Selamat datang, selamat bergabung di blog ini. || Semoga bermanfaat..... ||

Selasa, 28 April 2015

Profile GMITS

Silakan melihat profil GMITS di https://youtu.be/8p-B-ctEKf4

101 komentar:

  1. Dok, praktek di RS darmo hari apa saja dan jam berapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Alinda Badriyah…

      Saya praktek di RS Darmo hari Selasa, Kamis (jam 16-19.00) dan Sabtu (jam 09-11.00)

      Demikian info buat anda. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  2. Dear dr Relly salam kenal
    beberapa minggu lalu istri saya (usia 31 Thn) melakukan kuret + PA di RSBS dengan Dr Niken.
    dan dari hasil PA istri saya di diagnosa kena hiperplasia Komplek atypik, dan atas saran dr niken, istri saya di minta untuk melakukan operasi pengangkatan rahim, sementara saat ini kami masih sangat mengidamkan seorang anak lagi (kami telah punya 1 Putri) tapi setelah saya membaca beberapa artikel untuk case hyperplasia komplek atypik ternyata sebagian besar juga dapat di obati dengan terapi hormon progesteron dalam jangka 3 - 6 bulan. mohon advice dr relly, kalau istri saya menjalani terapi hormon tsb kira2 berapa besar peluang kesembuhan yang dapat di peroleh istri saya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Pak Arief,

      Hiperplasia atipik memang merupakan keadaan/kelainan pre-kanker (belum terjadi kanker) rahim. Hiperplasia aatipik ini mempunyai risiko 2-3X terjadinya kanker rahim dibandingkan hiperplasia non atipik….oleh karena itu jika ada pasien yang mengalami hiperplasia atipik dan pasien tersebut sudah tidak ingin hamil lagi maka dianjurkan untuk dilakukan pengangkatan rahim.
      Namun jika ybs masih ingin hamil maka bisa saja rahimnya dipertahankan terlebih dahulu dgn hiperplasianya diobati dulu selama 6-12 bulan. Jika setelah 12 bulan dievaluasi lagi apakah masih ada hiperplasia atau tidak, jika tidak ada lagi hiperplasia tsb maka segera diprogram hamil.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Tks

      Hapus
  3. Dokter..
    Praktek di klinik fertilitas rsu sutomo hari apa saja dok..

    Dokter, seblmnya saya prnh inseminasi bln mei dan gagal..sebnrnya waktu yg diperlukan utk inseminasi mulai dr persiapan itu bth brp lama dokter, krn saya cm waktu sebulan saja dan akhirnya gagal, kegagalan itu apa krn pemeriksaan yg kurang detail krn cm waktu sebulan itu dok..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Bu Kirei….

      Sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk program inseminasi minimal stay di Surabaya (di lokasi tempat proses insem dilakukan) adalah 2mgg, jika stay sampai 1 bulan itu lebih baik namun bukan berarti semakin lama stay/tinggal di surabaya maka akan lebih berhasil ! Karena kegagalan inseminasi banyak faktor spt faktor sperma, faktor tuba dan faktor rahimnya juga BUKAN pd faktor lamanya stay di Surabaya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  4. Assalamualaiku. Dokter, sy Herlina (pernah konsul Januari 2014 di Graha Amerta). Sy domisili di Kendari-Sulawesi Tenggara. Sy waktu itu blm sukses BT, lalu dokter menyarankan histeroskopi. Sy berencana utk melakukan prose situ. Kapan waktu yg pas ya? Trus perkiraan biayanya berapa? Terimakasih pak dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Herlina….

      Waktu yang tepat/baik untuk dilakukan pemerisaan histeroskopi adalah sekitar 1-3 hari setelah bersih haid.
      Biaya pemeriksaan 'office hysteroscopy' (histeroskopi diagnostik) berkisar 1-2 juta.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  5. Malem dok..
    Saya ingin konsultasi dgn dokter .. Alamat praktek dokter dmna ya.. Saya dr tegal jawa tengah. Saya pernah mngalami hamil pda tahun 2009 tetapi krna saya sempat kb suntik krn saya gak sdar saya hamil.. Takut janin kenapa kenapa akhirnya d kuret. setelah kuret saya gak rajin minum obat yg dr dokter saya berikan.apakah itu mempengaruhi hingga saat ini saya tdk hamil dok? Saya sering keputihan seperti susu. Justru biasanya pas saya masa subur ada lendir bening akhir akhir ini gak pernah lagi menemui lendir bening itu.. Berbagai upaya saya telah jalani.. Aada pertubasi juga dok.juga promil dgn profertil 2bln gagal juga... Krna diagnosis 3 dokter saya pcos.. Juga hasil pertubasi adanya perlengketan juga dok. Yg saya tanyakan.. Apakah dgn laparoskopi bisa memperbaiki kondisi organ reproduksi saya dok??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear ibu yang di Tegal,

      Melihat kondisi anda dan dicurigai ada perlengketan maka untuk memastikan perlengketan tsb sebaiknya dilakukan laparoskopi.
      Jika pada laparoskopi nanti perlengketannya tidak terlalu berat (perlengketan ringan) maka dpt dilakukan koreksi/perbaikan melalui laparoskopi tsb, namun sebaliknya jika perlengketannya hebat/berat maka laparoskopi tidak bisa menyelesaikannya untuk bisa hamil. Jika perlengketan hebat/berat pada daerah saluran tuba maka solusi program hamil adalah dgn melalui program bayi tabung.

      Saya sendiri praktek di Surabaya bu, tepatnya di RS.Darmo, RS Bedah Surabaya dan Graha Amerta.

      Demikian yg bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  6. Assalamualaikum Wr.Wb
    Dear dr.Relly ... Salam Kenal
    Setahun menikah, saya hamil pada tgl 22 september 2013, Usia menikah 35 tahun. Tgl 12 Januari 2014 pada usia kehamilan 16-17 minggu saya mengalami keguguran (abortus spontan). Sebelum keguguran saya mengalami kecelakaan, dari waktu tabrakan dgn keguguran jaraknya 1 bulan. Dari hsl USG pada saat sy tabrakan kata dr SpOGnya janinnya tdk ada masalah pada waktu itu. Kemudian setelah 6 bulan stlh keguguran saya berobat lagi sama dr SpOGnya secara rutin tiap bulan tp hslnya tdk ada menunjukkan tanda-tanda kehamilan, kemudian sy dianjurkan dihidro dan suami diperiksa spermanya.Hasil Hidro kata dokternya tidak ada penyumbatan, namun ada penyempitan krn obat yg dimasukkan lama sekali masuknya dan hsl lab sperma suami baik dan tdk ada mslh. Tgl 21 Agustus 2015 sy berobat kedokter SpOG konsultan fetomaternal diberi obat Blesifen, diminum hari kedua haid sampai 6 hari haid (5 tablet 1x1). Hari ke 12 haid dilakukan USG Transvaginal hasilnya uterus baik (10,50),sel telurnya juga banyak.Pada hari 12,14 dan 16 disrh berhubungan sama suami. Sekarang pada tgl 20 September saya haid.Sy dari NTB-Mataram,Sy mau ke Surabaya ke RS.Sutomo,dokter disana praktek hari apa saja?
    Yang saya tanyakan:
    1. Apakah terapi yang sebaiknya harus saya lakukan?
    2. Pemeriksaan yang dilakukan disana apa saja?
    3. Pemeriksaan sebelum sy kesana apa saja yg bisa sy lakukan disini NTB-Mataram?
    4.Berapa lama dilakukan pemeriksaan dan hasilnya keluar? Mengingat sy bekerja sebagai PNS dan biar tahu utk mengajukan cuti,
    Terimakasih, Mohon Pak dokter dibalas ya..,terimakasih linda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Linda di Mataram,

      1.Sebaiknya anda segera dilakukan laparoskopi untuk melihat dan menentukan kondisi saluran tuba anda masih baik atau tidak. Jika masih baik/bagus maka anda masih bisa kemungkinan program hamil biasa atau inseminasi, namun juga keadaan saluran tuba anda jelek maka segera anda melakukan program bayi tabung untuk program kehamilan anda.

      Jika laparoskopi maka sebelumnya dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk persiapan laparoskopi. Jadi kondisi liver dan ginjal harus diperiksa dulu seblum dilakukan laparoskopi dengan pembiusan.

      Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan di Mataram sebelum laparoskopi di Surabaya, kecuali pada saat laparoskopi tidak dalam keadaaan haid.

      Untuk proses laparoskopi dan hasil laparoskopi max 1mgg harus tinggal di Surabaya.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  7. Sore Dok… nama saya Ida, 28 thn dan blm menikah.
    Saya divonis ada miom di bln maret krn haid tidak kunjung berhenti dan ngegumpal.
    Saya sudah cek ke 4 dokter masing2 dokter info miom dgn ukuran yg berbeda2.
    Dokter pertama info 8 cm ( usg perut )
    Dokter kedua info ada banyak miom ( usg perut )
    Dokter ketiga info 12cm ( usg perut )
    Dokter keempat info 6 cm ( usg melalui dubur dan br kmrn saya cek ).
    Mereka minta segera untuk dioperasi caesar. Saya heran knp dgn kemajuan teknologi ini mereka menyarankan caesar, bkn laparaskopi.
    Apakah ada perbedaannya? Dan sebaiknya dioperasi yg mana yg lbh baik?
    Mohon infonya ya…

    Tks dok…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak Ida,

      Tentu ada perbedaan antara dilakukan laparoskopi dan laparotomi untuk angkat miom, apalagi jika anda belum menikah/belum punya anak.

      Dengan laparoskopi maka rasanya nyeri pasca operasi lebih rendah drpd laparotomi. Recovery/penyembuhannya jauh lebih cepat dengan laparoskopi dbandingkan laparotomi. Dgn laparoskopi, sekitar 2mgg pasca laparoskopi ybs sudah bisa beraktifitas spt sebelum operasi. Sedangkan laparotomi penyembuhannya bisa berkisar 6-8mgg pasca operasi.
      Dengan laparotomi, perlengketan organ2 dirongga perut / termasuk organ2 reproduksi di rongga perut akan lebih berat perlengketannya dibandingkan laparoskopi. Sedangkan jk perlengketannya berat maka ini akan mengganggu fungsi reproduksi di kemudian hari.
      Tentunya secara kosmetik jauh lebih baik drpd laparotomi.

      Masalahnya tidak semua dokter kandungan mampu melakukan tindakan laparoskopi. Karena tindakan laparoskopi diperlukan ketrampilan/keahlian khusus dibandingkan dokter2 kandungan umumnya.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  8. Assalamualaikum..
    Dear dr.Relly.
    Perkenalkan dok saya feby di denpasar ingin konsultasi dengan dokter, saya sudah menikah hampir 5 tahun, pernah hamil 2x tapi gagal yang pertama tahun 2012 blighted ovum akhirnya dikuret dan yang kedua tahun 2013 hamil diluar kandungan/ektopik dan sudah dioperasi sehingga tuba saya hanya tinggal yang sebelah kanan,selanjutnya saya dan suami program hamil dengan diberikan penyubur tetapi sampai saat ini belum juga ada tanda tanda kehamilan.HSG juga sudah dilakukan untuk tuba yang kanan dan hasilnya tuba patent.suami pun sudah diperiksa sperma nya juga bagus.
    Yang saya tanyakan:
    1.Sebaiknya apalagi dok program yang harus saya jalani?
    2. Saya dan suami berencana untuk inseminasi dok, apa saja syarat insem tersebut?
    3. Untuk biaya inseminasi sekitar brp dok?
    4.mengingat saya tdk stay di sby sebaiknya klo inseminasi saya hrs stay berapa lama di sby?
    5. Saya ingin konsultasi langsung dengan dokter di graha amerta praktek hari apa saja dok dan jam brp?
    Terima kasih dokter mohon pencerahannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
    2. Waalaikummusalam bu Feby di Denpasar,

      1. Jika anda masih mengharapkan kehamilan dengan inseminasi maka sebaiknya dilakukan laparoskopi untuk melihat fungsi tuba kanan yang masih tersisa. Dengan laparoskopi akan tampak apakah ada perlengketan atau tidak pada tuba kanan yang masih ada. Jika ada perlengketan maka akan mengganggu fungsi tuba kanan tersebut. Jika tuba kanan tidak berfungsi maka sulit hamil dengan cara inseminasi, dan satu2 cara promil adalah dengan bayi tabung jika tuba kanan terdapat perlengketan.

      2.Syarat2 untuk inseminasi, pertama keadaan tuba kanan yang tersisa harus berfungsi dgn baik artinya tidak ada perlengketan pada tuba tersebut dan tidak pembuntuan pada tuba tersebut. Pada HSG hanya tahu tubanya buntu atau tidak sedangkan adanya perlengketan atau tidak tidak bisa dilihat dari hasil HSG. Kedua syarat inseminasi adalah konsentrasi sperma suami >10jt/ml. Jika syarat tsb tidak terpenuhi maka tidak bisa dilakukan inseminasi tetapi harus melalui promil BT

      3.Biaya inseminasi di klinik kami berkisar 2,5 juta (diluar obat2 penyubur yang digunakan sebelum insem dilakukan)

      4.Waktu yang diperlukan untuk proses inseminasi di Sby minimal sekitar 14 hari tinggal di Sby.

      5.Di Graha Amerta saya hari Senin s.d Jumat jam 8-14.oo (dgn perjanjian)

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  9. Dear dr.Relly.
    Perkenalkan saya melly, usia 29 thn sudah menikah 4 thn suami hasil tes sperma normal, tetapi kami masih belum dikaruniai anak, saya memiliki endometriosis di sebelah kanan sebesar 2,5cm.
    yang mau saya tanyakan apakah endometriosis menghambat untuk memperoleh keturunan? dan apakah perlu dilakukan laparoskopi? untuk cek usg lebih baik saat mens atau setelah mens?
    Thanks b4

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Melly....

      Jika sperma suami anda normal, dan ternyata anda memiliki endometriosis di sebelah kanan sebesar 2,5cm....maka saya menyarankan untuk dilakukan laparoskopi.
      Tujuan laparoskopi nya; pertama untuk mengetahui keadaaan/fungsi saluran tuba anda, apakah ada perlengketan atau tidak karena pada penderita endometriosis 50-60% kemungkinan besar didptkan perlengketan di daerah indung telur dan tubanya. Padahal jika tubanya terjadi perlengketan maka akan sulit untuk bisa hamil secara spontan/inseminasi.
      Kedua, dgn laparoskopi bertujuan untuk membersihkan endometriosisnya dimana adanya endometriosis ini juga mengganggu kualitas sel telur. Jika kualitas sel telur terganggu o.k endometriosis maka akan sulit juga untuk bisa hamil.

      Untuk cek USG adanya kista endometriosis atau tidak memang sebaiknya dilakukan pada saat haid hair ke 2 atau ke.3.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  10. Syalom dokter...
    saya wanita berusia 25 tahun dan sudah menikah 9 bulan.

    beberapa hari lalu saya memeriksakan diri saya ke laboratorium pramitha. yaitu pemeriksaan HSG dan hasilnya adalah:

    Adanya pelengketan di saluran rahim saya dan adanya infeksi di sebelah kiri saya. maka yang ingin saya tanyakan adalah:

    1. Bagaimana caranya menyembuhkan infeksi tersebut?

    2. Apakah HSG bisa membuka saluran yang lengket atau tersumbat?

    3. Bagaimana caranya menyembuhkan saluran yang lengket itu, dok?

    Note: Saya sudah melakukan cek USG dan hasilnya RAHIM saya BAIK. TIDAK ADA KISTA, MIOM ATAU pOLIp.

    Mohon petunjuknya, dokter.

    JBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Lydia...

