg rahim, saat usg saya keadaan saya menstruasi hari kedua, saya disarankan untuk meminum obat peredam nyeri dan disarankan untuk suntik slm 6 bln brturut2 untuk menekan prtumbhn jaringn endo. 2 mgg setelahnya saya mncoba di rs lain untuk usg rahim dan mereka menyatakan bersih dr endo dn rahim saya normal. apakah sel endo trsbt brsifat hilang muncul? saat menstruasi akan terlihat dan setelah menstruasi sel luruh dan tidak terdeteksi di usg?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Sarah….

      Endometriosis yang bisa tampak pada saat USG adalah jika endometriosis tersebut sudah terbentuk kista endometriosis, namun endometriosis yang dalam berbentuk 'bercak-bercak hitam' (seperti foto/gambar di blog saya ini) maka TIDAK DAPAT dideteksi dengan USG apalagi dengan USG dari perut.
      Oleh karenanya saya masih ragu dengan hasil USG dari kedua dokter yang anda kunjungi tersebut. Yang pertama apakah betul pada saat USG endometriosis anda sudah terbentuk kista endometriosis ?
      Jika pada USG tidak tampak adanya kista endometriosis tetapi anda mengaami keluhan nyeri haid hebat maka di'asumsi'kan /diperkirakan anda menderita endometriosis makanya jika diberikan suntikan selama 6 bulan tersebut (obat untuk endometriosis) nyeri haid anda hilang maka memang betul anda menderita endometriosis. Sehingga pada saat anda mengunjungi ke dokter kedua dgn keluhan nyeri haid anda tidak ada, dan pada USG nya tidak ada kista endometriosis maka kesannya anda tidak mengalami endometriosis padahal anda keluhan nyeri haid anda sudah hilang karena telah disuntik oleh dokter sebelumnya.

      Sekali lagi endometriosis yang 'bercak-bercak hitam' hanya bisa dideteksi dengan LAPAROSKOPI dan tidak bisa dideteksi dengan pemeriksaan USG.

      Jk seorang wanita dipastikan menderita endometriosis (dgn LAPAROSKOPI) maka pengobatan endometriosis harus jangka panjang karena endometriosis ini termasuk kronis yang mudah sekali kambuh jika pengobatannya dihentikan/distop.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  71. Siang dok, saya Lili (27th) di Surabaya. Baru menikah 10bulan.

    Juli 2014 saya merasakan benjolan di leher. Hasil cek lab pertama:
    * T3: 78 - nilai rujukan 58-156
    * TSHs: 44,5319 - nilai rujukan 0,35-4,94
    * Free T4: 0,66 - nilai rujukan 0,70-1,48
    Dari hasil lab tersebut saya di diagnosa HIPOTIROID. Selama 3bulan saya minum obat Tyrax dengan anjuran dosis dari dokter Spesialis penyakit dalam, hasil test lab selanjutnya berangsur normal.

    Dari bulan November saya sudah tidak minum obat lagi & hasil test lab seperti berikut:
    * T3: 81 - nilai rujukan 58-156
    * TSHs: 4,1285 - nilai rujukan 0,35-4,94
    * Free T4: 0,97 - nilai rujukan 0,70-1,48

    Yang ingin saya tanyakan:
    1. Dari hasil lab, apakah memang saya terkena hipotiroid?

    2. Dengan adanya hipotiroid tsb apa mempengaruhi kesuburan saya untuk hamil dikemudian hari?

    3. Kalau ingin konsultasi langsung dimana ya dok prakteknya & jam berapa.

    Terimakasih Dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Lili di Surabaya,

      Jika melihat hasil lab T3/TSHs/Free T4 di atas maka memang menunjukan bahwa anda menderita HIPOTIROID dan sekarang kondisi hipotiroidnya sudah teratasi.

      Keadaaan hipotiroid bisa menyebabkan gangguan haid dan juga menimbulkan gangguan kesuburan, namun bila kondisi hipotiroid tersebut sudah normal maka kesburan wanita tersebut akan kembali normal atau dgn kata lain jika sudah normal tiroidnya, kemungkinan besar bisa hamil

      Saya praktek di: RS.Darmo ( hari Selasa, Kamis pada jam 16-19.00, Sabtu jam 9-11.00 ) dan di RS Bedah Surabaya ( hari Senin & Jumat jam 19-20.00)

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Tks

      Hapus
  72. dear dokter..saya anti..saat ini saya hamil 7 minggu dengan posisi memiliki endometriosis kista di kiri sebesar 6 cm.. namun keluar flek coklat di tiap bulan kehamilan saya..apakah itu akan mengganggu janin dok? saya sudah disuntik penguat dan diberi obat penguat juga..saat ini posisi saya belum sempat ke dr untuk periksa kondisi saya...sebelumnya terima kasih atas jawabannya dok..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Anti,

      Adanya kista endometriosis pada kehamilan, sebenarnya tidak masalah. Artinya kistanya terse but tidak mengganggu kehamilan, justru sebaliknya karena kehamilan (selama hamil) kista endometriosisnya akan mengecil bahkan menghilang atau sembuh….namun hal ini hanya terjadi selama hamil saja. Jika selesai hamil, kista endometriosisnya bisa muncul lagi jika tidak diobati dengan baik.

      Namun jika pada kehamilan ini tetap terjadi flek2 dan akhirnya keguguran bukan berarti penyebabnya karena murni kista endometriosis, bisa saja keguguran terjadi karena kualitas embrio yang dihasilkan pada kehamilan ini jelek sehingga terjadi keguguran.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  73. assalamu'alaikum dok..sy linda ibu rumah tangga dan umur sy 41 thn, sy divonis 'HIPERPLASIA ENDOMETRIUM NON - ATIPIK apakah itu menjurus kekanker rahim, krn sy setiap hari sy hrs memakai pembalut ataupun carefree, krn sakit nyeri dibawah perut datangnya secara tiba2 dan saat sakit itu datang pasti sy akan keluar haid ataupun flek coklat........... berapa lama pengobatannya apakah perlu di lakukan pengangkatan rahim

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam,

      Dear bu Linda….

      Hiperplasia endometrium non atipik, adalah kondisi rahim yang masih jinak. Namun bila tidak diobati dengan baik maka keadaan ini bisa berubah jadi ganas/kanker rahim. Pengobatan dan follow up/kontrol rutin sangat perlu dilakukan selama rahimnya tidak diangkat hingga menopause maupun sesudah menopause.