      Pemeriksaan HSG akurasinya tidak 100% tetapi hanya skitar 60%. Bisa saja hasil HSG tersebut salah/kurang tepat.
      Untuk mengkonfirmasi apakah memang ada perlengketan dan pembuntuan di saluran tuba anda maka saran saya sebaiknya dilakukan laparoskopi.
      Karena dgn laparoskopi akan lebih detail lagi terlihat apakah memang disaluran tuba anda mengalami pembuntuan ataukah juga ada perlengketan atau tidak.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  11. Dr.Relly, usia saya 36 (maret 2016) diagnosa unexplained infertility dg tuba kiri yg non patent, tidak ada polip, miom dsb. (2x laparopski dan 1x HSG, diagnosa tetap sama) Suami usia 36,5th (caucasian - norwegian) cek sperma normal. Selama 3th kami mencoba hamil secara alami, krn tidak membuahkan hasil kami mencoba IVF 3 fresh cycles, 4 FET, dimulai sejak saya berumur 32th, Namun blm berhasil, di hari ke 8-12 ET saya selalu mengalami flek dan akhirnya menstruasi.Kami mencoba baik 2 ET FET dan fresh tetap gagal. selama IVF di Norwegia saya blm pernah mendapatkan hasil + di testpack krn selalu gugur sblm hari ke 14. Dokter disini tidak mengetahui penyebabnya. Kami hendak berlibur ke Indonesia selama 2,5mgg di awal bulan Mei dan ingin periksa ke tempat praktek dokter utk mendapatkan 2.nd opinion dan pemeriksaan penyebabnya gagal kehamilan yg tidak terdeteksi di RS Norway. Mohon pencerahan dan nomer tlp/email yg bisa dikontak utk membuat janji. Terima kasih dok. GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Cecillia di Norway....

      Silakan kontak di no. +6289650509000 untuk atur janjian ketemu saya

      Tks

      Hapus
  12. Assalamualaikum wrwb
    Dear dr relly
    Perkenalkan sy mega usia 27 tahun suami 29 thn,kami sdh menikah 5 tahun ttpi belum dikaruniai momongan..kami tinggal dijambi dok dan sudah melakukan program kehamilan disini kami sdh melakukan beberapa test dr hsg hingga laparascopi dan suami juga sdh test sperm dok alhamdulillah hasil normal2 aja bhkan kami sdh sempat mencoba inseminasi tp hasilny masih gagal juga dok...jadi kami berencana unk melakukan program bayi tabung dok mohon pencerahannya minggu depan rencananya kami ingin surabaya unk konsultasi dulu dgn dktr ttg masalah bayitabung ini dok...terimakasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr wb,

      Dear bu Mega Rosita...

      Silakan klo mau ke Surbaya untuk konsultasi tentang bayi tabung, sebaiknya klo konsultasi pas saat haid hari ke 2 atau haid ke 3 karena untuk bisa melihat keadaan basal sel telur anda...dan klo bisa hasil2 pemeriksaan sebelumnya (termasuk pemeriksaan analisa sperma) juga dibawa ke Surabaya.

      Demikian yg dapat saya sampaikan.
      Tks.

      Hapus
  13. selamat siang dokter, terimakasih untuk info bermanfat yang saya dapat dari blog ini, anak saya 27 th belum menikah, terdapat kista di saluran telur kiri sebesar 7,3 cm. bisa saya dapat info dokter yang ahli laparoskopi di jakarta di rs mana ya Dok? urgent karena sdsh merasa sakit, terimakasih atas bantuannya....vera

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Vera Ve,

      Silakan ibu ke RS Fatmawati untuk menemui dr.Setyo.SpOG dan dr.Luki SpOG untuk penanganan kista anak anda dengan laparoskopi.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  14. Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Dear, dr. Relly

    Perkenalkan, Saya bernama Hermansyah dari Trenggalek. Isteri saya, Bu. Tyas (43 th) mengidap penyakit kista kira-kira 6 x 8 cm yang menurut dokter di daerah kami perlu segera diangkat dan kami berencana untuk berkonsultasi dengan Bapak terkait penanganannya. Sehubungan dengan hal dimaksud, kami mohon informasi dari Bapak terkait:
    1. Tempat dan waktu praktek Bapak;
    2. Kapan Bapak mulai buka praktek setelah Lebaran ini;
    3. Nomer telepon yang bisa kami hubungi untuk bisa membuat appointment.
    Atas perhatian dan bantuan Bapak dr. Relly, disampaikan terima kasih.
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumussalam wr.wb

      Dear pak Hermansyah....

      1.Silakan kontak di no 089650509000 untuk informasi dan pendaftaran perjanjian ke praktek saya di Surabaya.

      2.Saya mulai praktek tgl 9 Juli 2016 di RS Darmo sedangkan di RS Bedah dan RS Graha Amerta tgl 11 Juli 2016 mulai prakteknya.

      3.Ini no telp until appointment den say: 089650509000

      Demikian yg bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  15. Assalamualaikum Wr Wb
    Dear dr Relly...

    Saya Ulfah (35 thn) dan Suami (40) sudah 8 tahun menikah dan belum dikaruniai momongan. Bulan Juni 2016 kemarin saya sempet hamil utk pertama kalinya, tapi di usia 8 week terpaksa di kuret karena kehamilannya tidak berkembang. Dua minggu pasca kuret saya cek dokter untuk kontrol, hasil usg trans-v rahim sudah bersih namun di tuba kanan terlihat gelembung seperti kantung hamil (pdhal di usg sebelumnya ini tidak terlihat). Dr SPOG yg memeriksa mengatakan itu adalah kehamilan ganda dan harus diangkat melalui operasi. Yang ingin saya tanyakan adalah :

    1. Apa betul gelembung di tuba kanan itu kehamilan ganda? kenapa baru terlihat setelah 2 minggu pasca kuret?
    2. Karena di RS tempat saya periksa belum ada fasilitas untuk laparoskopi (Tasikmalaya), dokter menyarankan operasi biasa saja. Tapi saya ragu karena operasi ini menurut dokternya akan membuat tuba saya jadi non paten. Apakah dengan laparoskopi tuba sy yang bermasalah bisa tetap berfungsi normal?
    3. Untuk wilayah Bandung, dokter dan RS mana yang bisa dr Relly sarankan untuk saya bisa berkonsultasi secara langsung terkait masalah ini.

    Mohon pencerahannya dok, dan terimakasih untuk atensinya.

    Wasssalam,
    Ulfah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam,

      1. Bisa saja gelembung di tuba tersebut suatu kehamilan di tuba yang mungkin pada saat sebelum dikuret belum tampak gelembung di tuba tersebut. Apalagi jika waktu sebelum di kuret deteksinya hanya menggunakan USG yg dari perut bukan USG dari vagina (USG transvagina).

      2. Tergantung kondisi tuba saay dilakukan laparoskopi. Jika pada saat laparoskopi ternyata tubanya sudah pecah/rusak maka tetap saja tubanya tidak bisa diselamatkan artinya tubanya akan membuat jadi non patent, tetapi jika saat laparoskopi kondisi tubanya masih bagus/tidak pecah/tidak rusak maka inshallah tubanya masih bisa diselamatkan untuk tetap patent.

      3. Untuk wilayah Bandung, silakan ibu ke Klinik Fertilitas di RS.Hasan Sadikin Bandung.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  16. assalamu'alaikum dokter..sy fitri 37 th dari trenggalek. udah 6 th pernikahan kami yang kedua blm dikaruniai momongan. anak sy (dari pernikahan pertama) umur 13 tahun. kemarin periksa ke griu, hasilnya susp hidrosalping lewat usg trans, kemudian sy dsuruh cek HSG dan suami cek analisis sperma.
    1. kapan waktu yg tepat untuk semua test itu dok ?
    2. brp kira2 budget yg harus dipersiapkan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb

      Dear bu Fitri di Trenggalek,

      Jk saya lebih menyarankan untuk dilakukan laparoskopi diagnostik daripada dilakukan HSG atau jika tidak mau laparoskopi maka langsung diprogram bayi tabung karena usia anda sudah 37 thn dan sudah menikah >10th tp belum hamil juga. Semakin tua usia seorang wanita maka semakin berkurang cadangan sel telurnya. Oleh karena itu keadaan anda ini berlomba dgn waktu agar dapat segera hamil.

      Jika laparoskopi dilakukan maka tindakan tsb dilakukan setelah bersih haid ( atau tidak pas lagi haid ). Sedangkan untuk periksa/tes sperma maka minimal 2 hari sebelum tes tidak boleh dikeluarkan sperma suaminya atau jika lebih dari 1 mgg maka keluarkan dulu spermanya baru dicek 2hr kemudian.

      Budget Laparoskopi diagnostik di graha amerta sekitar 10-15juta.

      Demmikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks.

      Hapus
  17. Ass,,dok sy linda dr berau,,sy ingin bertanya,,sy hbs operasi karna hamil diluar kandungan,,operasix sy ditegal,operasi laparaskopi,,setau sy itu,,sy cz kurang ngerti,,pas sy cek ke dr di berau sini,,operasi sy ko dobel,,laparaskopi sama laparatomi,,yg ingin saya tanyakan dok.1.kenapa bisa ada operasi laparatomix,2.nyerix msh terasa sedangkan obat yg sy minum cu antibiotik sama pereda nyeri dok mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wassalamualaikum wr.wb

      Dear bu Linda di Berau,

      Untuk membedakan apakah anda dilakukan laparroskopi atau laparotomi adalah adanya bekas luka operasi di perut anda.

      Jika di perut anda didpatkan bekas irisan operasi yang lebar (sekitar 10-15 cm, baik irisannya melintang atau membujur) di perut anda maka itu berarti anda telah dilakukan LAPAROTOMI.

      Tetapi jika TIDAK ADA irisan lebar di perut tetapi hanya irisan kecil sekitar (0,5 - 1cm) pada 3-4 tempat di perut anda berarti anda telah dilakukan LAPAROSKOPI.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  18. Salam kenal Dr. Lerry, saya telah menikah 2 tahun dan belum pernah hamil sama sekali. Bulan Juni ini saya melakukan prosedur laparaskopi setelah hasil HSG menunjukan saluran tuba sebelah kiri saya buntu. Ternyata keadaan kedua tuba buntu saat dilakukan laparaskopi, dan dokter memutuskan untuk mengangkat saluran tuba sebelah kanan saya karena pelengketan parah dan bentuk abnormal. Tetapi dokter mengatakan bahwa tuba sebelah kiri tetap buntu dan tidak bisa "dibuka".
    Apakah masih memungkinkan untuk hamil secara normal dok? Dan saudara2 yang mendengar cerita saya selalu menyarankan agar tuba "ditiup". Seperti apa prosedur "ditiup" itu dok? Dan apa mungkin saluran tuba yang kata dokter tidak bisa dibuka bisa lancar kembali setelah ditiup?

    Terima kasih dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Belinda,

      Jima dari hasil laparoskopi menunjukan bhw kedua saluran tuba anda buntu maka tidak ada pilihan lain bagi anda untuk dilakukan program Bayi Tabung.

      Sebenarnya saat laparoskopi dilakukan pd diri anda, dokter sudah melakukan 'peniupan' saluran tuba dengan menyemprotkan cairan metilen blue dari vagina namun hasil peniupan melalui laparoskopi tidak berhasil membuka kedua saluran tuba anda sehingga saluran tuba kedua2anya tetap buntu.

      Tindakan peniupan selain dengan laparoskopi hasilnya jauh lebih rendah keberhasilannya dibandingkan peniupan dgn laparoskopi.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks.

      Hapus
    2. Assalamualaikum dr.relly. sy arie 45 thn n istri sy 35 thn. Km sdh menikah 8 thn dan istri sy pernah 4x hml namun hanya sebulan hml, istri sy mengalami keguguran utk kehamilan 1 sd 3. Utk kehamilan ke 4 usia kehamilan telah memasuki bln ke 3 namun setelah dilakukan pemeriksaan di dr, menurut dr bahwa janin tdk berkembang, selanjutnya di kuret. Dan sd saat ini istri sy blm hamil lagi dan setelah km melakukan pemeriksaan, kt dr ternyata ada kista indromitrosis/kista coklat di sebelah kiri. Akhirx dilakukan op. Laparaskopi tetapi selang beberapa thn, kista itu kembali lagi. Sehingga kami berencana tuk ops lg di dr. Reli. Yg menjadi pertanyaan sy adalah. 1. Apakah hanya dgn ov kanan yg berfungsi bisa terjadi kehamilan 2. Apakah dgn sering mengangkat beban/dpt mempengaruhi kualitas sperma sy 3. Wkt yg tepat utk melakukan ops. Lsparaskopi. 4. Berapa total biaya yg hrs kami siapkan mulai dr pemeriksaan smpai dgn oprs. Krn km di papua. Terimakasih banyak atas penjelasan dr. Relly. Was.

      Hapus
    3. Waalaikummusallam wr wb,

      Dear Pak Arie & Isteri,

      Jika sebelumnya isteri anda telah dilakukan operasi laparoskopi kista coklat kiri dan sekarang muncul lagi kistanya maka jika dilakukan operasi laparoskopi lagi akan terjadi kerusakan sel telur yang sehat, dan ini akan mengurangi jumlah sel telur isteri anda. Jika sel telurnya berkurang maka kemungkinan untuk hamil juga akan semakin kecil.

      Jadi saran saya sebaiknya tidak dilakukan operasi kista yg muncul lagi ini jika anda berdua ingin momongan/anak.
      Saran saya lebih dilakukan program bayi tabung drpada harus operasi laparoskopi lagi.

      1. Dengan bayi tabung selama masih ada telur yang bagus, meskipun hanya indung telur yang kanan yang bagus maka bisa terjadi kehamilan dengan bayi tabung.

      2.Tidak ada hubungannya antara angkat beban thd kualitas sperma.

      3.Saya tidak menyarankan untuk operasi laparoskopi lagi thd isteri anda karena hal ini akan menurunkan cadangan sel telur isteri anda.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
      Tks,

      Hapus
  19. asslammualaikum. semoga anda selalu dalam lindungan Allah. amin. dok saya menderita amenoria primer, ukuran rahim 4 cm lebih. yang mau saya tanyakan apakah saya bisa melakukan program BT. terimakasih dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb,

      Dear bu Cici,

      Harus dicari dulu kausa/penyebab terjadinya amenore primernya.
      Apakah amenore primernya ini disebabkan o.k kelaihan di ovarium/indung telurnya ataukah o.k kelainan di rahimnya ataukah o.k kelainan di otak yang menghasilkan hormon2 untuk pertumbuhan ovarium dan rahim.

      Oleh karena itu saya tidak bisa menjawab pertanyaan anda sebelum dilakukan pemeriksaan2 penyebab dari amenore primer yang anda alami.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
      Tks

      Hapus
  20. Assalamualaikum dokter,
    Dok, saya sudah menikah 2.5 tahun dan belum memiliki anak. Saya telah ke dr SPOG 3 kali dengan diagnosa berbeda namun bisa ditarik kesimpulan yang sama. dr pertama mendiagnosa adanya moim+kista+endo tnpa memberitahu letak ke3 nya. dokter spog ke 2 mendiagnosa adanya endometriosis di indung telur kanan 1.2cm. dokter ke 3 mendiagnosis adanya endometriosis di indung telur kiri 1.4. dokter ke 2 menyarankan untuk laparoskopi, dan dokter ke 3 menyarankan untuk direct bayi tabung. pertanyaan saya adalah :
    1. Apakah satu kali laparoskopi dr. sudah dapat mengetahui dimana letak endo dan jika ada masalah lain seperti perlengketan atau penyumbatan sal tuba bisa langsung diketahui? atau satu kali laparoskopi hanya bisa untuk periksa 1 indung telur saja, kemudian laparoskopi lagi untuk tau indung telur lainnya dst..
    2. alasan dr. ke 3 untuk direct bayi tabung adalah kondisi endometriosis yang besar di indung telur dan sudah terlihat hanya dengan USG Trans V, sedangkan untuk bayi tabung terus terang kami kesulitan biaya, namun dengan kondisi sperma suami (3 bulan yll) teratozoospermia 2 juta, apakah setelah laparoskopi masih ada probability hamil alami?
    3. Menurut dr. dengan kondisi kami seperti ini, langkah apa yang seharusnya kami ambil? salahkah jika saya menginginkan laparoskopi dahulu untuk mengetahui adanya kemungkinan hamil alami? atau hal itu hanya akan membuang waktu, biaya dll saja mengingat kondisi suami dan endo saya yang cukup besar?
    4. Jika saya sebelumnya konsul dengan dr X (dr ke 3) di RS yang sama dengan dokter saat ini praktek, lalu saya ingin pindah ke dr. Relly di RS yang sama tersebut, apakah dr berkenan menerima saya?
    Demikian dr, saya sangat membutuhkan petunjuknya,terimakasih
    Wasalamualaikum..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb,

      Dear bu Alik,

      Suatu pasangan suami-isteri untuk bisa hamil secara normal, dibutuhkan 4 faktor yang juga harus normal yaitu;
      1.Sperma nya harus normal. 2.Sel Telurnya juga harus normal. 3.Rahimnya juga normal, dan 4.Saluran tubanya juga harus normal.
      Jika salah satu dari 4 faktor tsb tidak normal maka untuk bisa hamil secara normal juga sukar.