      Jika anda tidak ingin harus minum obat lama dan tidak ingin hiperplasia tersebut berubah jadi ganas/kanker maka sebaiknya dilakukan pengangkatan rahim.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  74. assalamualaikum dr. Relly...
    saya santi, umur saya 36 tahun, saya sudah mempunyai seorang anak yg berumur 12 tahun. setelah melahirkan saya ikut kontrasepsi IUD selama 8th. setelah lepas IUD yang pertama saya ikut IUD yang ke 2 hanya selama 2 tahun, tapi waktu melepas IUD agak sulit karena IUDnya sudah menyatu dengan jaringan. setelah itu saya tidak menggunakan kontrasepsi karena saya ingin hamil lagi. sekitar 1 tahun belakangan pada waktu haid selalu nyeri padahal dulu tidak dan sekitar 3 bulan belakangan nyeri itu berlanjut di perut bawah sebelah kanan dan terjadi meskipun saya sudah tidak haid. stetelah dilakukan USG saya didiagnosa menderita endometriosis dg kista di sebelah kanan sebesar 4cm. dulu kalau haid siklusnya sekitar 5 hari dan normal namun belakangan haidnya hanya sedikit dan berlangsung hanya sekitar 3 hari. karena saya ingin punya anak dokter menganjurkan untuk melakukan hydrotubasi bulan kemarin, kata dokter tuba saya buntu karena adanya perlengketan, kemudian bulan depan saya dianjurkan untuk datang kembali pada waktu hari pertama haid. yang ingin saya tanyakan dok :
    1. apakah nyeri setiap hari yang saya alami di perut bawah sebelah kanan itu termasuk gejala endometriosis?
    2. apakah saya perlu melakukan laparoskopi?
    3. seandainya tanpa menjalani laparoskopi apakah saya masih bisa hamil?
    sebelumnya terima kasih atas penjelasananya dok.
    wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Santi,

      1.Nyeri yang dirasakan setiap hari di daerah perut bawah kanan tsb bisa saja disebabkan oleh kista endometriosis, mmg pada umumnya endometriosis nyerinya dirasakan pada saat haid saja tetapi ada beberapa pasien yang nyerinya juga dirasakan diluar saat haid spt yang ibu rasakan sekarang.

      2.Jika ibu ingin hamil lagi, maka saran saya lebih baik dilakukan laparoskopi dengan tujuan pertama untuk mengangkat/membersihkan kista endometriosisnya dan yg kedua, dengan laparoskopi akan dilakukan pengecekan keadaaan saluran tuba/saluran telur anda apakah buntu atau tidak, salurannya masih bagus atau tidak, ada perlengketan atau tidak pada saluran tuba. Sehingga akan bisa ditentukan lebih lanjut (pasca laparoskopi) apakah anda masih bisa hamil secara alami/normal ataukah harus menjalani bayi tabung untuk bisa hamil berikutnya (jk mmg seandainya dari laparoskopi, keadaaan saluran tuba/saluran telur anda rusak)

      3.Sekali lagi untuk bisa hamil atau tidaknya pasca laparoskopi tergantung pada hasil evaluasi keadaan saluran tuba anda saat laparoskopi dikerjakan. Jika saluran tuba anda masih bagus, maka kemungkinan anda bisa hamil secara alami tetapi jika saluran tuba anda jelek o.k perlengketan krn endometriosis atau tjd pembutuan krn endometriosis maka satu2nya cara untuk bisa hamil harus dengan bayi tabung.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  75. Maaf dokter..sy farida 34th..menikah 12th..keguguran th 2005..opersi kista coklat dan diangkat indung telur yg kiri krn perlekatan th 2008..skrg ini tumbuh lg yg di sebelah kanan 4x3.5cm..suntik endrolin 3bln..yg sy tanyakan..apakah langkah ini sdh benar dokter? Sy ingin sekali hamil..sy mohon penjelasan yg terbaik apa yg hrs sy lakukan dokter..krn indung telur yg tinggal sebelah kanan sj..sebelumnya terima kasih dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Farida di sana,

      Memang pada kasus anda terjadi dilema karena indung telur anda tinggal satu, sedangkan yang sisa satu ini skrg muncul kista coklat lagi. Dengan adanya kista coklat yg tumbuh pada sisa indung telur ini menyebabkan cadangan sel telur anda semakin sedikit. Jika cadangan sel telur yang semakin sedikit ini maka menyebabkan akan semakin sulit juga untuk bisa hamil.

      Bagaimana kondisi kista tsb setelah suntik endorilin selama 3 bln, apakah kistanya mengecil/menghilang. Jika kistanya mengecil hingga 2cm atau menghilang maka saran saya lebih cepat anda mengikuti program bayi tabung karena mengejar cadangan sel telur anda yang tinggal sedikit ini, apalagi usia anda sudah 34 tahun. Semakin tua usia seorang wanita maka semakin sedikit pula cadangan sel telur yg dipunyai

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  76. Yth Dr Relly,

    Istri saya berumur 43 th, mempunyai riwayat : 1 X operasi kista indung telur (th 1999), cesar 2 X (th 2000, 01). Saat ini menderita kesakitan di sekitar perut bawah, pinggang, pinggul serta kesulitan BAB. Dari USG ditunjukkan adanya kista (+/- 15 cm) di rahim dan ada dimulut rahim. Dokter menyarankan suntik 6 x selama 6 bulan utk pengecilan kista tsb. Yg saya tanyakan :
    1. apakah memang suntikan tsb merupakan cara ygb harus dilakukan selain tindakan operasi ?.
    2. berapa % kebehrhasilannya dan apakah tidak akan membesar lagi ?
    3. Jika dilakukan operasi, saya khawatir dg peleketannya krn menurut dokter sangat beresiko, mohon informasinya.
    4. Jika harus operasi, sebaiknya dg laparoskopi atau laparotomi ?

    Demikian Dok, mohon informasinya.

    had

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear pak Had….

      1.Pemberian suntikan 6X selama 6 bulan tersebut hanya merupakan pengobatan sementara. Setelah selesai suntikan 6 bulan kemudian maka bisa saja kista atau nyerinya bisa muncul kembali. Bahkan jika dengan telah disuntik 3X tetap nyeri maka keluhan nyeri tersebut tidak bisa diatasi hanya dengan suntikan.

      2.Keberhasilan suntikan tersebut untuk mengurangi/menghilangkan nyerinya sekitar 30-40% saja. Dan bisa saja setelah suntikannya selesai kistanya akan membesar lagi karena suntikan tersebut (apalagi jika kistanya besar sktr 15cm) maka akan sulit hilang 100% hanya dengan suntikan tersebut.

      3.Iya betul, memang risiko terjadinya penyulit saat operasi pada kasus isteri anda akan meningkat. Risiko terjadinya penyulit pada operasi laparoskopi spt kasus isteri anda bisa meningkat hingga 3-5%. Namun risko tersebut bisa dihindari jika dilakukan dengan persiapan sebelum operasi dengan baik, jam terbang/pengalaman dokter yang melakukan operasi serta sarana2/tim2 pendukung yang mendukung jalannya operasi tersebut disiapkan juga dengan baik.

      4.Jika anda bertanya dengan saya, maka saya merekomendasinya dengan laparoskopi daripada laparotomi. Karena bagi saya banyak keuntungan bagi dokter operator maupun pasiennya jika dilakukan laparoskopi dibandingkan laparotomi.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
    2. Assalamualaikum dok saya hana mau bertanya, apakah penyebab endometriosis itu ada kaitanya dengan sex/menggugurkan kandung?
      Terimakasih dr.relly
      Mohon informasinya .

      Hapus
    3. Waalaikummusalam wr.wb,

      Dear Hana,

      Penyebab Endometriosis hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Sehingga endometriosis tidak ada kaitannya dengan sex/menggugurkan kandungan?
      Cuma jika melakukan hubungan sex saat menstruasi maka akan meningkatkan risiko terjadinya endometriosis.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  77. Dear dr Relly

    Saya mw tanya dok... Sy hbs oprsti lprscopy endo bln maret lalu... Tgl 6 april sy suntik tapros yg pertama dan dijadwalkan untuk 2x lg suntik...yg saya tanyakan:
    1. Apa ada efeknya dok kalo tidak dilanjutkan suntiknya?efek untuk rahim, sel telur dll
    2 .stlh suntik tapros prtama saya menstruasi tgl 21 april (telah 19hari), apa memang jdwalnya jd berantakan gt ya dok? Trus apakah selesai mens nnti, jika sya tdk melnjutkan suntik tapros bisa memiliki masa subur dok?
    Soalnya ada yg blng setelah mens dri suntikan pertama masih berpeluang untuk hamil...saya berharap bsa mengambil peluang itu dok.. Hehe

    Mohon dengan sangat bantuannya dok...
    Termakasih atas waktu dan infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Tania….

      1.Jika suntikan taprosnya dihentikan maka kemungkinan kambuh endometriosis akan meningkat. Jika endometriosisnya kambuh lagi maka akan mempersulit keadaan untuk program hamilnya

      2.Memang sekitar 10-14 hari pasca suntikan tapros pertama akan terjadi haid tetapi setelah suntukan ke 2/3 tidak terjadi haid lagi, dan memang selama suntikan tapros tidak akan terjadi kehamilan.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  78. Selamat pagi pa dokter dan salam kenal, saya Erlyn usia 37 tahun. Saya telah menikah selama 7 tahun (2007) dan belum punya anak. Saya mempunyai miom dengan ukuran kurang lebih 6 cm.
    Pada tahun 2010 saya pernah melakukan laporoscopy di RS Puri Bunda Denpasar dan diketahui bahwa kedua tuba saya buntu, Pada saat itu dokter yang menangani saya tidak melakukan tindakan terhadap miom saya dan beliau mengatakan bahwa saya hanya bisa punya anak melalui program BT.
    Pada tahun 2013 saya melakukan program BT di RS Siloam Surabaya dengan dr. Aucky dan belum berhasil. Sebelum saya melakukan program BT saya melakukan suntik tapros sebanyak 4 kali. Memang pada saat saya menjalani program BT tersebut ada 2 pendapat dari tim dokter yang menangani saya, dimana ada yang mengatakan bahwa miom saya harus dibersihkan terlebih dahulu dan sebagian lagi tidak berpendapat demikian. Akhirnya saya melanjutkan program BT dengan tidak melakukan pembersihan miom terlebih dahulu dan belum berhasil. yang ingin saya tanyakan adalah :
    1. Apabila saya melakukan program BT lagi apakah saya harus membersihkan miom saya terlebih dahulu dan kira-kira berapa biayanya?
    2. Tindakan operasi apa yang harus saya jalani agar miom saya dapat dibersihkan dan saya dapat melanjutkan dengan program BT dan punya anak?
    3. Berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk melakukan tindakan operasi pembersihan miom dan berapa lama waktu pemulihan untuk saya sebelum saya melanjutkan dengan program BT pasca operasi?
    Sebelumnya saya menghaturkan limpah terima kasih atas penjelasan pa dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Erlyn…

      1.Jika anda ingin BT lagi maka saran saya lebih diambil dulu miomnya karena pengalaman dengan BT pertama, BTnya anda terjadi kegagalan meskipun miomnya tidak dibersihkan. Apakah kita mengulangi pengalaman pertama lagi ? Untuk masalah biaya laparoskopi miom anda bisa bertanya langsung di No ini 0896-5050-9000

      2.Tindakan pengangkatan miomnya dilakukan dengan laparoskopi bukan dengan laparotomi sebelum dilakukan BT yang kedua.

      3.Waktu yang dibutuhkan untuk laparoskopi pengangakatan miom mulai sebelum operasi hingga keluar RS adalah sekitar 3hari. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk ikut program BT berikutnya sekitar 3 bulan pasca operasi laparoskopi pengangkatan miomnya bu.

      Demikian yang dapat disampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  79. Selamat malam dokter saya Dewi 26th, Bogor, Menikah sdh 3 th, sebelum bertanya saya sebutkan dulu kronologis singkatnya :

    Des 2012 : USG Tranvaginal dgn Diagnosa : Susp. Adenomiosis + endometrial hyperlastic + Polyp Endometrium + Hydrosalpix (hasil USG berkali2 di Bogor dan di Klinik fetomaternal Kimia Jakarta n dgn GE Voluson E8

    Di rujuk dr dr. X Bogor ke RS. Yasmin Kencana, dan harus di angkat (namun saya fikir2 dgn segala resikonya dan mengingat usia pernikahan hanya baru beberapa bulan)

    06 Mei 2015 : USG di Klinik Fetomaternal Kimia dgn dr. X... lagi dengan penjelasan yang sama harus di angkat dan resikonya kemungkinan hamilnya sangat kecil, berikut penjelasan USGnya :

    Method : GE Voluson E8
    Uterus : retroverted, logitudinal 64mm, AP 45mm, transverse 57mm, Volume 86.0 ml
    Myometrium : The Following features were observed in the myometrium suggestive of adenomyosis;posterior 34x18x15mm
    Fibfoids : Fibroids 1 size : 19mmx15mmx16mm. volume 2.4 ml, Type : Intramural fibroid, position : posterior. homogeneous
    Endometrium : endometrium clearly visualised, thickness (total) 15.8 mm, structure : Secretory, endometrial cavity, show normal appearences
    Pouch of Douglas : free fuild, none seen
    Right ovary : Visibility: Clearly seen , normal morphology, Outline smooth, size 25mmx22mmx16mm, volume 4.6 ml
    Adhesssion noted
    Left Ovary : Visibility: Clearly seen , normal morphology, Outline smooth,size 45x33x16mm