      Nah jika dilihat dari hasil sperma suami anda hanya berjumlah 2juta/ml (sedangkan yang normal jumlah sperma >20juta/ml) maka sulit sekali untuk bisa hamil secara normal. Kondisi seperma <10juta/ml maka untuk bisa hamil harus dengan bayi tabung.

      Oleh karena itu saya pribadi setuju dengan dr spog anda yang ke3 bahwa sebaiknya anda segera melakukan program bayi tabung tanpa harus dilakukan laparoskopi.
      Jika dilakukan laparoskopi dan endometriosisnya sudah dibersihkan tetapi sperma anda tetap sedikit maka percuma juga krn kehamilan pd diri anda seyogya dgn bayi tabung krn sperma suami anda sedikit sekali.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.
      Tks

      Hapus
    2. Assalamualaikum dr,

      Untuk kasus endometriosis yang tidak di laparoskopi, apakah berbahaya bagi penderita? seperti misalkan berpotensi untuk semakin parah dsb?

      Mohon informasinya dokter,,terimakasih

      Hapus
    3. Waalaikummusalam wr.wb

      Endometriosis jika dibiarkan tanpa diobati dengan baik maka penyakitnya akan tambah parah baik dari segi keluhan pasiennya maupun dari penyakit itu sendiri yang tambah lama akan menimbulkan perlengketan pada organ2 reproduksi dan sekitarnya.

      Demikian yang dapat saya sampaikan.

      Hapus
  21. Assalamualaikum. Dokter saya ana di Surabaya. Saya pernah hsg 2 bulan yg lalu tetapi anehnya sudah diulang sampai 2 x hasilnya gagal. Cairan kotras tdk bisa masuk. Jadi hasilnya tidak bisa dibaca. Apa yg sebaiknya saya lakukan untuk langkah selanjutnya dok. apa perlu melakukan hsg ulang. Kira2 faktor ap yang menyebabkan kegagalan hsg tersebut. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam, wr.wb

      Dear Ana di Surabaya,

      Kegagalan HSG hingga cairan kontras tidak bisa masuk bisa disebabkan karena adanya kontraksi dari rahim saat cairan kontras dimasukan ke dlm rahim anda.
      Saya menyarankan untuk selanjutnya dilakukan laparoskopi diagnostik atau operatif (jk diperlukan) untuk mengevaluasi saluran tuba anda, karena dengan laparoskopi anda dalam keadaan dibius total sehingga kemungkinan kontraksi rahim saat memasukan kontras tidak terjadi pada laparoskopi. Hal ini berbeda dengan HSG dimana anda tidak dibius saat HSG.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga berrmanfaat. Tks

      Hapus
  22. Assalamualaikum pak dr..

    Sy rencana mau laparoscopy dok..sy sdh pnya 1 putri umur 11thn...th 2011 sy prnah hamil diluar kndungan kemudian operasi dan saluran indung telur kanan diangkat,yg kiri kt dr ada pnyumbatan tp sdh di perbesar saat operasi lalu sy di sarankan hidro cuma wktu itu sy hidro cuma 1x dan tdk lnjut sampai skrng blm hamil2 dok..prosedur apa saja yg hrs sy lakukan sblm laparoscopy?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam wr.wb,

      Dear ibu yang mau laparoskopi (maaf tidak ada nama anda)

      Sebelum laparoskopi sebaiknya cek ulang sperma suami anda, krn tentunya kondisi sperma suami berbeda antara kondisi saat ini dengan kondisi sperma 11 th yll / 5th yll.

      Kemudian sbelum dilakukan laparoskopi, tentunay anda akan dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan fot rontgen paru2 untuk dilihat kondisi organ2 liver/ginjal apakah sehat atau tidak, jika baik hasil labnya maka siap dilakukan pembiusan+laparoskopi.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      Hapus
  23. Selamat malam dokter,
    Saya dan istri menikah 4 tahun dan blm dikaruniai momongan. Kami domisili di madiun. Pertanyaan kami:
    1. Bila kami ingin konsultasi di alamat praktik dokter bisa hari apa saja ya? Bisa minta alamat lengkapnya dok?
    2. Apakah ada nomer yg bisa dihubungi untuk pendaftaran?
    3.untuk biaya laparoskopi kami harus menyiapkan dana berapa dok?
    Terimakasih atas jawabannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear pak Adhitya,

      Silakan kontak di no 089650509000 untuk informasi lebih lanjut.

      Semoga bermanfaat.
      Tks

      REL

      Hapus
  24. Selamat siang dok,
    Saya lili, sya pasien dr relly yg dulunya menjalani operasi laparaskopi, kan dokter meresepkan utk suntik tapros 6x, tapi dokter yg menyuntik saya bilang 3x saja sudah cukup, itu bagaimana ya dok? Apa ada perbedaanya?

    Terima kasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Lili,

      Suntik tapros 3x atau 6x tergantung tujuan pemberian itu untuk apa dan untuk siapa.
      JIka diberikan untuk wanita yang ingin hamil maka cukup 3x aja tetapi jika ditujukan untuk wanita yang tidak ingin hamil lagi atau belum ingin hamil dalam waktu dekat maka pemberisan tapros lebih baik sampai 6x. Karena dengan suntikan hingga 6x dapat menurunkan angka kekambuhan endometriosisnya

      Demikian yang bisa saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. TKS

      REL

      Hapus
  25. Ass dok saya diana dr sidoarjo ...
    Saya mau tanya dok ...
    Saya sudah menikah selama 3 tahun dan blm kunjung hamil.. Pernah promil selama 1thn tp cuma saya aja yg diperiksa dan hasilnya rahim normal tpi haid tidak teratur kadang 2-3bln sekali dok ..
    Sedangkan suami tidak pernah diperiksa...
    Yang mau saya tanyakan apa yg harus dilakukan supaya cepat hamil...
    Dan biaya inseminasi berapa ya dok ??
    Terima kasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Diana di Sidoarjo,

      Untuk program hamil salah satu yang wajib diperiksa adalah sperma suami dgn melakukan pemeriksaan analisa sperma di lab.
      Jadi pertama2 harus diperiksa dulu kondisi sperma suaminya.

      Untuk biaya inseminasi di tempat kami berkisar antara 6-8jutaan tergantung kondisi pasangan suami isterinya.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. TKS

      REL

      Hapus
  26. Assalamualaikum wrwb
    Dear dr relly
    Perkenalkan sy erni usia 26 tahun suami 30 thn,kami sdh menikah 3 tahun ttpi belum dikaruniai momongan saya dari jepara..tanggal 20 september 2016 kemarin saya hsg dokt, dan hasil hsg saya tuba kanan kiri patent, suspec hidrosalping focal kiri mild, konfigurasi kavum uterus normal, filling defect tubuler pada cervix uteri dd:mucous plug,septa..dan dokter yang saya kunjungi menyarankan untuk laparoskopi berhubung saya juga dinyatakan pcos nanti sekalian sel telurnya di drilling sarannya seperti itu dok,rencana saya saya mau laparoskopi sama dokter relly tapi saya tidak tau dokter relly prakteknya di rs mana?dan berapa biaya untuk laparoskopi ya dok?dan apa saja yang perlu saya persiapkan sebelum laparoskopi dokt,terima kasih seblumnya dokt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Erny,

      Waalaikummusalam,

      Untuk mengetahui jadwal praktek saya silakan kontak di no 089650509000.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. TKS

      REL

      Hapus
  27. Assalamualaikum dok
    Nama saya ana umur 30th
    Kemaren saya baru cek ke dokter kandungan yg ke 2 dan dokter menyatakan saya hamil diluar kandungan sebelumnya saya sudah ke dokter kandungan yg pertama untuk mengetahui apakah saya beneran hamil soalnya hasil TP menunjukkan saya hamil dokter bilang janin belum terlihat tapi dinding sudah menebal tepatnya tanggal 6jan'17 kemaren karena saya mengalami flek coklat pekat dikit2 saya dikasih obat ultrogestan 100mg utk 2minggu minumnya sehari sekali sudah saya lakukan sesuai anjuran tapi selama seminggu saya masih flek trus tapi tidak nyeri karna khawatir dengan kehamilan yg ke 2 ini saya akhirnya memutuskan utk cek ke dokter yg ke 2 ini dan beliau menyatakan saya hamil etopik berapa ya dok biaya utk operasi ini yg sekiranya tidak terlalu mahal soalnya saya tidak punya uang sebanyak itu suami sama mertua sampai cari utangan gadain rumahnya buat saya sampai sekarang belum dapat jalan
    Terimakasih sebelumnya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Ana Susanti,