    Diagnosis based on ultrasound findings : Susp. Adenomyosis + Myoma + Hydrosalpinx


    yang di beri tahu paling baik adalah pengangkatan, tapi saya takut akan resiko yang di jelaskan sulit mendapatkan keturunan + Biaya yang cukup mahal jga, pertanyaan saya :

    1. Mohon jelaskan mendetail hasil USGnya agar saya paham dgn benar (karena sebelumnya kurang detail dr. X Jakarta hanya di bilang harus di angkat saja) keterangan dokter di Bogor sangat jelas tapi beliau sibuk sekali sehingga sulit untuk konsultasi (maklum sdh cocok dgn beliau)
    2. Mpakah bisa hanya dengan kuret saja? krn saya ingin memiliki keturunan
    3. Sepengetahuan dokter apakah bisa pakai BPJS ? RS mana ? krn domisili saya Bogor


    saya tertarik menanyakan kpd dr.Relly Y Primariawan.,SpOG(KFER) karena saya lihat penjelasan2 di atas bisa di pahami, sblmnya saya ucapkan Terimakasih dokter, mohon di jawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Dewi di Bogor…

      1.Dari hasil USG tersebut didapatkan bahwa di rahim anda ada keadaan yang abnormal (patologis) yaitu adanya tumor berupa miom dan adenomiosis. Jk mioma itu tumor padat di dinding rahim yang terlokalisir (dapat dipisahkan) dari dinding rahim yang normal, sedangkan adenomiosis itu juga berupa tumor padat di dinding rahim cuma tumor ini tidak terlokalisir (sulit dipisahkan dengan dinding rahim normal atau dgn kata lain, tumor adenomiosis ini menyatu dengan dinding rahim yang normal). Sehingga pengangkatan adenomiosis ini sulit ssekali bisa bersih 100% karena sebab itu adenomiosis ini mudah kambuh meskipun sudah dilakukan operasi/pengangkatan adenomiosisnya. Sedangkan di saluran tuba/saluran telur anda sudah terjadi 'pembengkakan' (Hidrosalping) yang biasanya ini menandakan bhw terjadi pembuntuan di saluran tuba anda sehingga jalan yang terbaik utk anda adalah dgn BT

      2.Jika hanya dikuret saja maka tidak bisa membersihkan adenomiosis dan miom anda, sedangkan jk anda ingin keturunan seyogyanya dgn BT (Bayi Tabung) sehingga setelah dikuret tidak bisa hamil normal karena kemungkinan saluran tuba anda sudah mengalami pembuntuan (hidrosalping)

      3.Jika dilakukan pengangkatan adenomiosis secara laparotomi bisa dilakukan dgn BPJS tetapi jika dilakukan dengan laparoskopi maka tidak semua RS bisa melakukannya karena tidak semua RS punya alat laparoskopi dan dokter yang mampu melakukan laparoskopi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  80. Terimakasih Banyak dokter atas penjelasannya, saya jadi lebih mantap sekarang, saran dokter di lakukan BT (jika ingin punya keturunan) *maaf mau tanya lagi

    1. Apakah sebelum program BT harus di lakukan laparotomi dahulu atau langsung bisa program BT ?

    2. Jika tidak secepatnya dilakukan tindakan atas diagnosa saya apa akibatnya, dan mengetahui ganas atau tidaknya apakah harus ke lab dlu atau sudah jelas hanya dari hasil USG saja?

    3. Saran dokter Program BT dimana yang bagus?

    saran dokter sangat bermanfaat bagi saya, Terimaksih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Dewi Siti Kartini…

      1.Jika adenomiosis/miomnya tidak menyebabkan perubahan bentuk anatomi rongga rahim, maka silakan dilakukan lgs BT tanpa harus laparotomi terlebih dahulu

      2.Namun untuk kepastian apakah tumor itu ganas atau jinak maka harus diambil dulu dgn cara operasi laparotomi/laparoskopi namun adenomiosis ataupun mioma uteri sebagian besar jinak. Karena tujuan utama anda saat ini adalah inging hamil maka saran saya lebih segera dilakukan BT langsung tanpa operasi terlebih dahulu

      3.BT klo di Jakarta bisa dilakukan di Klinik Yasmin Kencana di RSCM atau jika di Surabaya bisa ditempat kami di Klinik Fertilitas-Graha Amerta Surabaya

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  81. Assalamualaikum dr. Relly yang baik hati yang sudah dengan sabar menjawab satu per satu pertanyaan di blog ini dengan jelas.
    Saya Ella (27 thn) sudah 8 bulan menikah, baru 2 minggu lalu saya melakukan laparoskopi pengangkatan kista endometriosis di ovarium kiri degan ukuran 4x6cm, setelah operasi saya disarankan suntik Tapros 2x. Yang ingin saya tanyakan (mengigat harganya yang lumayan mahal) sepenting apakah suntik Tapros dilakukan dan apa manfaatnya? Kenapa harus suntik tapros dan tidak langsung program hamil saja dok?
    Sekian pertanyaan saya, semoga dokter berkenan untuk menjawab dan membaca blog saya http://myminimalylaparoscopy.blogspot.com/2015/05/after-marriage.html Semoga dokter dan keluarga selalu diberi kesehatan, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb.

      Dear mbak Ella…

      Suntikan Tapros tersebut dilakukan agar kemungkinan kambuh penyakit endometriosis lebih rendah karena penyakit ini mudah sekali kambuh apalagi jika diberikan obat2 penyubur saat program hamil.

      Namun jika anda selama ini tidak ada keluhan nyeri haid ataupun nyeri diluar haid akibat endometriosis maka boleh segera diprogram hamil tanpa harus diberikan injek Tapros tersebut karena memang dengan diberikan injeksi Tapros terlebih dahulu akan menunda kehamilan anda

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  82. Assalamualaikum wr wb
    Selamat siang dokter relly,
    Sy rachma dari jakarta.. Umur saya 26th sdh 2,5 th menikah dan belum dikaruniai anak. Saat 18 bln usia pernikahan sy berencana program hamil disalah satu rumah sakit di jakarta.. Ternyata hasil usg menyatakan sy ada kista di saluran tuba falopi kanan dan kiri yg ukurannya krg lbh 3-4cm. Hancur sekali saya saat itu dok. Kemudian sy disarankan untuk HSG untuk memastikan lagi. Ternyata benar ada kista dituba falopi kanan dan kiri saya.. Innalillahi.. yg lebih bikin sy lemas adalah kata dokter seandainya itu diangkat kistanya kemungkinan hamil hanya 50% dan itu pun rumit karena letaknya dijalan sempit.. Kalau mau satu satunya jalan adalah BT. 😭
    Kemudian sy konsultasi lagi ke lain dokter lalu dokter tsb menyarankan sy untuk minum azol (danazol) selama kurang lebih 3bulan tanpa putus.
    Pertanyaan sy apakah azol (danazol) itu dok? Dan apa fungsinya?
    Dan menurut dokter tindakan apa yg harus sy ambil apa minum obat itu selama 3bulan ini atau melakukan pemeriksaan lagi ke lain RS atau lain dokter?
    Sebelumnya terima kasih banyak untuk jawabannya dokter relly semoga bermanfaat untuk sy dan keberkahan untuk dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr wb.

      Dear Rachma di Jakarta….

      Obat Azol (danazol) adalah obat hormon golongan progestagen yang digunakan untuk pengobatan endometriosis. Kemungkinan oleh dokter tersebut anda didiagnosa endometriosis bu, makanya diberika obat tersebut.

      Jika anda ingin hamil dgn harapan bisa tanpa BT maka saya sarankan dilakukan laparoskopi. Dengan laparoskopi ini untuk mengkonfirmasi hasil USG dan HSG, jika memang betul ada kista tuba maka sekalian dilakukan pengambilan dengan laparoskopi.
      Tetapi jika pada laparoskopi nanti memang tuba anda tidak bisa diperbaiki/diselamatkan maka tidak ada pilihan lain, anda harus menjalani BT untuk bisa hamil.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  83. assalamukaikm dr. Relly sy erfan, istri sy umur 30 thn keputihan dg kondisi warna puith,tdk bau, bening dg jumlah banyak, dan kadang disertai nyeri di bawah perut saat sebelum/sesudah haid, kmrn dlkukan uji papsmear dg hasil katagori 2 / ada peradangan, yg sy yanyakan 1. Apa da kemungkikan terkena endometriosis 2. Dmn dan brp biaya uji laproskopi 3. apa perlu uji lain 4. dmn dokter praktek selain RD. Darmo dan Graha merta 5. Mhn penjelasannya dan trim/ salut untuk dr. Relly atas jawabanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikummusalam wr.wb

      Dear pak Erfan….

      1.Jika isteri anda mengalami nyeri perut bagian bawah t.u terjadi saat sebelum, selama tau sesudah haid maka kemungkinan besar isterinya menderita endometriosis.

      2.Untuk melakukan laparoskopi bisa dilakukan di RS Bedah Surabaya, RS Darmo Surabaya dan di Graha Amerta. Untuk biayanya silakan kontak di 0896-5050-9000

      3.Sebelum dilakukan laparoskopi, harus dilakukan pemeriksaan darah untuk melihat fungsi liver dan ginjal karena penting untuk persiapan pembiusan, karena laparoskopi perlu pembiusan total.

      4.Selain di RS Darmo & Graha Amerta, saya praktek di RS Bedah Surabaya (jl. Raya Manyar no.9 Surabaya) hari Senin & Rabu jam 19-20.00

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  84. assalamualaikum.. doktr yg baik hati.. saya kiki usia 31th..anak saya 2 sudah usia 11dan 5th.. 2bulan lalu saya menjalani oprasi laparatomi krna sy di vonis kista ovarium sebelah kiri 9-10cm..ovarium nya diangkat.. stelah 3minggu sy sudah beraktifitas sperti biasa..bawa motor dll.. tp badan saya semakin gemuk pdhl saya sudah mengurangi porsi makan dan saya bingung olahraga yg aman krna klo cape terasa perih di perut..trimakasih sebelumnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummuasalam wr wb

      Dear bu Kiki….

      Apakah ibu ada mengkonsumsi obat2an hingga sekarang pasca operasi laparotomi ?
      Klo tidak ada, ya ibu harus bisa mengendalikan pola makan dan olah raga agar tidak gemuk. Olahraga yang aman bisa bersepeda, aerobik yg low impact aja atau berenang.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Tks

      Hapus
    2. Slmat malam dok sya meggie dr ambon.
      saya pingin tanya dok.? Akhir jan 2014 sya operasi kista endometriosis d siloam jkt stelah itu sya sudah 3x suntik tapros feb,mart dan april. Stelah masa suntik, haid sya jadi gk teratur.haid sya skrg jadi 6 bln sekali.padahal sya pingin secepatnya memiliki momongan.. yg ingin sya tanyakan kapan pengaruh suntik tapros hilang sehingga haid sya bisa normal kembali sehingga program hamil bisa d lakukan.mksh atas jawabannya dok.

      Hapus
  85. assalamualaikum dok saya rifky seorang mahasiswa keperawatan yg sekarang sedang melaksanakan praktik profesi keperawatan (NERS), nah dok saya ingin bertanya masalah mengatasi disminorhae yg di sebabkan oleh mioma , saya menemukan jurnal dari korea bahwa ada tindakan Laparoscopic Radiofrekuensi myolysis dan Ultrasonografi Radiofrequency untuk mengatasi nyeri akibat disminrohae tersebut dok , nah apakah dokter mengetahui hal ini, karena saya kesulitan untuk mencari refrensi mengenahi kedua hal tersebut dok, mungkin dr. tau tentang kedua hal tersebut, di jurnal sendiri kurang jelas bagaimana prosedur tersebut dok, mohon pendapagtnya dok wassallamualaikum...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam mas Rifky…

      Tindakan laparoscopic radiofrequency saat ini tidak populer karena efektifitas menghilangkan nyerinya masih rendah o.k itu masih banyak negara2 maju yang menggunakan metode ini.

      Radiofrequency myolysis ini bisa dilakukan dgn melalui laparoskopi ataupun dgn tuntunan USG namun hasilnya untuk menghilangkan keluhan nyeri haid/dismenore ataupun mencegah kekambuhannya masih rendah.

      Dengan radiofrequency ini alatnya dimasukan ke daerah adenomiosis/miomnya agar jaringan adenomiosis/miomnya bisa mati/nekrosis dan hancur.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. TKS

      Hapus
  86. Selamat siang dr Relly,saya yanti usia 38 th, telah menikah selama 12 th, blm pernah hamil, riwayat insem 3x gagal. pd tgl 15 mei kmr sy LO krn ada kista coklat bilateral di ke 2 indung telur, tuba paten, ditemukan jg polip endometrium pd saat LO, Sth LO namun dokter tdk menganjurkan untuk suntik tapros atau mnm obt tertentu. Menurut dokter dgn kondisi sy diatas suntik tapros apakah harus atau tdk? Lalu jadwal men saya berikutnya kira2 kpn ya dokter, siklus saya 28 hr n teratur biasanya, men terakhir tgl 7 mei. Tks atas jawabannya dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Yanti…

      Melihat kondisi usia anda sudah 38th dan telah menikah 12th maka pasca LO sebaiknya tidak perlu dilakukan suntikan tapros. Karena dgn suntikan tapros akan menunda program hamil anda dimana jika suntikan tapros anda tidak bisa program hamil sekitar 3-6bln.