      Jika ibu punya asuransi BPJS maka silakan ibu ke RS yang bekerjasama dgn BPJS untuk bisa melakukan operasi dengan biaya yg lebih ringan.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. SEmoga bermanfaat. TKS

      REL

      Hapus
  28. Malam dok, bsa minta jadwal praktek dokter di rsbs, graha amerta dan rs darmo? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Ariestania,

      Silakan kontak di no 089650509000 untuk info lebih lanjut ttg jadwal praktek saya.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. TKS

      REL

      Hapus
  29. Dear dr relly,

    Dok, istri saya berencana untuk inseminasi, berhubung kami dinas di luar sby dan hanya berada di sby weekend saja..kira2 brp lama waktu yg dibutuhkan untuk proses inseminasi?bisa kah istri saya cuti seminggu saya untuk proses inseminasi??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear pak Tri Yoga,

      Waktu yang dibutuhkan untuk proses insem adalah skitar 2mgg an.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. TKS

      REL

      Hapus
  30. dokter, saya yg program BT dgn dokter di tiara cita.. yg saat saya ET, dokter berhalangan karena ke jakarta akhirnya diganti dr ashon. setelah ET hari ke 7,8,9 perut sakit sekali saat malam.. kira kira kenapa ya dokter.. mohon petunjuknya dan saya cek BHCG tgl 9 feb 2017 ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Lina,

      Bisa saja sakit perut tersebut sisa cangkang telur yang pasca panen telur masih besar, sehingga menimbulkan rasa nyeri di perut.

      Demikian yang bisa sy sampaikan. Semoga bermanfaat. TKS

      REL

      Hapus
  31. Dear Dr.really
    Salam kenal dok...
    Saya lala dr manado...,, saya berusia 32 thn dan mempunyai penyakit kandubgan (mioma) saya mau konsultasi dgn dokter, kandungan saya ada miom besar dan pemeriksaan terakhir miom saya berukuran 15 cm d thn 2014 dan smpe skr saya pernah transvaginal lg, sblmnya juga saya pernah d operasi pengangkatan miom sebesar 8 cm d thn 2011, dan sekarang tumbuh lg lebih besar, saya sdh menikah dan pengen sekali punya anak, apakah dgn kasus penyakit saya ini saya msh bisa mempunyai keturunan dok? Saya pengen konsultasi lngsng juga dgn dokter, mohon info jadwal praktek dokter d rs. Bedah surabaya, berhubung saya bekerja dan jauh juga dr manado biar tau pasti waktu utk bisa ke t4 dokter. Trima kasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Lala di Manado,

      Silakan hubungi di no 089650509000 untuk info lebih lanjut tentang jadwal praktek saya.
      Demikian yang bisa saya sampaikan. TKS

      REL

      Hapus
    2. Dear Dr Relly...
      Saya fitri 39 th blm menikh dr jkt. Pemeriksaan terakhir ada tumor ovarium bilareral suspct maligna (ka 10x10 dan ki 9x7),dsog menyuruh utk laparatomi dgn kemungkinan histerektomi. Apkh dgn kasus spt ini dimungkinkn tindakan laparoskopi tanpa histerektomi dokter.apkh di jkt ada dokter yg ahli dlm laparaskopi.
      mohon penjelasan. Tks
      Salam

      Hapus
    3. Dear mbak Fitri di Jakarta,

      Memang sebelum dilakukan laparoskopi haru dilakukan pemeriksaan2 agar bisa diprediksi jk kistanya kemungkinan jinak atau ganas/maligna yaitu dengan melakukan pemeriksaan Tumor marker (pemeriksaan darah spt CA.125, HE4, AFP dll) dan pemeriksaan MRI/CT Scan.
      Jika dari pemeriksaan tsb menunjukan jinak maka bisa dilakukan laparoskopi namun sebaliknya jika hasil pemeriksaan2 tsb menunjukan suatu keganasan/malignan maka tidak dianjurkan untuk laparoskopi.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks,

      REL

      Hapus
  32. Dokter relly,sy dian dr bwi. Sy post insem tp blm berhasil. Kata dokter yg menangani sy mngkin disebabkan krn rahim sy hyperretrofleksi jd diduga ada perlengketan rahim. Apa hrs dilakukan laparoskopi agr normal kembali? Dan jika rahim sdh normal apakah bs hamil dgn cara alami? Trma kasih dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu Dian,

      Jika ingin melakukan program insem lagi sebaiknya/idealnya dilakukan laparoskopi diagnostik dulu untuk mendeteksi memang ada perlengketan atau tidak. Jika perlengketannya ringan maka masih bisa dilakukan pelepasan perlengketan dgn laparoskopi namun jika perlengketannya berat maka sulit untuk berfungsi kembali tubanya meskipun dilakukan pelepasan perlengketan dgn laparoskopi. Perlengketan berat solusinya program hamilnya harus dengan bayi tabung.

      Demikian yg bisa saya sampaikan. SEmoga bermanfaat.

      Tks,

      REL

      Hapus
  33. Malem dr relly,

    Salam kenal, nama saya Danang
    mohon info jika hari rabu jadwal praktek dimana & jam brp.
    Rencana saya & istri saya ingin konsul.
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear pak Danang,

      Silakan kontak di GMITS call centre 089650509000 untuk info lebih lanjut tentang jadwal praktek saya.

      Tks,

      REL

      Hapus
  34. Salam kenal, Dokter..

    Saya Shofi di Kaltim. Usia 28 th. Suami 29 th.
    Januari 2014, saya hamil pertama hingga +-4 minggu flek dan akhirnya keguguran (spontan).
    Januari 2015, saya hamil lagi hingga +-4 Minggu flek lagi dan keguguran. Lagi.
    April 2015, saya USG ternyata ada mioma. Dokter kandungan yg menangani saya sempat kaget karena di USG sebelumnya tidak kelihatan mioma. Tau tau sudah 7 cm.
    Mei 2015, saya operasi pengangkatan mioma. Ternyata ada kista coklat juga.
    Selama operasi juga sudah di cek kondisi tuba dan ovarium semua normal.

    Yang ingin saya tanyakan :
    1. Kenapa mioma bisa tidak terdeteksi sebelumnya??? (USG biasa &transvaginal)

    2. Apakah mioma bisa menjadi penyebab keguguran??

    3. Apakah operasi bisa menurunkan kesuburan?? Karena sampai saat ini saya belum hamil lagi.

    4. Apakah kondisi rahim lemah memungkinkan untuk tetap hamil? Berapa persentase keberhasilan kalau mengikuti program bayi tabung??

    Sebelumnya terima kasih yang sebesar-besarnya kiranya dokter berkenan membalas pesan saya. šŸ˜Š

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear mbak Shofi di Kaltim,

      1.Jika dgn USG transvagina, seyogyanya bisa mendeteksi miom meskipun ukurannya kecil. Bisa saja sebelumnya miom yg kecil tidak terdeteksi krn pemeriksaan usg transvagina terburu2 shg dokter yg memeriksa terlewatkan adanyanya miom.

      2.Miom bisa saja menyebabkan keguguran, apalagi jika posisi miomnya beraeda di dalam/ didekat rongga rahim. Sehingga harus diangkat miomnya dulu agar bisa hamil

      3.Selain adanya bekas operasi laaprotomi sebelumnya ditambah lagi adanya kista endometriosis maka keduanya menyebabkan kesuburan wanita tsb menurun, karena keduanya dapat menimbulkan perlengketan orgran reproduksi bagian dalam yang dapat mengganggu fungsi tuba dan ovarium.