      Atas dasar itu sebaiknya, pasca LO sebaiknya segera diprogram hamil secepatnya jk perlu diprogram hamil dg BT karena mengejar usia anda yang mendekati 40th.
      SEmakin mendekati usia 40th maka semakin sedikit cadangan sel telur seorang wanita apalagi pasca operasi LO angkat kista coklat bilateral.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  87. Slmat malam doktr relly..
    sya meggie dr ambon..sya jan 2014 sya d vonis menderita endometriosis dan pada akhir jan 2014 sya d operasi.setelah di operasi kemudian sya d suntik tapros 3x. Tp setelah suntik tapros haid sya menjadi gk lancar.(6 bln baru 1x haid) dan sampai sekarang. Sya mohon bantuan doktr obat apa yg harus sya minum spy haid sya normal kembali.
    utk dketahui dr sya menikah sudh hampir 3 tahun dan ingin segera memiliki momongan.
    Maksh doktr sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Meggie….

      Ssebelum mengobati haid anda yang tidak teratur, sebaiknya diperiksa lebih mendalam sebab-sebab haid anda tidak teratur dengan pemeriksaan lab hormon dan USG transvagina. Jika diketahui penyebabnya baru diberikan obat2an untuk supaya anda bisa haid lagi.

      Jika anda sudah menikah 3 tahun belum hamil juga maka saran saya segera anda ikut program hamil kalau perlu program hamil dgn bayi tabung.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  88. Hallo Dokk...
    saya Theresia umur saya sekarang 22 tahun belum menikah..tahun 2015 saya terlambat haid smpai 3 bulan.. dan keputihan juga satu bulan 1 minggu keputihannya.. tapi tidak berbau,gatal, ataupun nyeri.. hanya sja yg saya mau tanyakan mengapa haidnya gak datang ..tapi keputihannya selama seminggu?
    obat apa yg dpat memperlancar haid.. ? diapotik saya hanya disarankan minum pil tuntas.. tapi haid nya nda dtg2 juga..
    makasih dok ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Theresia….

      Sebelum anda minum obat memperlancar haid, ada baiknya anda memeriksakan diri anda terlebih dahulu ke dokter kandungan setempat (SpOG) untuk menentukan penyebab tidak terjadinya haid pada diri anda.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  89. Assalamualaikum dr.Relly, sy b.wid, usia 39 th blm punya keturunan sdh LO 2 x ( miom dan tuba), sdh ivf 5x (3 fresh, 2 thw) blm berhasil smua. Terakir 6 bln lalu wtk usg vag dr sy menyatakan adanya adenomiosis, tp tdk ditindaki krn wktu itu sedang mulai ivf yg k 4 fresh, ivf k 5 thw bru bln lalu jg blm berhasil. Menurut dokter apakah adenomiosis sy penyebab gagalnya program ivf sy? Jika sy ingin program ivf lg ( k6) mungkin thn dpn apa yg hrs sy lakukan utk memperbesar kemungkinan keberhasilan program nanti? Perlukah sy cek lain2 lg, spt histerocopy, hormon2 yg lain atau bgmn ya dok, mohon pencerahannya, trimakasih bnyk sblmnya, wassalamualaikum..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu.Wid….

      Memang dgn adanya adenomiosis di rahim anda maka akan menurunkan keberhasilan program BT/IVF anda.
      Jika adenomiosisnya besar (>5cm) sebaiknya dibersihkan dulu namun melihat usia anda sudah 39 th (mendekati 40th) maka operasi pengangkatan adenomiosispun tidak meningkatkan keberhasilan BT anda karena faktor usia (mendati 40th) jumlah cadangan sel telur anda berkurang sekali. Padahal sel telur juga penting untuk program kehamilan t.u BT.

      Ada baiknya sebelum BT berikutnya dilakukan histeroskopi terlebih dahulu dibandingkan harus dilakukan operasi membersihkan adenomiosisnya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  90. Assalamualaikum dr Relly,

    Saya yhaki 29 tahun dan belum menikah.

    Akhir bulan kemarin saya divonis kista dan besaran kista tersebut sekitar 12 cm. Dan menurut dokter pada saat saya usg tersebut, kista tersebut harus segera dioperasi. Dikarenakan saya di Jepara dan kebetulan di RS setempat belum ada laparaskopi maka saya minta dirujuk ke RS Kariadi Semarang untuk laparaskopi dan saat ini saya masih menunggu untuk operasi laparaskopi tersebut.

    Saya ingin bertanya ke dokter terkait dengan kista saya tersebut adalah sebagai berikut :
    1. Bagaimana caranya untuk mengetahui jenis kista tersebut jinak atau ganas?
    2. Untuk test PA apakah dilakukan sebelum operasi LO atau sesudahnya dok? karena saya bingung dengan adanya masukan dari beberapa teman-teman yang infonya berbeda-beda.

    Mohon penjelasnnya dan terima kasih atas jawaban dr Relly.

    Salam dan selamat berpuasa ya dok..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam mbak Yhaki di Jepara,

      1.Untuk menentukan jenis kistanya termasuk kista jinak atau ganas yaitu dengan pemeriksaan PA dimana kistanya HARUS diambil dulu dengan cara operasi (baik laparoskopi/laparotomi) baru kemudian kista yg telah diambil tsb diperiksakan PA di Laboratorium patologi.

      2.Jadi test PA/pemeriksaan PA tidak bisa dilakukan sebelum dilakukan operasi laparoskopi (LO) atau laparotomi untuk mengambil kistanya tersebut.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  91. terimakasih banyak, sangat membantu sekali informasinya...

    BalasHapus
  92. Dok, sy endometriosis. Minum diane 21 trs sudah hbs kemudian ini jeda smpe hari ke 5 tp kok blm mens gimana ya? Apa nanti kalo udh 7 hari tetap lanjut minum walopun blm mens? Trimakasi dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ibu Endometriosis (maaf tidak ada namanya)

      Jika 7 hari setelah stop diane-nya tidak terjadi haid maka silakan aja diminum lagi dianenya bu

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
    2. halo dok
      saya niza dari surabaya
      saya sdah 1 thun menikah, tapi blom dikaruniai anak, lalu saya divonis dokter ada kista 3x4 cm. dan dianjurkan untuk oprasi. yang ingin saya tanyakan apakah setelah oprasi saya bisa hamil. dan pengobatan pasca oprasi yang baik seperti apa
      terima kasih

      Hapus
    3. Halo juga Niza di Surabaya,

      Untuk bisa hamil pasca operasi laparoskopi sangat ditentukan keadaan saluran tuba anda (yg baru bisa dilihat saat laparoskopi) dan keadaan sperma suami anda.
      Apakah sperma suami anda sudah diperiksa ? krn untuk menentukan kehamilan juga sangat tergantung keadaaan sperma suami anda

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  93. Dok saya Julaeha Nona umur 21 th menderita yolk sac tumor ( sinus endodermal) doktet bilang saya hatus melakukan laparotomi . efek samping berat untuj saya apa aja ya dok. Tolong jawabnya trimakasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak JuLaeha….

      Kista ovarium dgn hasil PA berupa Yolk sac tumor (Endodermal sinur tumor) adalah termasuk kista ganas dimana jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat akan bisa menyebar ke organ tubuh yang lain dan ini bisa membahayakan nyawa orang yang menderita penyakit ini.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  94. Assalamualaikum dokter...

    Mohon masukan dan sarannya dok:
    Perkenalkan saya Ponco (31 th), Anak pertama 12 tahun dan anak ke-2 3 tahun. Istri (31th), mulai lahir anak ke-2 Kb dg kondom.

    Istri saya pada haid sekarang mengalami nyeri berat di abdomen bagian bawah (haid sebelumnya tdk pernah nyeri). Nyeri mulai hari ke-2 men, pada hari ke-3 men kami putuskan untuk periksa ke Sp.Og.
    Oleh dr A istri saya di dx endometriosis besar 6.6 (usg abdomen) disarankan Operasi, sementara hanya diberi obat analgesik oleh dr A.
    Pada hari yang sama kami cari second opini periksa ke sp.og lain ke dr B, hasilnya endometriosis besar kurang dari 4 (usg abdomen), jd hanya diberikan vit E, disarankan hamil, kalau belum terjadi kehamilan baru ada tindakan/pemeriksaan lain.
    Pada hari yang sama pula krn hasil yang berbeda kami periksa ke Sp.Og lain ke dr C, setelah di periksa (usg vagina) hasilnya tdk ditemukan kelainan apa2, diberikan analgesik+ antioksidan. Disarankan untuk pemantuan.

    Pertanyaan saya:
    1). Mohon sarannya bgmn langkah kami selanjutnya jika seperti itu apa perlu di periksa yang lebih spesifik krn ke-3 dr hasilnya berbeda2.
    2). Misal istri saya hamil apakah ada komplikasi nyeri dok, sebut saja misalnya benar ukurannya 6.6
    3). Apakah kami perlu periksa/konsultasi ke KFER

    Mohon masukannya dok krn kami bingung dg kondisi tersebut, sebelumnya kami ucapkan terimakasih. salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam pak Ponco…

      Jika anda berdua dengan isteri anda ingin segera untuk menginginkan momongan lagi maka saran saya untuk dilakukan laparoskopi guna mencari penyebab nyeri haidnya (jika memang tidak ada kista pd usg vaginanya) karena endometriosis yang tidak berbentuk kista endometriosis hanya bisa dilihat dengan laparoskopi saja tidak dgn usg. Dari laparoskopi tersebut selain untuk melihat adanya endometriosis atau tidak juga untuk mengetahui keadaan kondisi tuba (saluran telor) isteri anda apakah masih baik atau tidak, karena saluran tuba fallopii (saluran telor) ini penting untuk menentukan apakah isteri anda bisa hamil lagi dgn cara normal ataukah harus menggunakan program hamil yg lain spt bayi tabung.
      Namun jika anda berdua tidak ingin menambah momongan lagi maka laparoskopi ditunda dulu aja, nyeri haidnya diterapi dgn obat2an endometriosis. Karena jika mengkonsumsi obat2an endometriosis maka isteri anda tidak bisa hamil sebab obat2an endometriosis menekan kesuburan seorang wanita.

      Jika nyerinya tersebut karena endometriosis maka kehamilan justru akan menyembuhkan endometriosis selama kehamilan. Namun pasca persalinan jika tidak diobati/ditangani dgn baik maka endometriosis bisa kambuh lagi, bisa nyeri haid lagi.

      Jika memungkinkan dan anda ingin program hamil lagi untuk isteri anda maka lebih baik lagi anda konsultasi ke KFER

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  95. assalamualaiku,,,
    sore dokter... nama saya isha usia 29 tahun menikah 1 th belum memiliki keturunan.

    sejak awal haid siklus haid saya satu bulan 2 kali dan bisa sampai 15 hari lebih tiap siklusnya. tapi perut tdk sakit.

    menginjak usia 20 th siklus kadang normal kadang sama seperti awal mula. hanya saja disertai sakit perut tak tertahankan di hari 1 dan ke 2. saya cek di spog sehat.

    lulus kuliah siklus mulai normal 1 bulan sekali lama 7-9 hari. tapi disertai sakit diperut bagian bawag. sering cek ke spog ga ada masalah. nanti sembuh setelah menikah kata dokternya.

    satu tahun lalu 1 bulan setelah menikah say flek 2mgg berturut2. saya periksakan ke dokter X di USG perut Dan Transvaginal normal. dikasih regumen tapi tdk saya habiskan

    beberapa bulan kemudiansaya ke dokter Y karena gejalanya sama haid sakit, 1 mgg pasca haid flek. kadang nyeri di rongga panggul. di usg diagnosis dokter peradangan diberi antibiotik, setelah ityu kondisi tetap sama

    terakhir satu bulan lalu saya periksa ke dokter Z. dokter hanya usg sebentar tdk seperti dokter2 sebelumnya yg cukup lama kemudian mendengarkan keluhan saya dan langsung menyimpilkan endometriosis tanpa penjelasan detail tentang endometriosisnya hanya mengatakan bahwa kemungkinan saya hamil sangat kecil. saya ckup kaget. kemudian dokter memberi resep endometril untuk diminum selama 20 hari berturut2.

    pertanyaan saya
    1. mengapa hasil diagnosa 3 dokter berbeda??
    2. kalau memeng ada endometriosis bagaimana pengobatanyya
    3. mengapa setelah minum endometril perut saya kembung, agak membesaar, mual, punggung sakit. tapai tidak ada flek. bahayakah itu?? apakah dengan minum endometril dapat digunakan untuk program hamil??

    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Isha….

      Untuk menegakan adanya endometriosis atau tidak, tidak bisa hanya berdasarkan USG saja. Kepastian diagnosis endometriosis hanya dengan melalui laparoskopi karena dgn laparoskopi dapat memvisualisasi adanya endometriosis di rongga panggul di daerah organ kandungan di dala perut (rongga panggul)
      Namun jika fasilitas untuk lapaaroskopi tidak ada di suatu RS di daerah anda maka seorang dokter daapat langsung memberikan obat2an endometriosis dgn dugaan adanya endometriosis sebagaimana yang telah diberikan oleh dokter Z yang anda kunjungi terakhir ini.