      4. Jika hingga saat ini belum hamil juga maka saya menyarankan untuk program BT untuk program hamil berikutnya. Angka keberhasilan bayi tabung sangat tergantung usia wanita dan adanya endometriosis atau tidak.
      Jika usia <35 thn, dan tidak ada bekas operasi kandungan spt kista endometriosis/miom maka angka keberhasilan bayi tabung di Klinik Fertilitas Graha Amerta berkisar 45-47%, namun jika usia >35th dan ditambah adanya riwayat pernah operasi kista endometriosis maka angka keberhasilan BT berkisar 30%.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
  35. Salam kenal dok.
    Saya siska 29tahun, sdh menikah 3.5thn tp blm dkaruniai keturunan. Saya beberapa kali ke beberapa dokter dan dinyatakan pco,sel telur saya banyak dan kecil2. Suami juga berdasarkan tes sperma tidak bagus. Tahun lalu saya sempat bayi tabung,namun beberapa hari setelah ET,saya pendarahan. Yang ingin saya tanyakan,apakah sebaiknya sebelum BT pco saya diatasi dulu atau bagaimana? Dengan tindakan apa baiknya dok? Terima kasih sebelumnya. Mohon penjelasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Siska,

      Saran saya sebelum mengulangi BT yang kedua sebaiknya PCO nya diatasi dulu dengan obat2an agar PCO nya terkontrol, sebaiknya diobati dalam wkt 3 bulan sebelum BT berikutnya.
      PCOS dapat dikontrol dengan obat2an ataupun dgn Laparoscopy Ovarian Drilling.

      Demikian yg dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
    2. Oh begitu dok. Di graha amerta bs laparoscopy ovarian drilling dan bayi tabung ya dok? Dokter buka praktek disana tiap hari apa dok?
      Kalau mau periksa baiknya tunggu haid dulu atau kapan dok? Karna saya sering tidak teratur haidnya,bulan ini sudah telat 2minggu tapi masih negative. Kalau mau periksa harus daftar telfon dulu atau bagaimana? Karna saya domisili sulteng.
      Makasih dok

      Hapus
    3. Di Klinik Fertilitas Graha Amerta bisa melakukan Laparoscopic Ovarian Drilling maupun Bayi Tabung. Kedua tindakan ini sudah sejak th.2003 telah dilakukan di sana.

      Klo untuk periksa ke sana sebaiknya pada saat haid hari ke2 atau ke3. Saya praktek di sana pada hari: Senin, Selasa, Kamis dan Jumat (jam 08.00- 14.00) sebaiknya kontak ke 089650509000 untuk membuat janji ketemu saya di graha amerta.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
    4. Dok,saya kemarin jumat saat (maaf) pipis,ada sedikit darah yg keluar. Saya pikir mau haid tp sesudah itu tidak ada lg darah yang keluar dok. Hari ini,minggu pagi sejak bangun tidur,perut terasa kram nyeri begitu dok,seperti haid. Sebenarnya kalau keluar haid,senin saya berencana ke surabaya untuk ke graha amerta dan periksa dok. Baiknya gimana ya dok? Tunggu betul2 haid atau besok coba diperiksakan saja? Saya di Palu dok. Terima kasih dokter

      Hapus
    5. Tunggu haid yang keluar banyak maka itu dianggap haid hari pertama. Tetapi jika baru flek2 aja maka belum dianggap haid

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Tks

      REL

      Hapus
    6. Maaf dok mau tanya lagi.. mulai hari senin pagi kmrn saya keluar darah lagi kayak haid tp malam sudah berhenti lagi trus hari selasa keluar darah agak banyak tp malamnya juga berhenti lg. Hari rabu kamis tidak keluar cuma pas kencing agak berwarna coklat. Memang dari dulu haid saya tidak lancar dok. Yg mau saya tanyakan apakah tetap menunggu haid yg banyak dulu dok klo mau ke sby? Atau ada obat dulu dok biar benar2 haid atau gimana gt Dok.. terima kasih

      Hapus
    7. Silakan konsultasi lebih lanjut diGraha Amerta

      Hapus
  36. Selamat siang dok.
    Saya irma 33 thn, suami 37 thn. Menikah 1 thn. Hasil hsg kedua tuba non paten dan hasil AS suami oligoteratozoospermia. Rencana mau menjalani ivf. Apakah sebelum.menjalani ivf sebaiknya saya laparoskopi diagnostik dulu dok atau bisa lgsg program ivf saja?
    Kemudian untuk hasil AS suami yg oligoterato apakah perlu diterapi dulu sebelum menjalani ivf? Terima kasih dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Ririe,

      Akurasi HSG tidak 100% tepat, bisa saja hasil HSG nya salah. Untuk mengkonfirmasi hasil HSG tersebut adalah dengan melakukan laparoskopi.
      Jadi jika anda tidak 'mempercayai' hasil HSG dan masih berharap ingin program hamil TANPA IVF maka sebaiknya dilakukan LAPAROSKOPI.
      Tetapi jika anda 'percaya' dengan hasil HSG dan anda sudah siap IVF maka TIDAK PERLU Laparoskopi terlebih dahulu., langsung saja IVF.

      Selama masih ada sperma suami meskipun oligoteratozoospermia maka bisa lgs IVF tanpa selalu dilakukan terapi sperma terlebih dahulu.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
    2. Terima kasih dok. Jadwal praktek dokter di grha amerta hari apa aja dok? Dan jam berapa? Terima kasih

      Hapus
    3. Di Graha Amerta:
      Hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat ( jam 8.00 - 14.00 )

      Hapus
  37. Assalamualaikum dokter...saya ifa 33th suami 52th. Kami sdh mempunya 1 anak perempuan yg lahir pd 2012 lalu..kami ingin anak ke 2 kami berjenis kelamin laki-laki, kami khawatir kalau dg cara normal anak ke 2 kami nantinya perempuan lagi oleh krn itu kami menunda kehamilan dg cara ejakulasi pakai kondom..saat ini kami berencana untuk mengikuti program inseminasi untuk mendapatkan anak laki-laki. Yang saya tanyakan dokter,
    1. Tepatkah inseminasi ini kami lakukan untuk kasus seperti kami yg ingin anak laki-laki?
    2.bisakah melilih jenis kelamin melalui inseminasi ?
    3.minta info jadwal dokter di klinik tiara cita?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam bu Ifa,

      1.Sekali lagi bhw sex selection (pemilihan jenis kelamin) hanya Tuhan YME yang absolut menentukan. Tindakan insem bahkan BT untuk pemilihan jenis kelamin adalah slah satu usaha untuk mendapatkan keinginan kita sbg manusia. Jadi tindakan insem dan BT adalah tindakan yang tepat saat ini untuk melakukan pemilihan jenis kelamin meskipun tidak menjamin 100% berhasil hasilnya sesuai dgn jenis kelamin yg sesuai dgn kita

      2.Pemilihan jenis kelamin pada insem tidak bisa 100% berhasil sesuai dgn jenis kelamin yang diharapkan. Namun usaha2 untuk mendapatkan anak dgn jenis kelamin yang diharapkan, tindakan insem atau BT adalah tindakan yang tepat saat ini utk sex selection.

      3.Saya praktek di Klinik Tiara Cita: setiap hari Rabu jam 8-11.00

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
  38. Asalamualaikum dok... Sy pipih usia 32th,suami usia 36th. Saat ini kami sdng proses BT, dokternya bilang ada kemungkinan split protokol dikarenan sy ada riwayat hiperplasia dan polip endometrium yg skr tumbuh lg dikarenakan ikut terpicu oleh penyuntikan gonal f. sblm ivf, utk menangani polip dan hiperplasia saya udah di kuret, tp katanya masih tebal kemudian di hysteroscopys office saat itu dinyatakan udah bagus tp kami menunda dl utk BT nya, setahun kemudian baru kami program BT di rmh skt yg berbeda namun kemudian dokter menyatakan bahwa polip nya tumbuh lg, jd dokter memutuskan untuk melakukan sedot polip.sebulan kemudian Baru kami mulai BT. Dan ditengah proses BT ini polipnya tumbuh lg.jd kami tdk bisa langsung ET krna hrs memperbaiki dl rahim nya. Pertanyaan sy dok utk menangani polip dan hiperplasia ini lg mana yg lebih baik hysteroscopys office atau sedot polip lg? . Mksh sblm nya dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikummusalam,

      Dear bu Pipih....

      Untuk mengambil polip, jauh lebih baik dengan histeroskopi operatif daripada sedot polip kenapa ? Karena dengan histeroskopi maka akan dapat dilihat secara jelas dengan kamera yang ada di histeroskopi sehingga target polip yang akan diambil lebih terarah dibandingkan dgn sedot polip yang tidak ada kemera. Sehingga dgn sedot polip hanya 'meraba2' / blind polip yang akan diambil.
      Selain itu dgn adanya kamera di histeroskopi maka yang diambil hanya polip saja tanpa merusak jaringan ddg rahim lainnya.

      Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
    2. Assalamu Alaikum wr.wb...Dokter Relly..Saya Bu Yanti umur 41 kurang 3 bulan,suami 43 th..Kami sudah punya anak satu lk lk berumur 16 yg..Pada mei tahun 2012 saya operasi kista coklat dg laparatomi,kmd desember tahun 2014 kambuh dan operasi kista lagi dg laparatomi,kmd saya di thapros 3x.jan,Feb,mar 2015 kmd Baru dapat Haids bulan Juni 2015 tapi Haids saya lama hampir 20 hari tdk berhenti,saya sangat ketakutan hingga saya sudah mendatangi 3 dokter,dan diberi obat premolut..Tetap tdk berhenti akhirnya saya periksa ke sebuah RS di solo (kebetulan pas mudik ) oleh dokter s.pognya kmd dilakukan curret,
      indikasi hiperplassy.. Alhamdulillah hasil PA non atypic,pada saat kontrol oleh dokter disolo saya diberi suntik KB depo provera yg satu bulan,dan untuk kontrol lagi bulan depannya,tapi saya bilang saya sudah balek ke Sidoarjo,dokter menyarankan untuk kontrol di dokter Sidoarjo, beliau bilang dokter nya pasti nanti tahu,kontrol yg kedua saya datang ke dokter di Sidoarjo,saya ceritakan mulai saya operasi kista sampai curret, kemudian dokternya memberi alternatif bisa sembuh dengan dua cara yg pertama hamil dan yg kedua KB...Karena pertimbangan anak saya baru satu dan saya sempat tanya apa dg riwayat saya yg seperti ini dan umur sudah 39 th waktu itu masih ada harapan ? Beliau menjawab Insya Allah,dg hati yg gembira saya memilih untuk hamil,kmd saya di beri pil KB dulu selama 5 bulan baru program hamil,tapi sampai hampir satu tahun program ternyata belum juga hamil, akhirnya saya tidak kembali lagi kedokter,saya pasrah...Kemudian bulan Februari kemarin saya Haids tapi sudah 8 hari kok masih banyak sekali,akhirnya saya ke RS yg dulu menemui dokternya lagi saya diberi obat asam treneksamat dan stopbled,obat sampai habis tidak berhenti,,saya datang lagi ke RS tersebut diberi injeksi Asam treneksamat dan pulang dibawain asam treneksamat yg diminum,obat habis tetao tidak berhenti,akhirnya saya kembali ke RS dan dirawat inap selama 3 hari dg diberi injeksi Asam treneksamat sehari tiga kali alhamdulillah berhenti,dan diperbolehkan pulang dg tetap minum asam treneksamat,saya kontrol seminggu kemudian,hasil usg masih tebal rahimnya,saya mau di KB ternyata tensi saya tinggi,tiba tiba dua hari dari kontrol Haids saya datang lagi dan sakitnya luar biasa,akhirnya balek ke RS lewat UGD,dan diberi provenid sama injeksi asam treneksamat, setelah sembuh dua jam kemudian saya diperbolehkan pulang,dg tetap minum spasminal dan asam treneksamat,besoknya sakit lagi gak tahan, kmd dibawa ke RS lagi dan diberi provenid 2 dan injeksi 2 x, alhamdulillah dua jam kmd saya diperbolehkan pulang,lalu satu Minggu kmd Haids saya sudah berhenti tapi perut masih sakit terus, sehingga spasminal masih saya minum,seminggu kemudian saya kontrol hasil USG rahim masih tebal,dokter bilang bisa sembuh bila di KB,tapi tensi saya tetap tinggi,dokter tidak berani,kmd dokter bilang kalau sakit saat Haids tembus sampai belakang indikasi endometriosis,ini di USG tdk kelihatan, seperti nya di belakang,trus dokternya bilang tindakan selanjutnya dengan laparoskopi kmd thapros 5 x kmd program hamil,atau KB selama hidup jika tensi normal atau angkat kandungan,saya langsung syok dok..Sampai hari ini saya masih bingung,yg mana yg harus saya pilih.mohon pencerahannya dokter Relly, mengingat sebentar lagi bulan April,takut terjadi haids seperti bulan kemarin,Trimakasih,Wassalamu Alaikum wr.wb

      Hapus
    3. Waalaikummussalam wr.wb

      Dear bu Yanti,

      Dengan riwayat anda yang operasi laparotomi kista 2x dan usia anda sudah >40th maka secara medis HARAPAN UNTUK HAMIL sangat kecil walau dengan program bayi tabung sekalipun. Kenapa ? karena cadangan sel telur anda sudah sangat sedikit sekali yg disebabkan karena operasi kista 2x yll dan usia >40th.

      Yang menyebabkan nyeri saat haid dan perdarahan banyak pada diri anda kemungkinan besar karena endometriosis dan kemungkinan juga ada adenomiosis. Endometriosis dan Adenomiosis sembuh jika wanita itu sdh menopause, dimana hormon estrogen pada wanita menopause sudah habis sehingga endometriosis & adenomiosis nya tidak kambuh lagi.
      Selama belum menopause maka pengobatannya adalah dgn obat2an pil KB / Suntik KB, namun jika dgn obat2an tidak respon maka pengobatan terakhir adalah operasi dengan mengangkat raHIMNYA.

      DEMIKIAN yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
  39. Malam dok,
    Saya sally 31th, suami 44th. Rencana punya momongan 1/2 thn lalu dgn inisiatif cek kesuburan di obgyn sama androlog. Suami tes sperma hasil nya OAT. Setelah treatment sperma berhasil capai 17.5jt/ml. Sedangkan saya pernah usg transvaginal di hari haid ke-2 dan ke-3 rahim bagus tanpa kista. HSG tuba kiri kanan paten. Haid teratur. Saya mau tanya dok dengan kondisi tsb jika ikut program inseminasi tanpa obat penyubur sel telur di tempat dokter praktek bisa gak dok? Terimakasih dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Sally,

      Jika inseminasi tanpa obat penyubur sebenarnya bisa-bisa aja sih, cuma kemungkinan keberhasilannya lebih rendah jika inseminasi juga diberikan obat penyubur.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

      Tks

      Hapus
  40. Dear Dr. Relly
    bisa di info selain di RS. Graha Amerta dokter praktek dimana y?
    Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear bu/pak Fafa Kurniawan,

      Selain di Graha Amerta saya praktek di RS Darmo Surabaya (Selasa, jam 16-19.00 & Sabtu, jam 09-11.00) dan RS Bedah Surabaya (Senin & Rabu jam 19 - 20.00)

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
  41. Dok, saya sudah pernah laparoskopi sama dokter relly juga sekitar tahun 2015
    Jika saya ingin insem apa harus laparoskopi lagi dok?
    Kalau insem apa saja yang harus dilakukan?Dari persiapan hingga proses inseminasi ke rahim nya dok?
    Trima kasij

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Nina,

      Waktu laparoskopi th.2015 dulu apakah anda sudah menikah ? Biasanya klo saat laparoskopi pd wanita yang sudah menikah maka dilakukan tes patensi tuba (utk mengetahui tubanya buntu atau tidak) namun jika wanita tsb belum menikah maka tidak kita lakukan tes tsb.
      Jika anda sudah menikah saat laparoskopi dulu maka inshaallah sudah dilakukan tes patensi tuba, jika tuba anda tidak buntu pd saat laparoskopi dulu maka jika ingin insem tidak perlu lagi laparoskopi.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Tks

      REL

      Hapus
  42. Selamat sore, dr. Relly

    Nama sy lala, 34 th, single
    Bln lalu saya sakit perut (kembung) dan demam beberapa hari.
    Saat diperiksa dokter dgn usg ditemukan kista 16 cm di indung telur kanan.

    Hsl tesca125 =106
    Kistanya bening dan ada sedikit yg padat.

    Apakah kista inibs dioperasi dgn laparoscopy, dok?

    Prosedur operasinya sblm ato sesudah haid bersih?

    Mohon infonya, dok.
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Lala,

      Inshallah masih bisa dilakukan laparoskopi tetapi sebelum laparoskopi ada pemeriksaan2 lagi yang harus dilakukan yaitu pemeriksaan HE.4 dan MRI pelvis terlebih dulu untuk meyakinkan bahwa kista tersebut kemungkinan bukan kista ganas.

      Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermantaat. Tks

      REL

      Hapus