      Pengobatan endometriosis adalah pengobatan jangka panjang karena penyakit endometriosis ini adalah penyakit kronis/menahun yang sembuh jika wanita tersebut telah menopause karena orang menopausse kadar hormon estrogennya sudah 'habis'. Oleh karena itu prinsip pengobatan endometriosis adalah membuat seorang wanita endometriosis tersebut seolah-0lah seperti orang menopause (tidak haid}.
      Sehingga jk seseorang wanita dalam pengobatan endometriosis maka selama pengobatan tersebut ybs tidak subur dan akibatnya tidak bisa hamil kecuali jk obat2n endometriosis nya distop dan segera diprogram hamil. Karena dengan kehamilan maka endometriosisnya bisa 'sembuh' selama hamil (namun sembuhnya ini sementara selama hamil saja)

      Obat endometril salah satu efeknya adalah timbulnya mual2 dan kembung pada organ pencernaannya sehingga sebaiknya obat tsb diminum setelah makan dan sebelum tidur malam.
      Sebagaimana says sebutkan bhw obat2an endometriosis termasuk endometril TIDAK BISA digunakan untuk program hamil.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  96. Dok, usia saya 26 th sdh 5 th mnikah, saya pernah promil 2 kli dan di promil yg kdua dtemukn kista dan pcos. Tp utk kista kdang ada kdang tdak. Trus saya pernh dimnta saya hsg dan hsilnya gagal krena cairan tidak bisa masuk. Yg ingin saya tnyakan
    1. Apakah laparos bisa menyembuhkan pcos?
    2. Apakah yg kira2 mnjadi penyebab flowback pda hsg?
    3. Terimakasih dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Aifha….

      1.Penyakit PCOS adalah termasuk penyakit/sindroma kronis/menahun. Sehingga pengobatan PCOS pada prinsipnya pengobatan jangka panjang karena orang2 dgn PCOS nantinya punya 'bakat' terjadinya penyakit Diabetes Melitus, Darah Tinggi dan Cholesterol Tinggi pada usia >40th (atau yang dikenal penyakit2 tsb sbg SINDROMA METABOLIK).
      Karena PCOS ini juga menyebabkan gangguan kesuburan (spt yg anda alami sekarang) maka tindakan LAPAROSKOPI adalah tujuan untuk meningkatkan kemungkinan tjdnya kehamilan.
      JADI LAPAROSKOPI BUKAN UNTUK MENYEMBUHKAN PCOS

      2.Flowback pd HSG bisa saja tjd spasme/kontrak rahim karena rahim anda sensitif sehingga cairan kontras tidak bisa masuk saat HSG. Namun jika dgn LAPAROSKOPI (dimana anda dibius total saat laparoskopi ) maka kemungkinan tjdnya flowback kontras bisa dihindari karena dgn pembiusan total rasa sensitif rahim anda sudah tidak ada lagi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  97. Assalamu Alaikum Wr.wb....
    saya Nur 33 Thn, menikah 1 Putra. menikah April 2009, dengan Kista Ovarium kanan 7 cm, 2010 melahirkan normal.
    Sampai Thn 2014 baru ke kembali ke dokter Kandungan Kista sudah 20 up cm dan ada massa dl Kista tsb. sebelum operasi tes CA125 = 33,9 kata dokternya tdk ganas dan bisa dilakukan Operasi.
    Hasil PA : Clear Cell Carsinoma, di rujuk kedokter Ahli Ongkologi diMakassar. hasil konsultasi perlu dilakukan Kemoteraphy. melihat hasil tes darah, semua normal termasuk CA125 menurun menjadi 14 Ul, dan Slide hasil pemeriksaan PA diteliti ulang : Cysta denocarsinoma. utk sementara saya tunda Kemoterapi sambil pengobatan alternatif.
    4 atau 5 bulan pasca operasi sempat hamil beberapa minggu tp tidak berkembang dan harus di kuret.
    2 Minggu setelah kuret, USG ke dokter kandungan hasilnya normal,, termasuk penampakan Ginjal, Hati, Rahim, Ovarium Kiri. tidak ada tanda2 Kista muncul lagi.
    1 bulan kemudian saya kembali periksa ke dokter kandungan yg berbeda utk USG, ternyata hasil USG sudah ada benjolan 5 cm.
    1. apakah besarnya benjolan yang ada bisa langsung sebesar 5 cm hanya dalam kurun waktu 1 bulan?
    2. benjolan yang muncul tersebut dlm bentuk apa? apakah Kista atau apa?
    3. apakah benjolan tersebut menandakan Kanker ganas benar2 sudah menyebar?
    4. apakah bisa saya promil dengan harapan jika melahirkan di cesar sekaligus benjolannya diangkat?
    5. Saran dokter, apa yang harus saya lakukan?
    mohon jawaban dokter dan sangat saya harapkan?
    Terima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Nur di Makasar…

      1.Bisa saja benjolan yang tumbuh lagi itu adalah kista anda yang tumbuh lagi dan menyebar ke organ tubuh sekitarnya. Kista ovarium anda adalah termasuk jenis kista ganas. Kista ganas ini kemungkinan kambuh dan menyebar ke organ tubuh lainnya cukup besar sehingga pengobatannya seyogyanya harus angkat kandungan dan pemberian kemoterapi.

      2.Benjolan tersebut yg tumbuh lagi bisa dalam bentuk kista aatau bisa dalam bentuk pembesaran kelenjar (nodul kelenjar penyebaran kanker ovarium)

      3.Kemungkinan besar benjolan tersebut adalah kanker ganas yg merupakan penyebaran kista ganas yang dioperasi sebelumnya.

      4.Jika sudah terjadi kista ovarium ganas /kanker ovarium spt anda ini maka tidak ada tempatnya lagi untuk dilakukan program hamil bu karena jk program hamil dilakukan akan mengancam nyawa ibu akibat penyebaran kanker ovarium anda.

      5.Saran saya, segera ibu ikuti petunjuk dokter ahli onkologi yang anda kunjungi di Makasar.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  98. malam dokt relly, sy melli 27th,suami 35th
    sudah mencoba 2x inseminasi dan BT di dr aucky siloam,dinyatakan gagal menempel
    kmrn sy usgtransV dinyatakan endometriosis sbsr 0,96cm di kanan,kiri tidak ada..
    bagaimana saran dokt supaya kami dpt segera mendpatkan momongan..mohon bantuan dr relly yg baik hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Melli….

      Sebaiknya diobati dulu endometriosisnya sebelum dilakukan program BT berikutnya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus